Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Black Diamond " Demi Merah Putih " Apa Benar ? dan Apa Kabar?

6 Maret 2013   04:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:15 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Setelah pertemuan dengan Menpora Roy Suryo dan pihak KPSI maka keyakinan Djohar Arifin yang bisa dikatakan One Man Show makin menjadi kan Djohar Arifin tambah percaya diri, karena ada dukungan dan perlindungan dari Pemerintah (Menpora ).

Tindakan Djohar Arifin yang serba cepat dan di dasari pada informasi dari para anggota Exco FIFA, bahwa Indonesia dalam keadaan situasi  genting di bidang sepakbola, maka dijalankan lah kebijakan yang membuat situasi sepakbola Indonesia tidak  akan genting lagi.

Antara lain dilakukanlah rapat para Exco PSSI dengan menghadirkan 4 Exco yang masih berstatus di pecat/terhukum,kemudian membahas soal sepakbola Indonesia dalam keadaan genting sehingga terjadilah apa yang disebut "dagang sapi" .

Kelompok LaNyalla mau membantu Sepakbola Indonesia dengan meminta PSSI memecat sekjen PSSI Halim Mahfudz sebagai sarat dari dukungan dari KPSI,di samping LaNyalla  tidak mau membubarkan KPSI ,otomatis Exco PSSI bisa rangkap jabatan yang mengakibatkan konflik kepentingan.Kemudian Djohar Arifin dengan gaya One Man Show nya memutuskan BTN adalah badan yang sah dan resmi mengurus Timnas Indonesia ,akibat dari itu maka posisi Nil Maizar tidak jelas.Apakah ini tidak cendrung politik dagang sapi ?? Terlihat Nuansa Kepentingan kelompok lebih besar dari Kepentingan Bangsa dan Negara.

Politik "dagang sapi dan gaya One Man Show "  itu tidak sesuai dengan aturan PSSI yaitu pada pasal 36, 37  dan 38 yang semua mengatur kewenangan Exco dan tata tertib juga sarat sarat dari rapat Exco..

Untuk membenarkan semua alasan untuk membuat Indonesia tidak dalam keadaan genting lagi maka Djohar Arifin siap bertanggung jawab di saat kongres nanti,lha wong kongres nanti sudah ada agenda nya kok,tidak termasuk meminta pertanggung jawaban Ketua PSSI.

Selanjutnya adalah Verifikasi peserta Kongres Luar Biasa yang sudah di verifikasi terlihat ada kecendrungan mengabaikan aturan ini ; Pasal 23,Peserta Kongres

2) Klub-klub teratas sebagaimana dinyatakan pada ayat 1 (satu) huruf  b sampai huruf e harus berdasarkan peringkat akhir dari kompetisi nasional tahun berlangsung.

Sekarang peserta Kongres adalah Klub yang berasal dari ISL ( kecuali SPFC dan Bontang ),pada hal sudah dua musim IPL bergulir dengan resmi dan sah di selenggarakan oleh badan yang resmi dan sah.Kemanakah hak suara Klub yang sudah dua musim ikut Kompetisi resmi dan sah itu ???

Dan apa Voters Solo itu hanya landasan surat FIFA saja??  dan tidak melihat Implisit dari surat FIFA tersebut,Klub yang sudah dua Musim di luar Yurisdiksi PSSI serta dalam keadaan skorsing dari PSSI tapi kok punya hak suara di Kongres,,Sulit untuk bisa menjelaskan dasar nya selain " itu adalah isi dari Surat FIFA dan isi Roadmap "

Tidak ada yang menolak kehadiran damai dan perdamaian serta sepakbola Indonesia tetap eksis sepanjang zaman,dan tidak ada yang berpikir untuk merusak skema perdamaian sepakbola di Indonesia,kalau akal sehat di jalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun