Provinsi Nusa Tenggara Timur  adalah salah satu Provinsi dari 36 Provinsi di Indonesia juga tidak luput dari bencana pandemi Covid-19. Saat ini, eskalasi masyarakat yang terpapar Covid-19 makin hari makin meningkat dan tersebar hampir di 22 kabupaten/Kota. Dari data kasus eskalasi paparan Covid-19 tertanggal 04 Juli 2021 akumulasi penambahan kasus paparan Covid-19 dari 22 Kabupaten/Kota mencapai  1033 orang sehingga akumulasi jumlah paparan Covid-19 mencapai 22518 kasus, walaupun dari sejumlah kasus yang ada tidak sedikit yang sembuh. (Sumber Data : Dinas Kesehatan dan Kependudukan pencatatan Sipil Provinsi NTT,04 Juli 2021) . Sedangkan di kabupaten Ngada sendiri,sampai dengan tanggal 04 Juli 2021, akumulasi  paparan Covid-19 dari 12 Kecamatan yang  masih dikarantina /isolasi berjumlah 952 kasus yang terdiri dari 67 orang karantina terpusat,872 orang karantina Mandiri dan  13 orang isolasi  di Rumah Sakit (Sumber Data: Satgas Covid-19,Kabupaten Ngada,04 Juli 2021).
Dari data eskalasi sebaran Covid-19 yang ada, dikhawatirkan akan terjadi "Kluster Sekolah" jika PTM terbatas diterapkan dan akan terjadi peningkatan penyebaran Covid-19 di ruang kelas dan juga di luar lingkungan sekolah setelah pembelajaran selesai. Apalagi Sekolah-sekolah yang  berada di Desa dengan siswa yang datang dan pulang sekolah berjalan kaki, yang berpotensi siswa tidak lagi  menerapkan prokes ( tidak mengenakan masker, tidak menjaga jarak  yang cenderung kerumun) selama dalam perjalanan karena tidak mendapatkan pengawasan seperti di lingkungan sekolah.
Satu yang pasti, siswa sudah begitu rindu kembali ke sekolah untuk pembelajaran tatap muka. Tak dapat dipungkiri,Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) baik daring maupun luring yang berkepanjangan telah menimbulkan kejenuhan bagi siswa dan membuat siswa malas belajar. Ini dikhawatirkan sebagai demotivasi siswa untuk melanjutkan sekolah (berhenti/Drop Out atau melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya)
Vaksinasi yang mulai dilaksanakan sebagai salah satu upaya penanganan pandemi menjadi alasan untuk tidak merasa khawatir belajar tatap muka. Apalagi guru dan tenaga kependidikan juga mendapat prioritas pemberian vaksin. Dan keselamatan PTM terbatas akan terjamin jika para siswa juga mendapatkan vaksinasi yang sama. Tapi, mungkinkah para siswa mendapat vaksin Covid-19?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H