Namun kejadian buruk yang beraneka ragam telah membuka sebuah perjanjian keakuran antara alam manglayang dengan manusia.Sekitar 44 sesepuh yang berasal dari jawa barat berkumpul untuk melakukan ritual keakuran agar kejadian yang sama tidak terulang lagi.
Di area batu kuda inilah ritual dilakukan berbagai macam upaya telah dilaksanakan dan pada akhirnya membuahkan hasil.3-4 tahun kebelakang  adalah masa akhir dari kegelapan tentang manglayang. Kini siapapun boleh mengunjungi manglayang pada hari senindan kamis,Juga boleh dalam hitungan ganjil.Namun norma mutlak tetap berlaku yaitu tidak memancing keributan dan membuat kerusuhan,
Menjaga dan memelihara hutan dan gunung.Tidak merusak alam,tidak merusak situs batu dengan mencoret-coret.Menjaga tali keharmonisan dengan alam dan tinggal berdampingan.
Oleh Dimas Dwi Septia
Ilmu komunikasiÂ
Universitas Informasi dan Bisnis indonesia (UNIBI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H