Kota Treviso ini di abad pertengahan memiliki julukan atau simbol dari negara Italia yaitu " "Kebahagiaan Kerajaan Italia". Sampai saat ini pun, kota Treviso Italia ini masih terkenal dengan julukan kampung halaman Tiramisu, si dessert manis dan cantik. Selain itu, ada juga sebutan "tur erotis" yang tersedia lengkap di kota Treviso ini.Â
Apa Tur itu kak? Tur sendiri bisa meliputi kunjungan ke bistro - bistro atau "Red Shadows". Ini sebutan bagi rumah bordil yang sudah tua dan sebagai tempat bersejarah lainnya yang dahulu kala pernah digunakan sebagai kawasan prostitusi.
Kemudian satu per satu dimasukkan dan dicampurkan ke dalam mascarpone atau cream keju khas Italia, serta ditambahkan campuran bubuk kopi. Bubuk kopi jika tidak ada, dahulu mereka menggantinya dengan Wine Marsala atau taburan cokelat yang sudah menjadi bubuk, bisa juga potongan coklat lembut.
Sebutan "Sbatudin" bagi masyarakat desa bordil bagi dessert manis satu ini. Disebut demikian karena, mereka merancang resep pembuatan Tiramisu ini sedikit berbeda yang membuat lidah dan mulut kita ikut merasakan betapa nikmatnya makanan manis satu ini.Â
Resep yang dibuatnya pun lebih sederhana dari yang sekarang yang banyak tambahan bahan lainnya. "Sbatudin" ini secara harfiah juga memiliki arti yang sangat menarik yaitu "Goyang dan tembak saya".Â
Tetapi, pada tahun 1958, rumah Bordil yang berada di kota Treviso terpaksa ditutup oleh pemerintah daerah sana karena sesuatu hal dan belum dipastikan karena apa. Sungguh menyedihkanya ya!
Tiramisu merupakan sejenis kue creamy khas Italia. Dessert satu ini merupakan makanan yang dimakan menggunakan sendok dan selalu digolongkan ke dalam hidangan "al cucchiaio" artinya yaitu " dengan sendok". Â
Tiramisu memang tidak dibuat dengan adonan dan tidak pula dimasak dengan cara di panggang. Dessert ini dibuat dengan cara yang simple yaitu biskuit yang direndam ke dalam larutan kopi dan mascarpone. Cara penyajiannya pun biskuit disusun dan selanjutnya dilapisi dengan cream yang sudah dikocok sebelum didinginkan ke dalam kulkas agar bentuknya tidak hancur waktu dihidangkan.
Di dalam buku yang berjudul La marca gastronomica dan yang diterbitkan pada tahun 1998, Fernando dan Tina Raris menuliskan bahwa Tiramisu sendiri adalah dessert penemuan baru.Â