Mohon tunggu...
Viktor Rega
Viktor Rega Mohon Tunggu... Guru - Apa adanya, berjuang untuk menjadi berarti bagi orang lain.

Saya lahir di sebuah dusun kecil . Berjuang menggapai mimpi dengan cara yang berbeda dan luar biasa, menepis segala keraguan bahwa hidup harus diperjuangkan. Menjadi penjual kue keliling kampung ketika duduk dibangku SMP, bekerja sawah membanting tulang untuk membiayai hidup keluarga dan sekolah ketika SMA, karena ayah tercinta sakit-sakit. Menjadi kuli bangunan, tukang sapu jalan, dan Satpam ketika kuliah. Dan sampai detik ini, masih terus berjuang untuk kehidupan baru bagi isteri dan kedua anak-anakku. Entah sampai kapan, manusia tak ada yang tahu. Satu yang pasti, bahwa hidup terus berjalan sampai kita sudah tak mampu lagi berjalan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Langkah Bersama di Jalan Takdir

19 September 2024   22:07 Diperbarui: 19 September 2024   22:13 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam keremangan malam yang tenang, bintang-bintang di langit seolah bersaksi atas perjalanan hidup yang penuh liku. Di sebuah kota yang berkilau dengan harapan dan impian, dua jiwa yang sangat berbeda bersiap untuk bertemu, tanpa menyadari bahwa pertemuan mereka akan mengubah arah hidup mereka selamanya.

Di sebuah kantor yang sibuk dan modern, Raisa sedang menyelesaikan laporan akhir dari proyek ambisius yang telah memakan waktu bertahun-tahun. Dia adalah seorang wanita yang penuh tekad, dengan cita-cita besar dan impian untuk membawa perubahan signifikan melalui inovasi teknologi. Namun, di balik senyumannya yang ramah, tersimpan tekad yang tak tergoyahkan untuk menghadapi segala rintangan yang datang.

Sementara itu, di sudut kota yang lebih gelap dan penuh rahasia, Wira, seorang pria dengan ambisi gelap dan motivasi tersembunyi, mengamati perkembangan proyek Raisa dari jauh. Dengan kemarahan dan kebencian yang membara, Wira merencanakan untuk menghancurkan pencapaian Raisa, tidak hanya untuk kepentingan pribadi tetapi juga untuk membalas dendam atas rasa iri dan ketidakadilan yang dirasakannya.

Ketika Raisa bertemu Ardi, seorang rekan kerja yang memiliki pandangan dan visi yang berbeda, sebuah dinamika baru mulai terbentuk. Ardi adalah seorang pria dengan dedikasi dan bakat luar biasa, namun dia juga membawa ketidakpastian dan tantangan dalam hidupnya. Pertemuan mereka bukan hanya menjadi titik awal dari kerjasama profesional, tetapi juga membuka pintu untuk hubungan pribadi yang lebih dalam, yang akan diuji oleh berbagai konflik dan kesulitan.

Dalam perjalanan ini, Raisa dan Ardi harus menghadapi tantangan yang tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam diri mereka sendiri. Wira, yang semakin menjadi ancaman nyata, memanfaatkan setiap celah untuk merusak dan menghancurkan. Keduanya harus berjuang untuk mempertahankan apa yang telah mereka bangun, sambil menghadapi kekuatan jahat yang berusaha memecah belah mereka.

Ketika ketegangan meningkat dan konflik memuncak, Raisa dan Ardi harus mencari cara untuk mengatasi rintangan yang ada, baik dari musuh yang tampaknya tak terhentikan maupun dari dilema pribadi yang menguji kekuatan dan hubungan mereka. Di tengah semua itu, mereka juga harus menemukan kekuatan dalam diri mereka untuk mengatasi segala halangan yang ada, dan akhirnya, mencari jalan menuju akhir yang bahagia dan memuaskan.

Di bawah langit yang sama yang menyaksikan perjalanan mereka, Raisa dan Ardi harus mengatasi semua tantangan, tidak hanya untuk mencapai tujuan mereka tetapi juga untuk memahami arti sebenarnya dari cinta dan keberanian. Ini adalah kisah tentang pengorbanan, ketekunan, dan cinta yang melampaui batasan-batasan yang ada.

Bagian 1. Ketika Dunia Terasa Kosong

Raisa melangkah keluar dari gedung pencakar langit yang menjadi kantornya selama lima tahun terakhir. Malam itu, udara Jakarta terasa lebih dingin dari biasanya, meskipun suhu kota metropolitan itu tidak pernah turun jauh dari angka dua puluh derajat Celsius. Langkahnya berat, dan hatinya terasa kosong.

Sejak beberapa bulan terakhir, Raisa merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton. Kariernya sebagai manajer pemasaran di perusahaan multinasional memang sukses, tetapi ia merasa tidak puas. Pertemuan-pertemuan yang tiada henti, laporan-laporan yang menumpuk, dan jadwal yang padat membuatnya merasa seperti sebuah mesin yang terus berputar tanpa henti.

Raisa duduk di kursi belakang taksi yang membawa pulang, pandangannya menatap ke luar jendela yang berkabut. Gedung-gedung tinggi, lampu-lampu neon, dan keramaian jalan raya seolah menjadi latar belakang yang samar dalam hidupnya. Di tengah segala kesibukan ini, Raisa merasa ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang membuat hidupnya tidak lagi berarti.

"Ini dia, Bu," kata sopir taksi, membangunkannya dari lamunannya. Raisa membayar tarif perjalanan dan melangkah keluar dari taksi menuju apartemennya yang terletak di sebuah kompleks mewah di pusat kota.

Di dalam apartemen yang bergaya modern itu, Raisa duduk di sofa, menatap layar televisi yang menayangkan berita malam. Berita politik, ekonomi, dan gosip selebriti tampaknya tidak menghiburnya. Dia menggulung makalah yang ada di meja dan melemparkannya ke dalam tempat sampah. Dia merasa seperti hampa.

Malam itu, Raisa tidak bisa tidur. Pikirannya terus berputar tentang hidupnya yang terasa hampa dan tidak memuaskan. Ia merasa terjebak dalam rutinitas yang tidak memberikan kebahagiaan sejati. Dalam keputusasaannya, Raisa mulai mencari cara untuk mengubah hidupnya.

Ketika dia membuka laptopnya untuk mencari tempat liburan atau aktivitas yang bisa membantunya menemukan kembali semangat hidupnya, sebuah email masuk ke kotaknya. Subjek email itu mencuri perhatiannya: "Undangan Spesial: Program Residen di Desa Pinggiran". Raisa membuka email tersebut dan menemukan informasi tentang program residen seni di sebuah desa kecil yang terletak di luar Jakarta. Program ini menawarkan kesempatan untuk tinggal di desa selama beberapa minggu sambil terlibat dalam proyek-proyek seni dan komunitas.

Di sisi lain kota, di sebuah apartemen yang lebih sederhana, Ardi, seorang penulis yang dikenal karena bukunya yang kontroversial, juga merasa tertekan. Setelah meluncurkan buku terakhirnya yang mendapat kritik tajam, Ardi merasa kehilangan arah. Writer's block semakin menghantuinya, dan dia merasa terasing dari dunia sekitar.

Ardi membuka surat kabar pagi itu dan melihat iklan yang sama dengan yang diterima Raisa. Tanpa pikir panjang, ia merasa bahwa tinggal di desa mungkin bisa membantunya menemukan inspirasi yang hilang. Dia segera memutuskan untuk melamar ke program tersebut, berharap bahwa perubahan suasana akan memberikan dorongan yang dia butuhkan untuk menyelesaikan karyanya.

Kedua karakter utama ini, Raisa dan Ardi, tidak saling mengenal, tetapi keputusan mereka untuk mengikuti program yang sama akan mengubah hidup mereka selamanya.

Namun, ada ancaman yang mengintai dari bayangan. Rina, seorang mantan rekan kerja Raisa yang merasa iri dengan kesuksesan dan kebahagiaan Raisa, mengetahui rencana Raisa untuk mengikuti program di desa. Rina, yang merasa terancam oleh keputusan Raisa, mulai menyusun rencana untuk menghalangi langkah Raisa dengan cara apapun yang diperlukan.

Sementara itu, Ardi juga menghadapi ancaman dari saingan profesionalnya, Eko, yang merasa bahwa kehadiran Ardi di desa dapat mengancam reputasi dan peluangnya. Eko bertekad untuk memastikan bahwa Ardi tidak menemukan kembali inspirasi atau kesuksesan yang dapat mengancam posisinya.

Ketika Raisa dan Ardi memulai perjalanan mereka menuju desa, mereka tidak menyadari bahwa mereka akan menghadapi lebih dari sekadar tantangan pribadi. Mereka akan menghadapi konflik dan intrik yang akan menguji kekuatan tekad dan hubungan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun