Sate Ratu dengan sajian utamanya Sate Merah, sudah lama jadi warung sate ayam favorit saya. Bukan hanya karena rempahnya yang bersahabat karib dengan lidah saya yang pemilih, namun karena kehangatan suasana warungnya.Â
Eitts bukan pujian loh ya namun lebih  berdasarkan data jumlah wakil  pengunjung dari 84 negara yang sudah menikmati sate ayam tanpa saus kacang ini.Â
Tenggok saja selain audio dari LCD yang memberikan testimoni, ada juga dinding dicat warna putih yang diperuntukan untuk memasang foto pembeli luar negeri serta tanda tangannya.Â
Di meja terdapat banyak stiker logo Sate Ratu serta sosmed yang bisa digunakan untuk memberikan review mengenai menu yang dinikmati  Yah seperti yang sudah saya bicarakan di awal, owner dari warung Sate Ratu ini memang melek marketing.Iya lah, wong dulu pemangku jabatan di salah satu perusahaan yang femes.
irkulasi udara di bagian dalam warung, juga lebih lega sekarang. Yang tinggal tetap hanya aroma lezatnya Sate Merah fav saya dan rekan.Apa kalian belum coba? Halah, ayoo ke Sate Ratu sekarang, atau pesen via aplikasi ojol online. Boleh loh saya ditraktir sekalian, hehe.
Baiklah, mari kita bahas tentang menunya. Dulu, saya kepedasaan saat mencicipi Sate Merah.Yah maklum saya dulu termasuk team anti cabe, nah sekarang sudah masuk irisan team cabe dikit.Â
Di team cabe dikit itu anggotanya mau masakan pedas namun bukan yang level 5 ya, dan Sate Merah menjadi acuan pertama saya untuk tingkat pedas yang harus dijadikan sahabat. Yah yang jelas, nasi satu porsi harus ditambah bila disandingkan dengan enam tusuk Sate Merah, itu versi makan ala saya yah.
Kemudian saya dikenalkan menu terbaru, yaitu Sate Kanak dengan ciri khas warna sedikit lebih gelap dan tanpa potongan cabe menempel di sela kotak daging ayam.Â
Yes, memang penggunaan cabe dan rempah disesuaikan untuk para anggota team anti cabe level akhir. Kecap   lebih banyak digunakan saat mengolah sate yang sama empuknya dengan Sate Merah. Oya sebagai penanda secara visual yang lain, perhatikan ujung bawah dari tusuk Sate Kanak. Penasaran? Gih segera pesan!
Bagi saya sih, Sate Kanak menempati posisi selanjutnya saat memesan di Sate Ratu. Artinya pesan Sate Merah dan Sate Kanak sekalian gitu loh, kalau bisa dua kenapa tidak ya? Ini tentang sate loh ya. Tidak bisa juga membandingkan mana yang terlezat di antara Sate Merah dan Sate Kanak, keduanya punya taste yang berbeda saat mulai menyentuh lidah hingga after tastenya. Sate Merah cenderung akan  terasa pedas setelah dikunyah, namun citarasa rempahnya sudah hadir dahulu saat  memisahkan daging dari tusuknya dengan bibir kita.
Berbeda saat permukaan daging Sate Kanak kita bertemu dengan lidah kita, yang pertama terasa adalah manis dengan pedas yang ramah. Yakin deh, team cabe dikit akan bersuka ria saat menikmati Sate Kanak. Tingkat rempah dari Sate Kanak juga sedikit terselubungi dengan gurih daging ayamnya.Saya sarankan untuk lebih dahulu menikmati satenya dulu sebelum mengisi perut dengan nasi. Oya semua menu di warung ini terutama satenya selalu disajikan fresh alias hangat, dan lebih baik segera dinikmati.
Saat saya datang kemarin, disambut oleh hujan deras. Dan bumbu rempah dari menu Sate Ratu sangat membantu memberikan kehangatan, apalagi saat kuah Sup Ayamnya saya cicipi. Nambah nasi pengennya wes, haha. Soo see you soon ya di warung sate yang banyak memenangkan lomba kuliner ini. Boleh kok membawa pulang bumbu dalam botolnya.Enyak kakak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H