Mohon tunggu...
Vika Kurniawati
Vika Kurniawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

| Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Pustal] Adakah Tangis di Surga?

23 Desember 2015   10:31 Diperbarui: 1 April 2017   08:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Ibuk, pohon terang terulas sudah

Dengarkan dering denta kerlipnya?

lebih berwarna tahun ini

Ku membeli dengan banyak kilau

walau... mustahil melingkupi rinduku

Iya rinduku pada wanita pemeliharaku

Rindu yang tak putus walau...

syair terenda oleh mereka....

sampai bertemu, bertemu,

sampai lagi kita bertemu

Tuhan menyertai langkahmu

 

Ibuk,.. di rumah ibadah kita juga...

...nampak pohon terang

Iya disana ibuk selalu memintal jari jemari

Iya disana, ibuk tak lupa bukan?

Doa dikumandangkan tanpa suara

BAPA tak tuli

Dan tiap piano dijamahi pujianNya

Sebulir berlian tertumbuk bumi...

... tak hanya di jiwa Basah...

 

 Aku tak berkilah akan rapalanmu

 Tak hanya berayun saat sabath namun...

 ...namun tiap surya menjejalkan senyum

Awan awan doa Ibuk menancap di...

di pelataran rumahNya

Beberapa nama kukenal terpaut di sana

diriku, saudara, dan ribuan nama dalam dunia

Tapi kenapa tidak ada namamu ibuk?

Ah kau begitu mengasihi orang lain

hingga dirimu sendiri alpa kau sebut

 

Ibuk,... pohon terang

sudah bersaing gemerlap dunia

Adakah di Surga terlihat?

jangan bilang bau busuk..

...pribumi dunia menutupi

Mereka tak mengerti apa yang mereka perbuat

 

Ibuk, masihkah ada doamu untuk dunia?

17 tahun tak bersua

Doamu urung tertangkap telinga

Kata mereka selalu ada tawa di rumahNya

Bukan bidadari berlenggak lenggok

Namun puluhan jiwa terbebaskan

Jadi haruskah aku tetap....

....mengoleskan abu di kepala...

Saat di rumahNya dirimu bertelut untuk dunia?

Ahh aku hanya bergelut kekosongan diri

Kasihmu tak berahkir sepanjang galah

Tak hanya saat gemerincing pohon natal

Tak hanya membentur tembok ibadah

Tak lagi Stroge....Hanya Agape

Di doa ibuku, nama kita disebut

Kita....dunia dan saya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun