17 tahun tak bersua
Doamu urung tertangkap telinga
Kata mereka selalu ada tawa di rumahNya
Bukan bidadari berlenggak lenggok
Namun puluhan jiwa terbebaskan
Jadi haruskah aku tetap....
....mengoleskan abu di kepala...
Saat di rumahNya dirimu bertelut untuk dunia?
Ahh aku hanya bergelut kekosongan diri
Kasihmu tak berahkir sepanjang galah
Tak hanya saat gemerincing pohon natal
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!