Mohon tunggu...
Vika Kurniawati
Vika Kurniawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

| Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

BBPOM Ternyata Tidak Hanya Hadir Saat Razia Parcel Hari Raya

18 Juli 2017   10:05 Diperbarui: 18 Juli 2017   10:29 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Krupuk di pasar tradisional. Doc:Pribadi

Saat masih memakai seragam Sekolah Dasar, bukan hal yang aneh jika membeli  Es Mambo dengan beraneka ragam rasa, dan warna. Begitu juga dengan ringannya membeli Tahu Isi yang digoreng dengan minyak keruh. Begitu juga saat menikmati Gado-gado dengan krupuk kecil berwarna-warni di pasar tradisional. Semua begitu enak di lidah, dan menjadi rutinitas karena harganya yang sangat terjangkau.

Krupuk di pasar tradisional. Doc:Pribadi
Krupuk di pasar tradisional. Doc:Pribadi
Menjelang dewasa, sebenarnya saya sudah membaca informasi tentang makanan/minuman yang mengandung unsur kimia berbahaya. Berhubung rindu akan kenangan masa kecil, maka saya terkadang membeli lagi makanan ala jaman dulu. Beberapa pedagang  di halaman luar Sekolah Dasar, dan pasar tradisional di Yogyakarta memang masih menjual makanan/minuman  tersebut. Saya berpikir tidak akan terjadi apa-apa bila hanya mengkonsumsi sedikit saja.

Saya akhirnya saat sedikit terhenyak kala berkesempatan menghadiri Sarasehan BBPOM di Yogyakarta bersama Masyarakat Digital Jogja pada Selasa, 11 Juli 2017 di Hotel Royal Darmo. Dra I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt sebagai Ka Balai POM di Yogyakarta dengan santai namun jelas memberikan informasi  yang menohok bahkan sejak membuka acara.

Dra I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt sebagai Ka Balai POM. Doc Pribadi.
Dra I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt sebagai Ka Balai POM. Doc Pribadi.
Saya akan membagi beberapa informasi, dan fakta yang sering belum diketahui masyarakat umum. Tentu saja informasi tersebut didapatkan selama acara sarasehan:

1.Bahan makanan yang berbahaya tidak hanya ada saat menjelang hari raya.

Bukan hanya pasar modern dengan paket parselnya namun pasar tradisional juga menjadi sasaran produsen yang  nakal. Sebut saja Boraks, Rhodamin B,  Methanyl Yellow yang ditemukan pada makanan yang sering diperdagangkan, berdasarkan hasil tes pemantauan pangan BBPOM secara rutih ke pasar tradisional.

Untuk itu Badan POM menarik, menyita, dan memberi sangsi pada produsen tersebut. Parahnya saya ternyata pernah mengkonsumsi krupuk yang mengandung salah satu bahan tersebut. Nasib-nasib.

2.Konsumen bisa berperan sebagai pengawas makanan/minuman.

Dulu saya berpikir bahwa konsumen lah yang memerlukan informasi dari BBPOM, namun ternyata yang terjadi adalah sebaliknya seperti diutarakan Dra. Soesie Istyorini, Apt sebagai Ka Seksi Layanan Informasi Konsumen. BBPOM ternyata sudah menyediakan  Hotline khusus HALOBPOM 1500533 ataupun ULPK untuk dialog dengan konsumen mengenai informasi label produk.

ULPK. Doc: IG BBPOM Yogyakarta.
ULPK. Doc: IG BBPOM Yogyakarta.
3. BBPOM ternyata bekerja 24 jam menjaga keamanan konsumen.

Ani Fatimah, SSi, Apt, MH sebagai Ka Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen menerangkan bahwa anggapan masyarakat selama ini salah mengenai BBPOM. Hal tersebut dikarenakan kurangnya penyebaran informasi tentang proses kinerja BBPOM, sehingga hanya terlihat saat menjelang Hari Raya.

Obat Tradisional. Doc: Pribadi
Obat Tradisional. Doc: Pribadi
BBPOM sendiri sudah secara terjadwal melakukan sosialisasi, dan penyebaran hasil pemantauan mengenai pengawasan makanan/minuman, juga obat tradisonal yang beredar di masyarakat meliputi seluruh wilayah Indonesia.

4. BBPOM bukan hanya melakukan pengawasaan tentang makanan/minuman saja.

Apakah anda berpikir sejak dulu bahwa BBPOM hanya melakukan pengawasan makanan/minuman? Iya, saya juga berpikir demikian sebelum mendengar pernyataan dari Reny Mailia, SKM, Msc sebagai Ka Seksi Sertifikasi. Beruntunglah saya bisa mendapat tambahan informasi tentang BBPOM yang sebelumnya belum banyak dipahami.

Sarasehan BBPOM di Yogyakarta bersama Masyarakat Digital Jogja. Doc:Pribadi
Sarasehan BBPOM di Yogyakarta bersama Masyarakat Digital Jogja. Doc:Pribadi
Jadi apa saja yang sebenarnya menjadi tanggungjawab BBPOM di Yogyakarta? Saya akan menyebutkan salah satu pelayanan dari BBPOM di Yogyakarta yaitu  Layanan sertifikasi:

A. Surat Keterangan Ekspor (SKE)

Surat keterangan bagi produk makanan, obat tradisional, suplemen, kosmetika yang akan diekspor ke luar negeri. 

B.Surat Keterangan Impor (SKI)

Surat keterangan mengenai  produk yang akan dimasukan  ke Indonesia dari luar negeri.

C.Rekomendasi Pendaftaran Produk Pangan MD.

D.Rekomendasi Pemenuhan Persyaratan Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) untuk Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT)

E.Rekomendasi Izin Pedagang Besar Farmasi(PBF).

BBPOM juga secara terjadwal memberikan Laporan Analisis Hasil Pemeriksaan untuk Izin Industri Kosmetik dan sertifikasi Cara Produksi. Pelaku usaha diminta melengkapi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku dan untuk rekomendasi tempat produksi BBPOM di Yogyakarta

5.BBPOM merambah dunia maya.

Sering kali terdapat stigma bahwa dunia maya, dan media sosial hanya dipergunakan untuk kalangan tertentu. BBPOM Yogyakarta sudah melangkah maju dengan meluncurkan website resmi serta akun media sosialnya. Tentu dengan motivasi menyebarkan informasi berdasarkan data penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan. 

Infografis tentang jenis plastik. Doc: IG BBPOM Yogyakarta
Infografis tentang jenis plastik. Doc: IG BBPOM Yogyakarta
Saat saya mengamati isi dari infografis di media sosial BBPOM, ada informasi yang sangat penting untuk disebarkan yaitu: Hindari merebus ketupat/ lontong dengan plastik. Jika anda juga pernah mempergunakan teknik pengolahan ini pada telur, daging ataupun sayuran maka berhentilah. Hal ini dikarenakan bahan kimia pada plastik dapat berimigrasi ke dalam makanan.

Jadi mari kita buka mata dan telinga tentang pentingnya pengawasaan tentang makanan/minuman yang beredar. Terima kasih pada BBPOM atas kinerjanya yang sering tidak disadari masyarakat umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun