Di abad ke 21 ini, manusia tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi. Terutama dalam beberapa waktu berselang, perkembangan AI(Artificial Intelligence) semakin mempermudah pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dan efektif.
Jadi, Apa Sih AI Itu?
AI(Artificial Intelligence) atau "kecerdasan buatan" ini bisa dikatakan sebagai tiruan dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Bedanya dengan manusia yaitu kalau AI dikemas dalam mesin yang sudah diprogram sedemikian rupa sehingga dapat berpikir seperti manusia.
Perkembangan AI menandakan bahwa manusia sudah semakin pintar dalam membuat alat bantunya sendiri yang dimodelkan dalam teknologi canggih sehingga penemuan ini bisa mencapai tujuan utamanya dengan nyata.
Namun, tidak lama setelah AI menjulang eksistensinya, banyak diskusi terkait dengan dampak yang dihasilkan dari "kecerdasan buatan" ini terhadap dunia kerja. Beberapa orang berpendapat bahwa AI akan menggantikan manusia di banyak sektor-sektor industri sehingga berakibat pada meningkatnya angka pengangguran di seluruh dunia. Perusahaan akan mengurangi jumlah pekerjanya dan akan digantikan dengan AI yang hanya membutuhkan sedikit orang saja untuk mengoperasikannya, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya upah pekerja.
Benarkah AI bisa Menggantikan Manusia?
Meskipun AI lebih unggul dalam pemrosesan data dan pengenalan pola, manusia memiliki keunggulan yang tidak dimiliki AI sekalipun. Yaitu dalam kreativitas, pemikiran kritis, dan kecerdasan hidup bersosial. Daripada harus digantikan dengan AI, manusia akan terus memainkan peran yang lebih penting dalam bidang-bidang ini. AI hanya dijadikan sebagai alat yang bisa digunakan untuk meningkatkan pekerjaan mereka.
AI merupakan alat yang bisa dimanfaatkan manusia untuk memecahkan masalah yang kompleks dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan memanfaatkannya, manusia dapat fokus pada tugas-tugas yang memerlukan keahlian dan keterampilan yang mereka punya. Misalnya dalam penelitian, AI dapat menganalisis data yang besar, tetapi manusialah yang bisa menafsirkan temuannya dan membuat keputusan berdasarkan emosi dan perilaku yang dimilikinya. Dalam manajemen proyek sendiri, AI bisa membantu membuat penjadwalan dan alokasi sumber daya agar bisa mencapai target, namun manusialah yang memiliki pemikiran kritis dan keterampilan kepemimpinan untuk mendorong hasil yang sukses.