Tulisan ini saya awali dan mendasarkan pada tulisa rekan kita Black Diamond yang berjudul "Benarkah Demi Merah Putih ?" dengan memberi tanda tanya di belakang judul,bisa diartikan Black Diamond belum begitu yakin dengan benar atau tidak benar "Demi Merah Putih"
Kalimat yang saya ambil adalah sebagai berikut;
" Djohar mengungkapkan, Indonesia berada dalam situasi genting. Hal itu diketahuinya dari beberapa anggota Komite Eksekutif (Exco) yang menghadiri Rapat Komite Asosiasi FIFA, di Zurich, Swiss pertengahan Februari lalu.
“Mereka menjelaskan posisi Indonesia sangat genting. Kalau tidak ada kemajuan penyelesaian konflik, bisa dipastikan dalam Sidang Exco FIFA 20 Maret 2013, Indonesia bakal dijatuhi sanksi pembekuan (suspend), selama 2 tahun tidak boleh mengikuti kegiatan sepakbola internasional.
Karena itulah , saya langsung melakukan aksi nyata. Saya siap menanggung konsekuensi dari keputusan yang saya ambil, yang penting Indonesia selamat dari sanksi FIFA,” beber Djohar kepada Analisa, usai menyaksikan laga persahabatan Timnas U-19 kontra Bina Putra FC di Stadion Bima, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (28/2).
Untuk mengulas kalimat ini tentulah acuan kita bersandarkan fungsi dari Manajement yang baik dan benar,serta aturan dan mekanisme yang ada,sebagai bentuk dari azaz ketaatan pada aturan dan hukum yang berlaku ,dalam kalimat diatas sesusi dengan ulasan dari Black Diamond,Djohar Arifin bertindak cepat.Untuk bisa terhindar dari sanksi FIFA bulan Maret nanti
Kalau melihat apa yang di tulis oleh Black Diamond,sebenarnya Djohar Arifin berusaha untuk mempersepsikan sendiri dan memutuskan sendiri apa yang ada dalam kalimat diatas yaitu "“Mereka menjelaskan posisi Indonesia sangat genting. Kalau tidak ada kemajuan penyelesaian konflik, bisa dipastikan dalam Sidang Exco FIFA 20 Maret 2013, Indonesia bakal dijatuhi sanksi pembekuan (suspend), selama 2 tahun tidak boleh mengikuti kegiatan sepakbola internasional.
Maka sesuai persepsi Djohar Arifin dan apa yang ada dalam benak Djohar Arifin sendiri, di pikirkanlah bagaimana cara untuk bisa berindak nyata .Padahal alangkah baik nya tindakan Djohar Arifin untuk memberikan atau membagikan informasi ini pada para Exco lainya (6 Exco di PSSI),agar dapat di koordinasikan dan diambil kebijakan yang tepat dan tidak melanggar aturan.Apakah itu sudah dilakukan atau Djohar Arifin cendrung One Man Show ???
Kalau saja Djohar Arifin bisa memberikan pengertian kepada para Exco ( 6 Exco lain ),akan menghasil dasar dasar untuk bergerak dan mengambil kebijakan secepatnya, maka tentulah sebuah kebijakan dan kerja sama atau koordinasi yang baik di PSSI sudah di bangun oleh Djohar Arifin.Disamping itu aturan dan mekanisme tidak ada yang di ragukan sudah di jalankan dengan baik dan benar.
Sehingga tidak ada lagi sikap para Exco (6 Exco lain ) yang mempertanyakan dan menentang keputusan dari Djohar Arifin yang seperti sekarang ini.
Terlihat dari sikap dan kebijakan yang di ambil sendiri oleh Djohar Arifin adalah saat memenuhi undangan Menpora Roy Suryo dalam membahas sepakbola Indonesia, yang hanya di hadiri oleh Ketum PSSI saja sebagai wakil dari utusan PSSI,padahal seharusnya ada Exco lain yang menemani Ketum,sebagai mana normal nya.