Mohon tunggu...
Vikri Aviva Mustaqim
Vikri Aviva Mustaqim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif tahun pertama dengan program studi Hubungan Internasional

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Motif Invasi AS ke Irak Tahun 2003

27 Desember 2022   10:23 Diperbarui: 27 Desember 2022   10:46 1519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mantan Presiden Amerika Serikat(AS), Eisenhower, pernah berkata bahwa Timur Tengah merupakan negeri segala ada (Damhuri, 2003). Timur Tengah juga memberikan sumbangan atas peradaban kejayaan Islam. Negara bagian Timur Tengah seperti Arab Saudi, Irak, dan Kuwait merupakan negara yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, sedangkan Amerika Serikat membutuhkan minyak yang tak kalah besarnya. hal ini sesuai dengan pendapat Richard Reeves seorang kolumnis Amerika yang pernah menyampaikan bahwa negerinya sangat tergantung pada minyak, termasuk dalam bidang keamanan.

Damhuri, 2003 menyatakan, Irak merupakan penghasil minyak terbesar ketiga di dunia setelah Arab Saudi dan Iran. Dengan cadangan minyak sebesar 112,5 miliar barel atau setara dengan 10,7% cadangan yang ada di dunia. Terbukti bahwa Irak mampu memproduksi minyak mentah tiga juta barrel per hari.

Amerika Serikat telah memiliki perusahaan multinasional yang bernama Seven Sister yang mampu mengontrol produksi dan harga minyak mentah di dunia. Pengaruh Seven Sister yang begitu besar membuat para pemimpin Timur Tengah merasa malu karena, sebagai negara produsen minyak terbesar di dunia tidak mampu dalam mengatur produksi dan harga minyak mentah di dunia. Menyikapi hal tersebut, pada 14 September 1961 di Bagdad, Irak muncul organisasi baru yakni OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) yang bertujuan untuk mengontrol produksi minyak mentah dunia.

Berdasar latar belakang di atas, penulis akan menjelaskan motif lain Amerika Serikat dalam menginvasi Irak yang berkedok ingin membebaskan rakyat Irak dari kekejaman Presiden Saddam Hussein.

Realisme memiliki pendapat bahwa hakikatnya manusia memiliki sifat yang egosentrik dan agresif sehingga politik internasional sebagai ajang untuk memperoleh kekuasaan (Hadiwinata, 2017). Ide dasar pemikiran realisme adalah memiliki keyakinan bahwa hubungan internasional adalah konfliktual dan konflik internasional yang diselesaikan melalui perang. Kaum realis berjalan dengan asumsi dasar bahwa politik dunia berkembang dalam anarki internasional, yaitu sistem tanpa adanya kekuasaan yang berlebihan, tidak ada pemerintahan dunia (Jackson & Sorensen, 2021).

Dalam pemikiran Machiavelli, negara harus memiliki 2 sifat, singa dan rubah. Disini Amerika Serikat ingin mencoba untuk memenuhi kepentingan negara dan kelangsungan hidup rakyatnya, karena Amerika Serikat disini membutuhkan minyak yang besar. Hal itu membutuhkan kekuatan; jika suatu negara tidak kuat akan mendorong hasrat kuat bagi yang lain untuk untuk menghancurkannya; penguasa harus menjadi seekor singa (Jackson & Sorensen, 2021). Hal itu harus diimbangi dengan kepintaran, strategi yang kuat dan kekejaman demi mengejar kepentingan yang akan diraih; penguasa harus menjadi seekor rubah.

Dalam buku Machiavelli, The End Justifies The Means (tujuan menghalalkan semua cara) dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, maka kita dapat melakukan semua cara agar dapat meraihnya. Tanpa melihat hal tersebut benar atau salah.

Awal mula ketertarikan Amerika Serikat kepada Irak karena adanya minyak. Karena Irak memiliki cadangan minyak terbesar ke-3 di dunia, tak heran jika negara adidaya ini ingin menguasai 'emas hitam' yang ada. Dengan bersandiwara, Irak memiliki senjata pemusnah massal dan menganggap Irak sebagai momok menakutkan bagi dunia.

Sejak awal kecurigaan mengenai senjata pemusnah masal, 27 November 2002, UNMOVIC (United Nations Monitoring, Verification, and Inspection Commission) yang dibantu oleh Badan Energi Atom Internasional (IAIE) ditugaskan untuk memeriksa, mengawasi persenjataan yang ada di Irak dan melaporkan secara periodik ke Sekretaris Jenderal dan DK PBB (Masduki). Komisi ini dipimpin oleh Hans Blix yang berisikan para ahli dalam bidang tersebut.

Kendati demikian, pada akhir Februari 2003 UNMOVIC tidak mendapatkan bukti bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal, yang didapatkan hanya rudal jenis Al Samoud-2 (Masduki). Menurut UNMOVIC dan IAIE, rudal jenis Al Samoud-2 hanya memiliki radius 190 km. Hal tersebut sudah melanggar jarak radius yang ditetapkan oleh PBB pasca Perang Teluk sebesar 150 km. Walaupun Irak sempat menolak akan memusnahkan rudal tersebut, namun pada tanggal 27 Februari 2003 di surat yang telah ditandatangani oleh penasehat kepresidenan bidang ilmu dan teknologi, Letnan Jenderal Arm al Saadi, Irak secara prinsip setuju akan memusnahkan rudal tersebut. Pada 7 Maret 2022 telah diadakan rapat khusus tertutup para anggota DK PBB, yang diketuai Mamadou Traore dari Guinea. Dalam rapat itu, Hans Blix menyatakan bahwa Irak tidak memiliki senjata pemusnah masal, seperti biologi maupun kimia dan Irak sudah cooperative dengan UNMOVIC.

Presiden George Bush menginginkan perang dengan Irak seperti Crassus, Hitler dan bangsa Eropa lama. Alasan mengapa Presiden Amerika Serikat sangat tidak menyukai Irak, terutama dengan Presiden Saddam Hussein yakni karena agama yang dianut oleh kedua presiden tersebut berbeda. Alasan lainnya yaitu terdapat tuduhan bahwa Irak memiliki senjata pemusnah masal. Kendati demikian, alasan utama yang mendasari invasi Amerika Serikat ke Irak adalah minyak dan industri militer. Sebab pemerintah Bush sangat paham mengenai politik-ekonomi minyak dunia (Damhuri, 2003).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun