Mohon tunggu...
Nur Resya Azzahra
Nur Resya Azzahra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa/pelajar

berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teks Cerita Sejarah Kerajaan Majapahit

2 November 2024   08:14 Diperbarui: 2 November 2024   09:41 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: daerah.sindonews.com

Sejarah Kerajaan Majapahit

Cikal bakal Nusantara lahir dari Kerajaan Majapahit yang berkembang hebat di abad ke-14. Bagaimana awal mula berdirinya Majapahit? Dikutip dari Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (2019), Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.

Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.

Kerajaan Terbesar di Nusantara Raden Wijaya adalah putra pangeran dari Prabu Guru Darmasiksa, Raja Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singasari.

Di desa Kudadu, Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh. Atas bantuan kepala desa, Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja di Sumenep.

Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa. Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan Majapahit. Ini dikarenakan di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit.

Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru. Penduduk berdatangan dari Tumapel dan Daha. Raden Wijaya bersiap untuk merebut kembali kekuasaan dari Jayakatwang. Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol yang datang untuk menghukum Raja Jawa (Kertanegara) yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan.

Tentara Mongol tak tahu perubahan politik di tanah Jawa, dimanfaatkan oleh Raden Wijaya. Bersama Raden Wijaya, tentara Mongol di bawah pimpinan panglima perang Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing, menyerang dan membunuh Jayakatwang. Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka angkat kaki dari Jawa.

Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit yang pertama. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan Majapahit tetap berpusat di Trowulan, yang kini berada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Analisis:

Struktur teks cerita sejarah Kerajaan Majapahit tersebut belum lengkap.

A. Analisis Struktur Non-Fiksi

Orientasi:
Pengenalan mengenai awal mula berdirinya Kerajaan Majapahit yang merupakan lanjutan  dari Kerajaan Singasari yang didirikan oleh Ken Arok.

Komplikasi:
Berisi rangkaian kejadian Kerajaan Singasari yang runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang dari Madiun, Jayakatwang pada 1292, yang mengakibatkan Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambai, dan Ranggalawe.

Klimaks:
Puncak konflik pada cerita sejarah ini ada pada saat Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh. Atas bantuan kepala desa, Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja di Sumenep yang kemudian membantu hingga Wijaya diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa. Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan Majapahit. Ini dikarenakan di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit. Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru. Penduduk pun terus berdatangan dari Tumapel dan Daha.
Klimaks yang kedua ada pada saat ketika tentara Mongol tak tau perubahan politik di tanah Jawa yang kemudian dimanfaatkan oleh Raden Wijaya. Bersama Raden Wijaya, tentara Mongol di bawah pimpinan panglima perang Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing, menyerang dan membunuh Jayakatwang. Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka angkat kaki dari Jawa.

Resolusi:
Berisi penyelesaian oleh tokoh berupa Raden Wijaya yang bersiap untuk merebut kembali kekuasaan dari Jayakatwang. Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol yang datang untuk menghukum Raja Jawa Kertanegara yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan. Setelah Raden Wijaya berhasil mengalahkan Kediri dan memaksa tentara Mongol untuk angkat kaki dari jawa, pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit dan dinobatkan menjadi Raja Majapahit yang pertama yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana.

Koda:
Dari cerita sejarah Kerajaan Majapahit tersebut terdapat beberapa nilai-nilai moral yang dapat dipetik:
1. Keberanian dan ketangguhan Raden Wijaya dalam menghadapi musuh.
2. Kepedulian dan solidaritas kepala desa hingga Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja yang mau membantu Raden Wijaya hingga diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa.
3. Kepandaian Raden Wijaya yang berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru.

B. Kaidah Kebahasaan

1. Menggunakan Kalimat Bermakna Lampau: Kalimat yang menunjukkan bahwa peristiwa itu telah berlalu.

Bukti dalam teks: 

Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol yang datang untuk menghukum Raja Jawa Kertanegara yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan.

2. Menggunakan Konjungsi Temporal: Kata hubung yang berkenaan dengan waktu.

Bukti dalam teks:

- Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.
- Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa.
- Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka angkat kaki dari Jawa.

3. Menggunakan Kalimat Tak Langsung: Kalimat yang digunakan untuk menyampaikan atau melaporkan kembali ucapan yang pernah disampaikan seseorang tanpa mengutip keseluruhan kalimatnya untuk disampaikan kepada orang lain.

Bukti dalam teks:

Dikutip dari Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (2019), Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.

4. Menggunakan Kata Kerja Mental: Kata yang menggambarkan respon atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan. 

Bukti dalam teks:

Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru.

5. Menggunakan Kata Kerja Material: Kata-kata yang menggambarkan tindakan fisik atau proses. 

Bukti dalam teks:

- Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.
- Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka angkat kaki dari Jawa.

6. Menggunakan Kata Sifat: Digunakan untuk menggambarkan karakter, peristiwa, atau tempat yang diceritakan.

Bukti dalam teks:

Ini dikarenakan di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit.

7. Menggunakan Kata Kiasan/Majas: Gaya bahasa berupa kiasan atau perumpamaan yang bertujuan untuk mempercantik makna dan memberi pesan dalam sebuah kalimat.

Bukti dalam teks:

- Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru.
- Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka angkat kaki dari Jawa.

C. Modifikasi Menjadi Teks Cerita Sejarah Fiksi

Sejarah Kerajaan Majapahit

Orientasi: 

Cikal bakal Nusantara lahir ialah dari Kerajaan Mapajapahit yang berkembang sekitar abad ke-14. Dikutip dari Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa tahun 2019, Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.

Komplikasi:

Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang dari Madiun, Jayakatwang pada 1292. Setelah Kerajaan Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.

Raden Wijaya adalah putra pangeran dari Prabu Guru Darmasiksa, Raja Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah Putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singasari.

Saat melarikan diri, tibalah Raden Wijaya di desa Kudadu, Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh. Atas bantuan kepala desa, Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja di Sumenep.

Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima oleh Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa. Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan nama Majapahit. Hal ini disebabkan karena di area tersebut banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit. Akibatnya, Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru. Penduduk terus berdatangan dari Tumapel dan Daha. Dengan hal ini, Raden Wijaya bersiap untuk merebut kembali kekuasaan dari Jayakatwang. Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol yang datang untuk membantu menghukum Raja Jawa Kertanegara yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan.

Klimaks:

Ketika tentara Mongol tiba di Jawa, Raden Wijaya melihat kesempatan emas untuk melawan Jayakatwang karena Raden Wijaya tau bahwa Tentara Mongol tak tau perubahan politik di tanah Jawa. Kemudian, Ia dengan cerdik menyusun strategi dan berpura-pura berpihak pada pasukan Mongol yang dipimpin Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing. Dengan kerjasama ini, Raden Wijaya dan sekutunya berhasil mengerahkan pasukan besar yang mampu menyerang dan menjatuhkan Kediri. Pertempuran sengit pun berlangsung, dan dengan strategi yang baik, Jayakatwang berhasil dikalahkan dan dihukum mati. Namun, kemenangan atas Jayakatwang hanyalah awal dari masalah baru. Pasukan Mongol yang tidak menyadari niat tersembunyi Raden Wijaya mulai merasakan ketegangan setelah Kediri jatuh. Sadar akan bahaya besar yang ditimbulkan pasukan Mongol, Raden Wijaya dengan cepat mengubah strategi. Ia menyusun rencana untuk menyerang balik pasukan Mongol sebelum mereka berbalik melawannya. Ketegangan meningkat ketika pasukan Mongol yang sudah letih terpaksa menghadapi serangan mendadak dari Raden Wijaya dan pengikutnya. Pertempuran besar ini membuat pasukan Mongol terhenti, hingga akhirnya mereka terpaksa mundur dan meninggalkan Jawa. Kemenangan ini yang kemudian membuka jalan bagi Raden Wijaya untuk kembali menguasai tanah Jawa.

Resolusi:

Dengan hengkangnya pasukan Mongol, Jawa menjadi aman, dan Raden Wijaya berhasil merebut kekuasaan penuh. Pada tanggal 15 Kartika tahun 1215 Saka, atau 10 November 1293, Raden Wijaya berhasil memproklamasikan berdirinya Kerajaan Majapahit di Trowulan. Ia pun dinobatkan sebagai raja pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.

Koda:

Kerajaan Majapahit berpusat di Trowulan, yang kini berada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Kerajaan Majapahit ini terus berkembang pesat dan mencapai masa kejayaannya serta menjadi kerajaan terbesar di Nusantara. Keberhasilan Raden Wijaya dalam memanfaatkan situasi, kebijaksanaan dalam memimpin, dan kejeliannya dalam strategi membuat Majapahit dihormati hingga ke mancanegara. Nama Majapahit menjadi simbol kekuatan, persatuan, dan kemakmuran bagi Nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun