Mohon tunggu...
Vilka Adidtya Rahayu
Vilka Adidtya Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah pemain bola voli, kepribadian saya itu saya mudah berteman dengan orang lain, dan konten terpopuler saya adalah konten Alwi Assegaf karena kontennya banyak berisi dakwah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gambaran Pendidikan Melalui Sanggar Seni

4 Juni 2023   19:37 Diperbarui: 4 Juni 2023   19:52 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Di dalam proses pelaksanaan pendidikan, gurumu maka peranan penting terutama di dalam mendesain karakter bangsa serta memicu perkembangan potensi peserta didik. Kehadiran guru tidak pernah tergantikan oleh unsur lain terutama masyarakat multikultural dan multidimensi, di mana di era zaman sekarang proses pembelajaran berperan sangat penting melalui teknologi. Guru memegang peranan yang sangat penting di dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan, di mana gurunya profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas. 

Menurut Sulistiyanto (2015), guru harus siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran bagi siswa di dalam kelas. Di dalam proses belajar mengajar, guru wajib untuk melakukan dorongan, bimbingan dan memberikan pengaruh yang positif terhadap siswanya. 

Seorang guru yang menjalankan tugasnya sebagai pendidik butuh informasi bagaimana seharusnya cara mendidik anak yang baik dan benar tanpa harus selalu menyampaikan materi ajar. Selain itu, guru juga harus bisa mengembangkan karakter anak serta mengasah hati nuraninya. Ilmu pedagogi adalah ilmu yang paling tepat digunakan, yaitu ilmu yang mempelajari tentang cara mendidik anak, bagaimana guru harus memperlakukan siswanya dan apa tugas guru dalam membesarkan anak melalui tiga aspek yaitu mendidik, mengajar dan melatih.

              Di dalam pasal 35 ayat 1 undang-undang republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa standar nasional pendidikan yang terdiri atas standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana standar pembiayaan, standar pengelolaan, dan standar penilaian pendidikan harus ditingkatkan secara bertingkat dan berkala. Di dalam pendidikan sikap profesionalisme harus dimaknai sedemikian rupa bahwa seorang guru sebagai seorang pendidik harus memiliki naluri untuk mengerti dan memahami anak didiknya. 

Guru harus memiliki sikap integritas profesional dan mampu meningkatkan harkat dan martabatnya. Menurut R.Soelistijanto(2015), seorang guru harus mampu menguasai materi pembelajaran sesuai dengan tuntutan pengajaran dan kemampuan di dalam penyampaian materi kepada siswa secara mutlak di dalam mengajar di kelas.

              Kunandar(2009:76) mengungkapkan bahwa kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu, kompetensi guru yang harus dimiliki yaitu: pengenalan peserta didik secara mendalam, penguasaan bidang studi baik ilmu maupun bahan ajar di dalam kurikulum sekolah, penyelenggara pembelajaran yang mendidik, dan peningkatan profesionabilitas secara berkelanjutan.

Di dalam pendidikan luar sekolah, pedagogi berperan sangat besar di dalam melaksanakan kegiatan belajar karena pls memiliki sifat yang lentur, fleksibel, dan cocok untuk memenuhi kebutuhan warga yang mendesak. Suparna(1993:46-79) mengungkapkan bahwa satuan pendidikan, program pengelolaan pls sangat beragam berkembang di dalam kecenderungan yang searah dan sejajar dengan kebutuhan pendidikan saat ini. Salah satu bentuk layanan pendidikan non formal yang juga dianggap penting di lingkungan masyarakat adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat, khususnya berbasis pelestarian kebudayaan melalui lembaga sanggar seni.

            Di dalam pelaksanaan pemberdayaan ini, peran tutor dan warga belajar sangat penting untuk mengkolaborasikan kegiatan mereka untuk menuju keberhasilan di dalam pencapaian belajar. Di dalam pelaksanaannya, tidak ada perbedaan antara tutor dengan warga belajar. Tutur tidak hanya memiliki satu peran sebagai penyedia informasi bagi masyarakat, tetapi ia juga membantu masyarakat untuk menjadi subjek sambil belajar dengan menjadi panutan bagi warga belajar. Untuk melaksanakan pelestarian budaya, sangar seni sangat besar manfaatnya bagi kegiatan pembelajaran pendidikan non formal diantaranya yaitu membantu meningkatkan keakraban di antara pendidik dan peserta didik. 

Organisasi-organisasi yang berbasis seni sangat berperan penting di dalam mempertahankan keberlangsungan budaya mereka sekaligus mereformasinya kepada hal yang baru, sesuai dengan perkembangan zaman. Namun, seiring berkembangnya waktu dan semakin canggihnya teknologi, semakin banyak anak muda yang ikut menghilangkan budaya-budaya yang ada. Sehingga semakin berkembangnya zaman semakin hilang pula adat dan budaya yang ada di daerah tersebut. Dalam pelaksanaan pembelajarannya, ada banyak tantangan yang pasti dihadapi di dalam menerapkan ilmu pedagogi terhadap sanggar seni.

              Sanggar adalah sebuah tempat atau lokasi yang digunakan oleh suatu komunitas atau kelompok yang beranggotakan masyarakat untuk melakukan sebuah kegiatan. Qodratilah(2011,71) menyatakan bahwa sanggar merupakan tempat untuk melukis menari dan kegiatan lainnya yang berbau seni, proses informal yang menawarkan resosialisasi anak jalanan terhadap sistem nilai dan standar yang berlaku di masyarakat.

Keberadaan sanggar merupakan sebuah langkah awal bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi pendidikan non formal berbasis pemberdayaan masyarakat seperti mengembangkan budaya yang hampir punah. Pada dasarnya perluasan program kegiatan di sanggar harus sejalan dengan pemikiran baru tentang proses pembelajaran, di mana belajar terkesan hanya berlangsung di sekolah tergeser oleh pemikiran luar dari pendidikan per sekolahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun