Mohon tunggu...
Vika Kurniawati
Vika Kurniawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

| Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kencan dengan Joko Pinurbo dan Jenny Jusuf di Patjar Merah

5 Maret 2019   10:07 Diperbarui: 5 Maret 2019   17:54 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tas tisu seharga Rp10.000. Doc:Pribadi

Hanya beberapa detik basa-basi, kemudian lokakarya dimulai. Bukan lokakarya sebenarnya menurut saya, namun lebih ke obrolan antara teman sesama pencinta puisi. Tak ada sekat yang berarti kecuali kursi dan waktu.

Memang 120 menit dibentangkan namun terasa singkat, berbeda saat mengerjakan ujian. Bagaimana tidak, bila tawa riuh tercipta saat dengan ringannya Joko Pinurbo berkisah tentang perjalanan mencipta puisi.

Mulai dengan masuk anginnya beliau saat mencari wangsit di Parangkusomo sampai terbujuknya untuk mengepulkan asap dengan konsisten dengan alasan memperlancar penciptaan puisi. Setiap penyair memang mempunyai cara tersendiri menjangkar hati.

Jokpin dan FX Rudy (berdiri). Doc:Pribadi
Jokpin dan FX Rudy (berdiri). Doc:Pribadi
Tas tisu seharga Rp10.000. Doc:Pribadi
Tas tisu seharga Rp10.000. Doc:Pribadi
Bukan hanya gelak, namun juga pujian dengan lancarnya terluncur di saat puisi yang dibahas mengena menurut Jokpin dan FX Rudy. Mulai pukul 10.10 sampai 12.00 WIB, satu persatu puisi ditelusuri, baik penggunaan kosa kata, efektivitas, bahkan pengucapan bila dibacakan. Proses yang hanya saya lewati beberapa langkah saja biasanya saat menuliskan puisi.

Tak mengherankan jika Joko Pinurbo bisa menghabiskan dua cangkir kopi dengan asap rokok yang menemani. Lokakarya diakhiri dengan celetukan beliau, "Jadi penyair itu berat, biar saya saja!"

Jika lima buku bertema wisata saya tukarkan di mbak kasir, maka tujuh buku dengan tema beragam saya jejalkan di ransel pada hari kedua. Entah berapa buku lagi yang akan saya adopsi bila bertandang ke pasar buku yang berahkir pada Minggu 10 Maret pukul 22.00 WIB.

Bagaimana bisa berhenti berbelanja bila ada 200 penerbit baik major maupun indie, dengan program penarik hati yaitu diskon 30-80% dihelatkan.

Don't worry semua buku sudah dipilahkan sesuai genre maupun harga. Don't worry juga akan kehabisan judul buku yang diincar, setiap hari selalu dicurahkan kembali stok buku yang baru. Hanya saja karena mendukung diet plastik, jadi tukarkan dulu satu lembar nominal 10 ribu dengan satu tas kain untuk mengangkut tiga lusin belanjaan anda.

Area Obrolan Patjar dua. Doc:Pribadi
Area Obrolan Patjar dua. Doc:Pribadi
Oya jika kali pertama saya duduk manis di kursi belakang di lokakarya, maka saya duduk tak jauh dari Jenny Jusuf yang menjadi pembicara di Obrolan Patjar dengan Kalis Mardisih sebagai pembicara kedua.

Sesuai dengan tema yaitu Literasi Digital: Perempuan-Perempuan yang Bersuara, maka menjadi pemakluman bila peserta Obrolan Patjar didominasi perempuan. Bagi yang belum akrab dengan nama pembicara pertama, sebagai langkah pertama silakan membuka aplikasi instagram kemudian ketik jennyjusuf dalam kolom pencarian. Monggo saya tunggu sambil ngopi, eh ngeteh sekarang.

Jika sudah mendapati penampakan sosok perempuan seperti di headbanner artikel maka simaklah unggahan foto beserta caption, juga IG story yang mungkin membuat anda memutar otak beberapa menit sebelum alis mengerut. Wajar karena saya juga melakukannya saat setahun lalu mulai memperhatikan aktivitas perempuan dengan pemikiran out of the box atau free thinker jika anda percaya bahwasannya kotak itu tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun