Mohon tunggu...
Vilya Lakstian
Vilya Lakstian Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penulis adalah Dosen Linguistik di Jurusan Sastra Inggris dan Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Surakarta, Akademi Bahasa Asing Harapan Bangsa, dan International Hospitality Center. Selain mengajar mahasiswa, dia juga mengajar untuk staff hotel, pelayaran, dan pramugari. Penulis adalah lulusan Pascasarjana Prodi Linguistik Deskriptif di Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Sarjana Sastra Inggris konsentrasi Linguistik di IAIN Surakarta. Penulis aktif dalam penelitian dan kajian sosial. Penulis juga sering menulis untuk media massa, dan penelitian untuk jurnal. Dalam berbagai kajian bahasa yang telah dilakukannya, linguistik sistemik fungsional menjadi topik yang sering dibahas dan dikembangkan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mudik: Kata yang Menjadi Trend Menjelang Hari Raya daripada Puasa dan Ramadhan

15 Juli 2015   19:27 Diperbarui: 15 Juli 2015   19:28 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sekejap mereka lupa bahwa hari masih Ramadhan. Puasa masih menjadi kewajiban ketika itu. Esensi puasa jangan sampai hilang! Ketika sedang mempersiapkan kebutuhan mudik, saat itu biasanya adalah sepuluh hari ketiga yang merupakan hari-hari yang penuh ampunan. Tetaplah untuk berusaha agar kebutuhan religius tetap terpenuhi. Allah SWT adalah Yang Maha Segalanya. Berdzikir terus sambil menjalankan aktivitas, itu juga salah satu cara memaksimalkan doa dalam setiap waktu yang ada. Siapa tahu, masih banyak tiket tersedia, atau tabungan masih tersisa setelah mendaftar anggaran mudik. Huwallahualam.

Oleh karena itu, benar juga kalau kata “mudik” juga punya padanan makna “Suatu maksud atau niat hendaklah tentu wujud atau tujuannya.” Kita punya tujuan, contohnya bertemu dengan ayah dan ibu di kampung. Upayakan untuk bisa memenuhi tujuan itu dan fokus.

“Baju baru, Alhamdulillah… dipakai di Hari Raya. Tak punyapun tak apa-apa, masih ada baju yang lama.”

Sekiranya seperti itulah sepenggal lagu ketika saya masih kecil yang lama sudah tidak saya nyanyikan lagi. Kesibukan dalam keseharian bikin lupa masa lalu. Tetapi dari yang lalu itu membentuk kepribadian kita sekarang ini. Orang-orang yang menumbuhkembangkan kita, atau benda-benda hasil kesuksesan kita dalam perjalanan karir adalah sebagian dari masa lalu kita. Baju yang lama kalau masih bersih, diberi wewangian, dan dikenakan oleh orang yang pantas juga masih ganteng, cantik, dan menawan…

Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun