Mohon tunggu...
Viky Nursyafira
Viky Nursyafira Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Sastra Indonesia 💓

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Eufoni Hati

4 Februari 2017   12:47 Diperbarui: 4 Februari 2017   12:49 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup ini mudah, asal jangan kau tanya untuk apa kubertahan

Hidup inipun bebas, yang penting jangan kau buatku terkekang

Katamu, itu demi diriku, tapi selalu kau memaksaku menceritakan semuanya pada rembulan

Dan hujan, turut turun, seakan mengiringiku bersenandung untuk malam

Kau mungkin belum dan bahkan takkan pernah berfikir, aku yang larut dalam dilema

Antara teka-teki semu cintamu,

Sementara kau terus bermain, lalu aku semakin pudar

Sirna bersama hembusan kasih yang tersampaikan tak sempurna, dan cinta kita yang tak semakna

Kita ragu dengan rasa yang sama-sama kita janjikan, tapi kita tetap saling menggenggam

Dan hujan kembali turun, rinai merdu mengantarku terlelap

Juga para jangkrik, kodok, senyuman sang malam

Semua berkata, “kamu sebaiknya pulang,” karena gundah telah menghusirku lembut

Tentang kasih dan cinta, tentang paham yang tak sejalan

Tak seharusnya kita disini,

Karena cinta yang kita harapkan tak senada

Batam, 3 Februari 2017, 21.08 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun