Mohon tunggu...
Vikri Putra Irawan
Vikri Putra Irawan Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing and Copywriter

Salam Sehat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

AI Semakin Populer Digunakan, Benarkah Bisa Menggantikan Manusia di Masa Depan?

28 Desember 2023   10:12 Diperbarui: 28 Desember 2023   18:19 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di abad ke 21 ini, manusia tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi. Terutama dalam beberapa waktu berselang, perkembangan AI(Artificial Intelligence) semakin mempermudah pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dan efektif.

Jadi, Apa Sih AI Itu?

istock.photo
istock.photo

AI(Artificial Intelligence) atau "kecerdasan buatan" ini bisa dikatakan sebagai tiruan dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Bedanya dengan manusia yaitu kalau AI dikemas dalam mesin yang sudah diprogram sedemikian rupa sehingga dapat berpikir seperti manusia.

Perkembangan AI menandakan bahwa manusia sudah semakin pintar dalam membuat alat bantunya sendiri yang dimodelkan dalam teknologi canggih sehingga penemuan ini bisa mencapai tujuan utamanya dengan nyata.

Namun, tidak lama setelah AI menjulang eksistensinya, banyak diskusi terkait dengan dampak yang dihasilkan dari "kecerdasan buatan" ini terhadap dunia kerja. Beberapa orang berpendapat bahwa AI akan menggantikan manusia di banyak sektor-sektor industri sehingga berakibat pada meningkatnya angka pengangguran di seluruh dunia. Perusahaan akan mengurangi jumlah pekerjanya dan akan digantikan dengan AI yang hanya membutuhkan sedikit orang saja untuk mengoperasikannya, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya upah pekerja.

Benarkah AI bisa Menggantikan Manusia?

AI membuat gambar
AI membuat gambar

Meskipun AI lebih unggul dalam pemrosesan data dan pengenalan pola, manusia memiliki keunggulan yang tidak dimiliki AI sekalipun. Yaitu dalam kreativitas, pemikiran kritis, dan kecerdasan hidup bersosial. Daripada harus digantikan dengan AI, manusia akan terus memainkan peran yang lebih penting dalam bidang-bidang ini. AI hanya dijadikan sebagai alat yang bisa digunakan untuk meningkatkan pekerjaan mereka.

AI merupakan alat yang bisa dimanfaatkan manusia untuk memecahkan masalah yang kompleks dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan memanfaatkannya, manusia dapat fokus pada tugas-tugas yang memerlukan keahlian dan keterampilan yang mereka punya. Misalnya dalam penelitian, AI dapat menganalisis data yang besar, tetapi manusialah yang bisa menafsirkan temuannya dan membuat keputusan berdasarkan emosi dan perilaku yang dimilikinya. Dalam manajemen proyek sendiri, AI bisa membantu membuat penjadwalan dan alokasi sumber daya agar bisa mencapai target, namun manusialah yang memiliki pemikiran kritis dan keterampilan kepemimpinan untuk mendorong hasil yang sukses.

Pendapat umum banyak mengatakan bahwa AI akan menghilangkan peluang kerja. Tapi, sebenarnya itu tidak berarti apapun. Ketika AI melakukan optimasi tugas-tugas rutin dan berulang, akan muncul pekerjaan-pekerjaan baru yang kemudian membutuhkan kreativitas manusia. Bidang-bidang seperti analisis data, etika AI dan keamanan siber akan semakin banyak diminati. Bidang-bidang yang disebutkan tadi memerlukan keahlian manusia untuk dapat mengatasi dilema etika, menafsirkan dan mengkomunikasikan wawasan, serta memastikan keamanan dan integrasi AI terlaksana dengan aman. Dengan beradaptasi dalam peran yang baru ini, manusia bisa memanfaatkan kekuatan AI untuk mendorong perubahan yang positif.

Di masa depan, kolaborasi antara manusia dengan AI menjadi kuncinya. Daripada manusia harus digantikan dengan AI, lebih baik antara manusia dengan AI harus disatukan sehingga membentuk sebuah tim. Pendekatan kolaboratif ini memberikan penawaran intens yang menghasilkan pertumbuhan dan inovasi berkelanjutan. Misalnya saja pada bidang medis, AI dapat membantu mendiagnosa penyakit dengan menganalisis gambar medis dan data pasien. Tetapi, keahlian dokter lah yang akan memberikan empati dan memahami kesejahteraan pasien secara keseluruhan juga memberikan perawatan personal.

Untuk memastikan kolaborasi antara manusia dengan AI terlaksana, manusia harus mengembangkan keterampilan yang baru untuk melengkapi AI. Pembelajaran dan peningkatan keterampilan yang berkelanjutan akan sangat penting untuk agar bisa mengikuti perkembangan teknologi. Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan menerima perubahan ini menjadi bekal di masa depan, khususnya dunia kerja.

Kesimpulan

AI bukanlah sebuah ancaman bagi manusia untuk menggantikan posisinya dalam dunia kerja, namun merupakan sebuah kekuatan positif yang melahirkan peluang dan tantangan baru di sektor industri. Dengan menerima keunikan kita, dan mengembangkan keterampilan baru yang melengkapi AI, kita dapat memastikan bahwa manusia bisa memainkan peran utama dalam pengembangan teknologi masa depan. Dengan pola pikir dan pendekatan yang tepat, kita bisa memanfaatkan AI untuk memperoleh potensi masa depan yang lebih baik untuk semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun