Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Komitmen Joko Widodo Tegas dan Jelas, Ini Alasan Pemerintah Mustahil Masuk Anggota Komite Adhoc

7 Januari 2016   11:15 Diperbarui: 7 Januari 2016   11:28 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2016/01/01/25059/664xauto-foto-jokowi-dan-keindahan-fajar-di-papua-banjir-pujian-160101j.jpg"][/caption]

Melanjutkan tulisan Saya yang berjudul "Komite Adhoc Bingung, Presiden Joko Widodo Harapan Terakhir. Kok Bisa?". Saya lanjutkan hari ini, karena kalau di gabung dengan tulisan di atas, terkesan amat panjang dan bisa bisa mengkibatkan para rekan rekan bosan membacaranya.

Komite Adhoc, terlihat bingung, di sebabkan karena sudah tidak lagi fokus pada tugas yang di emban oleh FIFA, padahal tidak perlu menunggu Pemerintah ikut jadi anggota, Komite Adhoc harusnya sudah bisa memulai membahas dan menjalankan tugas tugas yang tertuang dalam term of reference. Patut di cermati, kalau di baca dengan seksama apa yang di tugaskan oleh FIFA terhadap Komite Adhoc, lebih mengarah pada penertiban managemen Federasi dan Klub sepakbola Indonesia.

Di sikapi dengan cermat isi tugas Komite Adhoc yang di tugaskan oleh FIFA, ada yang  memprihatinkan dan terbaca ada kecendrungan FIFA terkesan menyudutkan posisi Pemerintah, termasuk Presiden Joko Widodo. Apa ini hasil yang tidak di sengaja oleh FIFA, entahlah, yang jelas, jadi pertanyaan, kenapa terlalu ngotot Komite Adhoc, ingin menarik Pemerintah masuk dalam anggota Komite Adhoc.??

Dengan suka ria dan riang gembira Saya akan membahasnya.

Perlu diingat di dalam term of referece yang dikeluarkan FIFA, satu dari sekian banyak tugas tugas Komite Adhoc, terdapat dalam kalimat ini. Dalam surat tersebut, FIFA menyebutkan bersama Federasi Sepak Bola Asia (AFC) akan mengawasi seluruh pekerjaan komite dalam membenahi sepak bola Tanah Air. Setiap kemajuan dalam kinerja mereka bakal dilaporkan kepada Exco FIFA. Karena itu, setiap kebijakan Komite Ad Hoc juga diwajibkan, "Melaporkan ke komite eksekutif PSSI," tulis FIFA.Disini

Kalimat yang akan Saya bahas dari kutipan di median online Tempo.co di atas adalah "setiap kebijakan Komite Adhoc juga diwajibkan melaporakan ke komite eksekutif PSSI. Inilah yang Saya sebut ada kecendrungan FIFA mengabaikan Surat Keputusan Menpora yang pada dasar nya adalah satu Hak dan Kewajiban dan Kedaulatan sebuah Negara dalam menjalankan Undang Undang. SK pembekuan PSSI adalah mutlak merupakan Hak dan sudah jadi tugas Negara dan Pemerintahan yang tertuang dalam Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional. Pemerintah melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dan sekali gus sebagai pengatur olahraga Nasional sesuai isi, pasal 13, ayat 1, UU n0 03 tahun 2005, tentang SKN..

FIFA sebagai sebuah organisasi besar di bidang Olahraga tingkat Dunia, seharusnya bisa dan harus saling menghargai apa yang jadi Hak, tugas dan fungsi sebuah Negara.Karena saling menghargai dan saling menghormati itulah jadi kunci agar bisa di bina hubungan yang harmonis.

Komite Adhoc, sudah banyak menghabiskan waktu untuk hal hal yang pada dasarnya tidak merupakan bagian dari tugas yang ada dalam Term of Reference, mana ada tercantum tugas Komite Adhoc, untuk meminta, membujuk, merayu dan mendesak Pemerintah masuk dalam anggota ??, malah ini lah yang di kerjakan dan ngotot oleh Komite Ahoc, apapun alasan nya.

Pemerintah melalui Menpora sudah mengeluarkan SK pembekuan semua kegiatan PSSI, termasuk semuat kegiatan dari pengurus PSSI, apakah itu Exco, komite komite lain nya, statusnya sedang dalam ikatan yang sementara ini di bekukan. Untuk itu Pemerintah membentuk Tim Transisi, sebagai pengganti dan sebagai tim yang menjalankan tugas dan fungsi PSSI. Sehingga sudah dapat di simpulkan Pemerintah tidak dalam posisi mengakui dengan sah keberadaan PSSI untuk sementara waktu, selama SK Menpora belum di cabut.

Seharusnya Komite Adhoc, sudah maklum dan mengerti, atau pura pura tidak mengerti status dari PSSI, kenapa masih ngotot saja mengajak Pemerintah masuk dalam anggota Komite Adhoc. Itu lah yang jadi sebuah teka teki besar ?? dan inilah yang Saya sebut ada kecendrungan membawa Pemerintah masuk dalam jebakan Batman.

Mana mungkin Pemerintah ber gabung dengan Komite Adhoc, yang bertugas untuk mereformasi sepakbola Indonesia, sesuai dengan harapan Komite Adhoc. Alasana nya sebagai berikut;

1.99 % anggota dari Komite Adhoc, adalah orang orang PSSI, sedangkan PSSI sudah dibekukan Pemerintah, masa Pemerintah bekerja sama dengan orang orang yang jadi pengurus dari sebuah organisasi yang sedang di bekukan. Inilah kendala yang tidak pernah di ulas dan di bahas oleh Komite Adhoc.

2.Tidak ada dalam tugas Komite Adhoc, untuk mengajak serta Pemerintah sebagai anggota, hanya FIFA saja yang memberi perintah agar Pemerintah masuk jadi anggota.

3.Komite Adhoc punya kewajiban setiap kebijakan Komite Ad Hoc juga diwajibkan, "Melaporkan ke komite eksekutif PSSI: sungguh tidak masuk di akal sehat, bila Pemerintah jadi anggota Komite Adhoc,dan ikut melaporkan setiap kegiatan ke Exco PSSI. Ini tidak akan pernah dan tidak akan mungkin terjadi. Pemerintah sudah membekukan PSSI, masa juga ikut memberi laporan pada Organisasi yang sudah beku dan lagi tidak akan bisa Pemerintah membantah, karena sudah kadung masuk jadi anggota Komite Adhoc, dan sudah masuk jebakan. Ini adalah satu upaya FIFA yang cendrung membuat Pemerintah kehilangan kewibawan dan ketegasan. Bagaimana malu nya Presiden Joko Widodo, bila Aparatnya melakukan hal hal yang tidak masuk akal. Pada akhirnya Pemerintah Indonesia, tidak akan henti hentinya mendapat kritikan dan ocehan di dunai maya.

4.FIFA sengaja membatalkan secara sepihak apa yang sudah di jadikan keputusan saat berdialog dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara dengan delegasi FIFA. Kecendrung mempernalukan dan membuat Pemerintah Indonesia, tidak tegas dalam komitmen, kalau Pemerintah juga ikut sebagai anggota Komite Adhoc. Syukur lah semua Staff Presiden dan Menpora, dapat memahami dan mencermati dengan cerdas, sehingga Pemerintah tetap konsekwen dengan kesepakatan awal dengan delegasi FIFA, membentuk Tim Kecil.

5.Para rekan rekan di kompasiana, sudah tahu dan menyaksikan sendiri, komitmen yang di ucapkan oleh Presiden Joko Widodo, saat undang makan siang. Presiden menyetujui ada kompasianer yang bisa ikut dalam kunjungan kerja Presiden dan itu di tepati. Sekarang masa Presiden yang kokoh pendirian dan tegas dalam kebijakan, mau dan bisa mengikuti apa yang jadi kehendak Komite Adhoc. ujung ujung membuat malu Pemerintah, karena di siasati oleh FIFA. Tiak akan pernah terjadi hal ini.

Logika sederhana, PSSI di bekukan, anggota pengurus PSSI  ikut masuk dalam Komite Adhoc, aneh dan tidak logis, masih beku kok bisa ber aktivitas dalam kegiatan yang menyangkut sepakbola Indonesia. Pemerintah di minta masuk jadi anggota dan bergabung dengan anggota dari Organisasi nya dalam status di bekukan. Pemerintah ikut serta memberi laporan kinerja pada sebuah Organisasi yang status nya di bekukan. Mustahil lagi lagi Mustahil..

Lebih baik Komite Adhoc, mengembalikan mandat yang ada dalam term of reference pada FIFA dan kembali membahas reformasi sepakbola Indonesia dari awal secara langsung dengan Pemerintah Indonesia.

Salam garuda ku, bukan burung perkutut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun