Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Komitmen Joko Widodo Tegas dan Jelas, Ini Alasan Pemerintah Mustahil Masuk Anggota Komite Adhoc

7 Januari 2016   11:15 Diperbarui: 7 Januari 2016   11:28 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mana mungkin Pemerintah ber gabung dengan Komite Adhoc, yang bertugas untuk mereformasi sepakbola Indonesia, sesuai dengan harapan Komite Adhoc. Alasana nya sebagai berikut;

1.99 % anggota dari Komite Adhoc, adalah orang orang PSSI, sedangkan PSSI sudah dibekukan Pemerintah, masa Pemerintah bekerja sama dengan orang orang yang jadi pengurus dari sebuah organisasi yang sedang di bekukan. Inilah kendala yang tidak pernah di ulas dan di bahas oleh Komite Adhoc.

2.Tidak ada dalam tugas Komite Adhoc, untuk mengajak serta Pemerintah sebagai anggota, hanya FIFA saja yang memberi perintah agar Pemerintah masuk jadi anggota.

3.Komite Adhoc punya kewajiban setiap kebijakan Komite Ad Hoc juga diwajibkan, "Melaporkan ke komite eksekutif PSSI: sungguh tidak masuk di akal sehat, bila Pemerintah jadi anggota Komite Adhoc,dan ikut melaporkan setiap kegiatan ke Exco PSSI. Ini tidak akan pernah dan tidak akan mungkin terjadi. Pemerintah sudah membekukan PSSI, masa juga ikut memberi laporan pada Organisasi yang sudah beku dan lagi tidak akan bisa Pemerintah membantah, karena sudah kadung masuk jadi anggota Komite Adhoc, dan sudah masuk jebakan. Ini adalah satu upaya FIFA yang cendrung membuat Pemerintah kehilangan kewibawan dan ketegasan. Bagaimana malu nya Presiden Joko Widodo, bila Aparatnya melakukan hal hal yang tidak masuk akal. Pada akhirnya Pemerintah Indonesia, tidak akan henti hentinya mendapat kritikan dan ocehan di dunai maya.

4.FIFA sengaja membatalkan secara sepihak apa yang sudah di jadikan keputusan saat berdialog dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara dengan delegasi FIFA. Kecendrung mempernalukan dan membuat Pemerintah Indonesia, tidak tegas dalam komitmen, kalau Pemerintah juga ikut sebagai anggota Komite Adhoc. Syukur lah semua Staff Presiden dan Menpora, dapat memahami dan mencermati dengan cerdas, sehingga Pemerintah tetap konsekwen dengan kesepakatan awal dengan delegasi FIFA, membentuk Tim Kecil.

5.Para rekan rekan di kompasiana, sudah tahu dan menyaksikan sendiri, komitmen yang di ucapkan oleh Presiden Joko Widodo, saat undang makan siang. Presiden menyetujui ada kompasianer yang bisa ikut dalam kunjungan kerja Presiden dan itu di tepati. Sekarang masa Presiden yang kokoh pendirian dan tegas dalam kebijakan, mau dan bisa mengikuti apa yang jadi kehendak Komite Adhoc. ujung ujung membuat malu Pemerintah, karena di siasati oleh FIFA. Tiak akan pernah terjadi hal ini.

Logika sederhana, PSSI di bekukan, anggota pengurus PSSI  ikut masuk dalam Komite Adhoc, aneh dan tidak logis, masih beku kok bisa ber aktivitas dalam kegiatan yang menyangkut sepakbola Indonesia. Pemerintah di minta masuk jadi anggota dan bergabung dengan anggota dari Organisasi nya dalam status di bekukan. Pemerintah ikut serta memberi laporan kinerja pada sebuah Organisasi yang status nya di bekukan. Mustahil lagi lagi Mustahil..

Lebih baik Komite Adhoc, mengembalikan mandat yang ada dalam term of reference pada FIFA dan kembali membahas reformasi sepakbola Indonesia dari awal secara langsung dengan Pemerintah Indonesia.

Salam garuda ku, bukan burung perkutut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun