Bentuk kecerdasan berupa kemampuan mengkategorikan spesies-flora dan fauna di lingkungannya. Kecerdasan naturalis dapat dikembangkan melalui pemberian pelajaran-pelajaran yang menekankan pesan-pesan ideal untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan alam, serta larangan untuk mengekploitasi alam yang dapat merusak lingkungan. Disamping itu kecerdasan naturalis dapat dikembangkan secara kontinyu melalui beberapa pembelajaran yang mengedepankan kesadaran akan pentingnya pemeliharaan alam, misalnya melalui pembelajaran geografi, ilmu pengetahuan alam dan sains, dan sebagainya.
9. Kecerdasan eksistensial
Kecerdasan berupa kemampuan menjawab persoalan-persoalan eksistensi manusia atau, sopan santun, atau memiliki kecerdasan spiritual (spritual quotient). Kecerdasan ekstensial dapat dikembangkan dengan menekankan kemampuan spritual peserta didik, berupa kemampuan memahami hakekat dan jati dirinya sebagai manusia. Dalam konteks ini pembelajaran di sekolah/madrasah secara faktual mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dimensi spiritual peserta didik, dan kesadaran akan arti penting kehidupan sesama manusia, toleransi, empati terhadap sesama dan sebagainya, melalui semua materi pembelajaran agama.Â
Konsep kecerdasan majemuk (multiple intelligences) sebagai konsep atau teori yang lahir diakhir abad ke-20, sebenarnya bertujuan untuk melihat kecerdasan manusi secar utuh bukan hanya kecerdasan intelektual semata.karena manusia mempunyai potensi yang sangat luas bukan hanya kemampuan pengetahuan saja tetapi juga potensi sosial, spiritual, emosional dan sebagainya, yang harus dikembangkan secara bersama-sama seiring dengan kecerdasan intelektual atau kecerdasan otak manusia.Â
Dengan memperhatikan kesembilan kecerdasan majemuk tersebut, tampaknya startegi pengembangannya dapat dilakukan secara komprehensif dengan menggali beberapa komponen kurikulum atau bahan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik oleh pendidik dal beragam mata pelajaran yang sangat bervarisi. Beragamnya mata pelajaran yang diajarkan tersebut mempunyai potensi yang sangat signifikan dalam pengembangan kecerdasan mejemuk dalam berbagai dimensi dan jenis-jenis kecerdasan majemuk tersebut.Â
Melalui konsep multiple intelligences ini juga akan merubah paradigma guru dalam pembelajaran selama ini. Tidak ada peserta didik yang bodoh, yang ada adalah peserta didik belum menemukan cara mengajar yang sesuai dengan karakteristik kecerdasannya. Guru harus berpikiran terbuka dan memiliki sudut pandang bahwa semua peserta didik adalah cerdas. Tinggal bagaimana guru mengemas pembelajaran yang dapat meningkatkan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik. Â
DAFTAR PUSTAKAÂ
Abidin, Z. 2017. Pengembangan Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) di Madrasah. Jurnal Pendidikan. Vol. 3.
Afandi, M. 2021. Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Pekalongan: PT Nasya Expanding Management.Â
Astuti, J. 2018. Rahasia Multiple Intelligence Pada Anak. ISTIGHNA. Vol. 1. No. 2.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.