Mohon tunggu...
Vika Nailul Izza
Vika Nailul Izza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUKA 2020 20107030107 dibuat untuk memenuhi tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aturan dan Larangan dalam Berkunjung di Kraton Yogya bagi Abdi Dalem dan Wisatawan

5 Maret 2021   14:00 Diperbarui: 5 Maret 2021   14:01 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

5. Tanpa izin menyentuh koleksi museum dan alat pusaka lain di kraton

Kraton memang tempat pusat di Yogyakarta untuk menyimpan koleksi sakral dari zaman Sri Sultan HB I. Tidak heran jika para pengunjung tidak boleh sembarangan menyentuh apalagi memegang dan dimainkan sesuka hati.  Hal ini tidak boleh dilakukan seperti museum- museum di tempat lainnya, karena dari pihak kraton sebisa mungkin meminimalisir terjadinya kerusakan pada barang yang sudah tua dan langka.

6.  Membawa kereta bayi, koper, atau yang beroda

Membawa barang yang beroda memang tidak ada larangan tertulisnya jika kalian berkunjung di kraton. Jika para wisatawan membawa kereta bayi dan koper tentu saja oleh petugas kraton akan di tegur dan tidak boleh dibawa masuk. Kraton memang identik dengan jalanan yang berpasir dan banyak anak tangga , jadi tidak mendukung juga jika anda membawa barang yang beroda, karena akan sulit berjalan dan didorong sekalipun.

7. Izin berfoto

Di pintu loket kraton, para wisatawan akan ditanya oleh penjaga ingin mengabadikan momennya dengan berfoto atau tidak. Jika mereka ingin berfoto , kalian akan dikenakan biaya tambahan saat masuk. Kamera maupun handphone semua dianggap sama dengan minimal yang dibayarkan. Semua wilayah kraton ini memang boleh diabadikan difoto tetapi tidak untuk ruangan museum batik. Di ruangan batik ini banyak benda- benda sakral yang dianggap keramat milik kerajaan kraton.

Itu paparan 7 aturan yang tidak diperbolehkan dilakukan oleh para wisatawan luar maupun dalam Yogyakarta. Di kraton ini juga ada beberapa aturan bagi para abdi dalem yang sedang bertugas dan bagi para penarinya. Apa saja aturannya? Yuk, kita simak pembahasannya :

1. Tidak diperbolehkan memakai alas kaki

Jika kalian melihat para abdi dalem yang berada di dalam kraton, mungkin anda bertanya- tanya, mengapa tidak memakai alas kaki meskipun dalam keadaan panas yang menyengat kaki. Yup, pasti ada alasannya para abdi dalem tidak diperbolehkan menggunakan alas kaki saat bertugas. Alasannya antara lain bermakna bahwa para abdi dalem itu harus dalam keadaan suci atau bersih dan datang dengan maksud atau tujuan yang  baik ketika memasuki area Kasultanan Yogyakarta. Itu juga aturan yang patut dilaksanakan bagi para abdi.

2. Tidak boleh membawa tas di pundak 

Jika berbicara mengenai larangan ini, tentu memang aneh dan tidak masuk akal bukan? Iya tetapi memang benar adanya, jika di dalam kraton,para abdi dalem dan para penari tidak diperbolehkan membawa tas di pundak. Ini merupakan bab kesopanan dan tingkah laku. Para abdi harus membawa tas dengan dibawa ditangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun