Mohon tunggu...
vilah fitriati
vilah fitriati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar MAN 1 JEMBER

hobi akuu menulis, membaca novel dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjelajahi Jejak Sejarah Kerajaan Majapahit

27 Oktober 2024   11:46 Diperbarui: 27 Oktober 2024   11:48 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di nusantara, meninggalkan jejak sejarah yang tak terlupakan. Berdiri diatas reruntuhan kerajaan Singasari, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350 -- 1389) dengan Mahapatih Gajah Mada yang terkenal dengan sumpah Palapa-nya. Kerajaan Majapahit bermula dari sebuah desa bernama Majapahit di daerah Trowulan (Jawa Timur) yang didirikan oleh Raden Wijaya, seorang keturunan raja Singasari yang berhasil mengalahkan Jayakatwang, penguasa Kediri yang telah membunuh raja Singasari, Kertanegara. Raden Wijaya mendirikan kerajaan Majapahit pada tahun 1293 M dan perlahan -- lahan memperluas wilayah kekuasaannya hingga meliputi hampir seluruh nusantara dengan bantuan pasukan mongol yang datang untuk menyerang Kertanegara. Setelah mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya kemudian mengusir pasukan mongol dan mendirikan kerajaan sendiri. 

Masa kejayaan kerajaan Majapahit ditandai oleh pemerintahan Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada dengan sumpah Palapa-nya yang terkenal, berambisi untuk mempersatukan seluruh nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Ia berhasil menaklukkan berbagai wilayah termasuk Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Gajah Mada dengan sumpah Palapa-nya bertekad untuk mempersatukan seluruh nusantara di bawah panji Majapahit. Berkat kepemimpinannya yang cakap dan strategi yang matang, Gajah Mada berhasil memperluas wilayah Majapahit secara signifikan. 

Penyebab masa keruntuhan kerajaan Majapahit yaitu karena pemecatan Gajah Mada yang disebabkan oleh peristiwa perselisihan antara pasukan Majapahit yang dipimpin Gajah Mada dengan pihak kerajaan Sunda Padjajaran. Oleh karena itu, timbul kesulitan untuk mencari siapa penggantinya karena tidak ada orang yang secakap Gajah Mada. Masa akhir kerajaan Majaphit kemudian diwarnai oleh sekian banyak perselisihan antara keluarga kerajaan yang mengganggu kelancaran pemerintahan. Kekuasaan Majapahit berangsur angsur melemah setelah wafatnya Hayam Wuruk, kemudian yang digantikan oleh putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri. Setelah Hayam Wuruk wafat, kerajaan Majapahit tidak memiliki sosok raja yang cakap untuk mengelola daerah kekuasaan Majapahit yang sangat luas. Raja -- raja terakhir Majapahit juga merupakan hasil perselisihan tersebut yang akibatnya dapat menyebabkan pucuk pemerintahan sering bergonta ganti tanpa ada kebijakan raja yang jelas dan terarah. Negara bawahan (vasal) Majapahit pun satu per satu melepaskan diri menjadi kerajaan yang otonom. 

Sistem pemerintahan yang diterapkan Majapahit bersifat teritorial desentralisasi dengan birokrasi rinci. Raja adalah penguasa dan pemimpin tertinggi yang juga dianggap sebagai penjelmaan dewa. Dalam menjalankan roda pemerintahan, raja dibantu oleh para pejabat di bawahannya antara lain 

1.Rakryan Mahamantri Kartini (diisi oleh putra -- putra raja) 

2.Rakryan Mantri ri Pakira-Kiran (para Menteri yang turut andil dalam membuat kebijakan dan melaksanakan pemerintahan)

3.Dharmmadhyaksa (pejabat urusan keagamaan yang dibagi menjadi dua yaitu, Dhammadhyaksa ring Kaisawan yang mengurusi agama Siwa dan Dhammadhyaksa ring Kasogatan yang mengurusi agama Budha) 

4.Dharmma -- Upapatti (para pemangku keagamaan)

5.Bhattara Saptaprabhu (dewan pertimbangan kerajaan beranggotakan sanak saudara saja)

Kekuasaan kerajaan Majapahit sangat luas. Oleh sebab itu, pembagian wilayang amat diperlukan. Setidaknya ada 12 wilayah di bawah naungan Majapahit antara lain Daha, Kahuripan, Wengkel, Tumapel, Wirabhumi, Matahun, Kabalan, Paguhan, Lasem, Pawanuan, Mataram dan Pajang.

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan besar di Indonesia yang pernah berdiri pada abad ke-14 hingga abad ke-15. Tidak hanya kehidupan politik Kerajaan Majapahit yang kuat, kerajaan ini juga memiliki kehidupan ekonomi yang maju dan berkembang pada masanya.Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi ciri kehidupan ekonomi Kerajaan Majapahit.

1.Pertanian sebagai sumber utama perekonomian

Pertanian merupakan sektor perekonomian utama di Kerajaan Majapahit. Padi, jagung, ubi, dan sayuran merupakan hasil pertanian yang banyak dibudidayakan di wilayah kerajaan. Selain itu, pengelolaan perkebunan juga menjadi salah satu sumber pendapatan penting di Kerajaan Majapahit, seperti perkebunan tebu dan kapas.

2.Perdagangan sebagai sumber penghasilan tambahan

Selain pertanian, perdagangan juga menjadi sumber penghasilan tambahan di Kerajaan Majapahit. Kerajaan ini memiliki wilayah yang strategis sebagai pusat perdagangan antara Jawa dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti India, Cina, dan Arab. Berbagai hasil produksi, seperti rempah-rempah, kain sutera, logam mulia, dan barang-barang kerajinan tangan diperdagangkan di Kerajaan Majapahit.

3.Pajak sebagai sumber pendapatan kerajaan

Untuk menjaga stabilitas perekonomian dan keamanan di wilayah kerajaan, raja Majapahit memberlakukan sistem pajak kepada penduduk. Pajak ini berupa pajak tanah, pajak perdagangan, dan pajak kepemilikan hewan. Pajak yang dikenakan akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, militer, dan proyek-proyek lain yang menguntungkan rakyat.

4.Pertukangan dan kerajinan tangan

Pertukangan dan kerajinan tangan juga menjadi salah satu sektor perekonomian yang berkembang di Kerajaan Majapahit. Beberapa produk kerajinan tangan yang dihasilkan antara lain perhiasan, keramik, kain batik, dan senjata-senjata tradisional seperti keris. Produk-produk tersebut diperdagangkan di wilayah kerajaan maupun diekspor ke negara-negara tetangga.

Dengan demikian, kehidupan ekonomi Kerajaan Majapahit sangat bergantung pada pertanian dan perdagangan. Sistem pajak dan pengelolaan sumber daya alam menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas perekonomian. Selain itu, pengembangan industri kerajinan tangan juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan perekonomian kerajaan. Kehidupan ekonomi yang maju dan berkembang di Kerajaan Majapahit merupakan salah satu bukti kejayaan peradaban Nusantara pada masa lalu.

Kehidupan Politik Kerajaan Majapahit

Selain memiliki kehidupan budaya yang maju, kehidupan politik Kerajaan Majapahit juga terbilang kompleks. Sistem pemerintahan yang diterapkan dalam Kerajaan Majapahit adalah sistem monarki yang terdiri dari seorang raja, beberapa petinggi kerajaan, dan para bangsawanDalam kehidupan politik Kerajaan Majapahit, Raja atau bhre yang memerintah memiliki kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan. Namun, raja tidak dapat memerintah sendiri. Ia dibantu oleh beberapa petinggi kerajaan seperti patih, mahapatih, dan senapati. Patih adalah pejabat tertinggi kedua setelah raja dan bertanggung jawab dalam mengatur urusan administrasi dan keuangan kerajaan. Mahapatih memiliki peran yang lebih besar dalam mengatur pemerintahan dan menjadi penasehat raja. Sedangkan senapati adalah panglima perang yang bertanggung jawab dalam mengatur keamanan dan pertahanan kerajaan.Selain itu, Kerajaan Majapahit juga memiliki Dewan Kehormatan yang terdiri dari para bangsawan. Dewan Kehormatan memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan politik dan sosial dalam kerajaan. Dewan Kehormatan juga berperan dalam memberikan saran dan pertimbangan kepada raja dalam mengambil keputusan penting. Salah satu tokoh penting dalam sejarah kehidupan politik Kerajaan Majapahit adalah Patih Gajah Mada. Patih Gajah Mada dikenal sebagai tokoh yang berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan di Nusantara dan memperluas kekuasaan Kerajaan Majapahit. Ia juga dikenal sebagai pencetus Sumpah Palapa, yaitu sebuah sumpah yang menyatakan bahwa ia akan terus berjuang untuk menyatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Selama masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389 Masehi), Kerajaan Majapahit mencapai masa kejayaannya. Pada masa ini, Kerajaan Majapahit menjadi pusat perdagangan dan budaya yang penting di Asia Tenggara. Selain itu, Kerajaan Majapahit juga berhasil menguasai beberapa wilayah di Asia Tenggara, seperti Malaka dan wilayah-wilayah di Kepulauan Nusa Tenggara. Namun pada abad ke-16 Masehi, Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran. Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran Kerajaan Majapahit antara lain adalah adanya persaingan antar kerajaan dan pengaruh dari bangsa Eropa yang ingin menguasai wilayah Nusantara. Pada akhirnya, Kerajaan Majapahit runtuh pada awal abad ke-16 Masehi.

Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Indonesia pada masa dulu. Selain kehidupan politik Kerajaan Majapahit yang kompleks, Majapahit juga memiliki kehidupan sosial budaya yang sangat kaya. Berbagai macam seni dan kebudayaan berkembang pesat pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit. Salah satu contoh kehidupan sosial budaya Kerajaan Majapahit yang berkembang pada masa itu adalah seni ukir. Seni ukir yang berkembang pada masa itu sangatlah detail dan memiliki karakteristik khas. Seni ukir dari Kerajaan Majapahit menggambarkan keindahan alam dan fauna, seperti burung, naga, dan bunga-bunga yang ada di sekitar kerajaan.Selain seni ukir, seni arsitektur juga berkembang dengan pesat pada masa itu. Bangunan-bangunan kerajaan dibuat dengan desain yang indah dan megah, dengan ukiran dan ornamen yang indah. Tak hanya kehidupan politik Kerajaan Majapahit yang kokoh, kehidupan sosialnya juga sangat beragam. Berbagai macam suku bangsa hidup berdampingan dan saling berinteraksi. Di antara suku-suku tersebut, terdapat suku Jawa yang menjadi suku bangsa utama dalam kerajaan ini. Suku Jawa memiliki budaya dan adat yang sangat khas, seperti adanya sistem kekerabatan yang kuat dan adanya sistem hierarki dalam masyarakat. Selain itu, Kerajaan Majapahit juga dikenal sebagai kerajaan yang sangat toleran terhadap perbedaan agama dan kepercayaan. Berbagai macam agama dan kepercayaan hidup berdampingan tanpa adanya perbedaan perlakuan.Di bidang pendidikan, Kerajaan Majapahit juga memiliki sistem pendidikan yang maju. Pendidikan pada masa itu tidak hanya diperuntukkan bagi bangsawan, tetapi juga bagi masyarakat biasa. Salah satu contoh lembaga pendidikan pada masa itu adalah Sanggar Taman Siswa. Sanggar Taman Siswa merupakan lembaga pendidikan yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada awal abad ke-20, dan terinspirasi oleh sistem pendidikan yang ada pada masa Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit juga dikenal sebagai pusat perdagangan dan pertukaran budaya. Berbagai macam barang dagangan dari Nusantara dan Asia Tenggara diperdagangkan di pasar-pasar yang ada di kerajaan ini. Di antara barang dagangan tersebut, terdapat kain, rempah-rempah, dan logam mulia. Selain itu, budaya dari berbagai daerah juga saling bertukar dan mempengaruhi satu sama lain. Meskipun kehidupan politik kerajaan majapahit cukup kuat namun Majapahit mengalami kemunduran pada akhir abad ke-16 Masehi, tetapi warisan budayanya masih tetap hidup dan mempengaruhi budaya Indonesia hingga saat ini. Seni ukir dan arsitektur dari Kerajaan Majapahit masih menjadi inspirasi bagi seniman dan arsitek modern. Selain itu, kebudayaan Jawa yang berkembang pada masa itu juga masih menjadi bagian penting dalam budaya Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun