Oya es batu yang digunakan dari air matang ya, bisa kalian cek sendiri dari bentuk dan strukturnya saat bertandang ke warung Dawet Kani. Mau diminum hangat saat gerimis sudah pasti bisa banget.
Dan kembali seperti de javu, percakapan kami kembali diselingi kedatangan pelanggan baik yang memesan untuk dibawa pulang atau dinikmati di warung. Sama seperti terahkir kali Saya datang, Mas Danial melayani semua pelanggan dengan ramah dan tertawa renyah. Komunikasi dua arah dengan pelanggan memang jadi salah satu faktor kunci sukses dalam dunia kuliner.
"Apa tidak rugi mas memakai bongkahan durian begitu untuk satu gelas?"
"Tidak mba. Penjualan semakin meningkat bahkan kami sudah meluncurkan paket khusus 25 cup loh mba. Awalnya karena ada pelanggan yang memesan untuk hajatan, dan akhirnya jadi paket tetap di Dawet Kani."
"Potongan nangkanya juga banyak mas. Wah pasti tambah laris ya!" komentar saya sembari memindahkan diri ke bagian dalam warung. Karana pelanggan kembali datang memesan, kali ini lima cup sekaligus untuk dibawa pulang. Sedikit ada diskusi hangat antara ibu dan anak karena bingung memilih memakai durian saja atau ditaburi juga dengan potongan nangka.
"Bu, untuk bonus satu cup nya hendak memakai campuran sirup gula jawa atau frambrose? Keduanya kami sendiri yang mengolah loh."
"Oh, ada bonusnya mas? Apa beli lima dapat enam ya?"
Dan kembali lagi diskusi hangat antara ibu dan anak hadir, dengan diahkir dengan keputusan untuk menggunakan frambrose. Saya yang termasuk team frambrose hanya tersenyum simpul setelah meneguk dawet terahkir di gelas. "Bisa-bisa tidak makan malam kalau begini," gumam Saya saat Mas Danial sudah selesai menyelesaikan transaksi dan duduk kembali.
"Jadi apa worth mba, harga Dawet Kani senilai Rp8000,00 dengan rasa serta banyaknya?" pertanyaan diiringi senyum simpul.