Hidup ini mudah, asal jangan kau tanya untuk apa kubertahan
Hidup inipun bebas, yang penting jangan kau buatku terkekang
Katamu, itu demi diriku, tapi selalu kau memaksaku menceritakan semuanya pada rembulan
Dan hujan, turut turun, seakan mengiringiku bersenandung untuk malam
Kau mungkin belum dan bahkan takkan pernah berfikir, aku yang larut dalam dilema
Antara teka-teki semu cintamu,
Sementara kau terus bermain, lalu aku semakin pudar
Sirna bersama hembusan kasih yang tersampaikan tak sempurna, dan cinta kita yang tak semakna
Kita ragu dengan rasa yang sama-sama kita janjikan, tapi kita tetap saling menggenggam
Dan hujan kembali turun, rinai merdu mengantarku terlelap
Juga para jangkrik, kodok, senyuman sang malam
Semua berkata, “kamu sebaiknya pulang,” karena gundah telah menghusirku lembut
Tentang kasih dan cinta, tentang paham yang tak sejalan
Tak seharusnya kita disini,
Karena cinta yang kita harapkan tak senada
Batam, 3 Februari 2017, 21.08 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H