Mohon tunggu...
Vienna Mariska Septiana
Vienna Mariska Septiana Mohon Tunggu... Lainnya - Vienna Mariska

Tidak ada yang mudah, tapi juga tidak ada yang tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka Sepak Bola Indonesia

3 Oktober 2022   00:39 Diperbarui: 3 Oktober 2022   00:53 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

      DUKA SEPAK BOLA INDONESIA

(Sebuah nasib malang di Tanah Malang)

        Oleh : Vienna Mariska Septiana

Lebih dari seratus orang telah kehilangan nyawa

Tragedi kematian terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia

Bahkan nomor dua di dunia

Melebihi bencana dan sangatlah tidak terkira

Jika sudah begini,

Sekarang siapa yang harus disalahkan?

Siapa yang harus dituntut untuk mempertanggungjawabkan?

Apakah suporter yang masuk lapangan atas dasar ketidakpuasan dan kekecewaan ?

Atau mungkin panitia yang mencetak tiket dengan tidak sesuai standar dan peraturan?

Apakah penyelenggara liga yang menggelar laga terlalu malam tanpa mempertimbangkan berbagai saran dan masukkan?

Atau kah aparat yang menembakkan gas air mata ke tempat orang-orang bahkan anak kecil yang hanya ketakutan?

Pintu ditutup dengan rapat

Gas air mata menyasar dengan tidak tepat

Mereka berdesakkan dengan begitu kuat

Berjatuhan dengan sangat hebat

Lebih dari seratus nyawa hilang di Kanjuruhan

Mereka datang dengan harapan pulang membawa kemenangan

Mereka berdiri atas dasar mendukung sang kebanggaan

Kemudian mereka menangis karena kekecewaan

Dan pada akhirnya mereka pulang membawa duka yang mendalam

Tidak ada hiburan,

Tidak ada nama lagi nama kebanggaan

Tak ada hiburan serta sedikit pun kemenangan yang setara dengan nyawa yang hilang

Jika sudah begini adanya,

Lebih baik Indonesia tanpa sepakbola dari pada harus merelakan hilangnya sebuah nyawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun