Mohon tunggu...
alvin haqqi
alvin haqqi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - santri

main musik, berfikir, dll...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akar Kenakalan Remaja

6 April 2023   15:40 Diperbarui: 6 April 2023   15:49 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

AKAR DARI KENAKALAN REMAJA

Kenakalan remaja adalah perilaku atau sikap yang menyimpang dan melanggar norma kesopanan, aturan dan hukum yang dilakukan oleh seorang anak remaja yang baru memasuki usia dewasa.

Kenakalan remaja sering terjadi di kalangan Gen-Z yang baru memasuki usia remaja atau dalam tahapan tumbuh dewasa. Kenakalan remaja ini sangat berdampak buruk pada muda-mudi harapan bangsa terutama pada Gen-Z yang kelak akan memimpin Indonesia di masa yang akan datang.

Tak hanya berdampak pada pertumbuhan muda-mudi, kenakalan remaja juga sangat mengganggu ketentraman, bahkan merusak keharmonisan masyarak sekitar.

Permasalahan yang timbul akibat kenakalan remaja ini bermacam macam, seperti penggunaan obat-obatan terlarang, mengonsumsi narkoba, seks bebas, tawuran, bolos sekolah, dan masih banyak lagi.

Setiap permasalahan pastinya memiliki penyebabnya. Kenakalan remaja juga memiliki beberapa penyabab antara lain: salah pergaulan, rasa ingin tahu, krisis moral, kurangnya kasih sayang, keluarga yang bermasalah , lingkungan sekitar, dan kurangnya pemahaman agama seorang anak. Dan semuanya berakar pada krisis moral.

Permasalahan yang kita ambil kali ini adalah akar dari kenakalan remaja yaitu krisis moral Sekaligus kita akan membahas faktor-faktornya. Tak hanya membahas faktornya, kita juga akan membahas dampak serta solusi pencegahan dan penanganannya.

Mengapa pembahasannya krisis moral, karena menurut saya sendiri akar dari keseluruhan kenakalan remaja ialah krisis moral. Bermula dari krisis moral menimbulkan kebiasaan-kebiasaan buruk, pola pikir yang tidak baik, kemudian mulai terjerumus pada kenakalan-kenakalan remaja lainnya.

KRISIS MORAL AKAR DARI KENAKALAN REMAJA

Krisis moral adalah kemerosotan moral yang terjadi karena beberapa faktor tertentu. Bisa disebabkan dari kurangnya perhatian dari orang tua, broken home, lemahnya iman, salah pergaulan, krisis identitas, dan kontrol diri yang lemah.

Saya sangat yakin bahwa kenakalan remaja secara keseluruhan berakar pada krisis moral. Bermula dari moral yang buruk, kemudian membuat kepribadian serta pola pemikiran seorang anak remaja yang dalam pertumbuhan meranjak dewasa menjadi buruk.

Kepribadian seorang anak akan memburuk dan kurang memiliki etika serta tatakrama yang baik. Kemudian apabila seorang anak sudah terpengaruhi pola pikirannya maka dampaknya akan sangat besar. Bahkan anak yang sudah terpengaruhi pola pikirannya cenderung mengabaikan perkara yang baik dan cenderung memilih yang buruk.

Sebenarnya semua kenakalan remaja itu bertahap dan saling berkaitan satu sama lain. Namun, akar dari itu semua ialah krisis moral.

Sama halnya seperti kenakalan remaja, krisis moral juga dapat bertahap dan berkaitan satu sama lain yang pada akhirnya akan menjerumus pada kenakalan-kenakalan remaja.

PERJALANAN MENUJU KENAKALAN REMAJA

Tertulis di bagian sebelumnya bahwa krisis moral juga dapat bertahap dan saling berkaitan. Maksudnya bagaimana?

Maksudnya krisis moral dapat bertahap adalah perjalanan dari moral seorang anak yang semulanya baik menjadi buruk dan kemudian semakin memburuk.

Dan pastinya sebuah perjalanan memiliki awalan terlebih dahulu sebelum perjalanan dimulai. Tidak mungkin sebuah perjalanan langsung berada di tengah-tengah, pasti akan ada awal dari sebuah perjalanan. Lantas apa yang menjadi awalan perjalanan moral baik menuju moral yang buruk?

Sebenarnya awal dari krisis moral itu adalah faktornya sendiri. Namun faktor krisis moral disini dapat berkaitan satu sama lain dan dapat bermula dari faktor manapun.

Kita coba sketsakan bermula dari broken home, misalnya perceraian orangtua atau prselisihan dari kedua orangtuanya. Akibat dari perceeraian atau perselisihan orangtua tersebut memicu perilaku negatif yang membuat seorang anak merasa terpukul, tertekan, dan turunlah moral seorang anak

kemudian anak tersebut ternyata lemah imannya karena kurangnya pendidikan agama dari orang tua. Karena imannya lemah, umumnya anak dalam usia remaja jika mmengalami hal tersebut akan mencari pelampiasan atau pelarian untuk menenangkan diri.

Buruknya si anak malah mendapat pelarian bersama teman temannya yang pergaulannya salah. Kita ambil pergaulan yang salahnya itu adalah bersama anak anak yang sudah mengonsumsi minuman keras.

Sudah saya katakan bahwa anak yang krisis moralnya yang sudah terpengaruh pola pikirannya cenderung mengabaikan perkara yang baik dan cenderung memilih yang buruk.

Maka dari itu dia akan memilih tetap bersama minuman keras yang didalamnya mengandung zat yang membuat candu. Lama-kelamaan rombongan yang diikuti si anak tercampur dengan gengsi antar rombongan yang memicu perkelahian, sehingga terjadi yang namanya tawuran, dan seterusnya.

Atau setelah bergabung bersama rombongan tersebut, ternyata ada seorang perempuan juga yang ikut-ikutan karena kurangnya pengawasan dari orang tuanya, karena sama-sama krisis moralnya, hingga kemungkinan menjerumus ke jalur seks bebas

Sudah jelas kan keterkaitan satu sama lain dari faktor-faktor tersebut? Perjalanan masalahan diatas bermula dari broken home. Lalu apa jadinya kalau perjalannya dimulai dari pergaulan bebas langsung? Tetap akan sama jalannya akhirnya, atau malah bisa menjerumus ke jalan yang lebih buruk.

Mau dari manapun awal permasalahannya, akhirnya akan tetap krisis moral yang menyebabkan kenakalan remaja yang berkesinambungan. Mungkin bisa dari faktor selain krisis moral namun, hanya sepuluh persennya saja dari faktor yang menyebabkan kenakalan remaja.

Jadi bisa dikatakan bahwa akar dari kenakalan remaja Sembilan puluh persen berakar pada krisis moral. Dan krisis moral juga memiliki faktor-faktor tersendiri yang juga sama-sama berkaitan satu sama lain.

SOLUSI PENCEGAHAN DAN PENANGANANNYA

Sudah jelas jika permasalahannya serumit itu? Lantas bagaimana mencegah seorang anak agar tidak terjerumus? Serta apa solusinya jika sudah terjerumus seperti tadi?

PENCEGAHAN KRISIS MORAL

  • Untuk mencegah terjadinya krisis moral pada seorang anak bisa bermula dari didikan orang tua.
  • Sejak dini seorang anak perlu mendapatkan bimbingan agama dan bimbingan tatakrama yang baik, supaya seorang anak kedepannya tetap bisa berada di jalan yang benar.
  • Selain mendapatkan bimbingan, seorang anak juga harus mendapatkan perhatian yang baik, serta pengawasan yang cukup supaya tidak terjerumus menuju pergaulan yang salah.
  • Juga seorang anak perlu di bimbing agar bisa mengetahui kriteria teman yang baik untuk di jadikan teman bermainnya.

Dengan begitu seorang anak bisa terjaga pergaulannya dari sesuatu yang dapat merusak moralnya

PENANGANAN KENAKALAN REMAJA AKIBAT KRISIS MORAL

Sebenarnya untuk penanganannya itu Kembali kepada pribadi anaknya masing-masing. Namun, bagaimana dengan anak yang tidak sadar-sadar atas perbuatannya?. Untuk permasalahan broken home akibat perceraian orang tua atau perselisihan, tentunya akan Kembali kepada orangtuanya lagi.

Supaya seorang anak dapat Kembali menjadi seorang anak yang baik maka kedua orangtua harus terlebih dahulu mencontohkan hal-hal yang baik.

Bisa dengan cara memperbaiki hubungannya kepada anaknya, atau bisa dimulai dengan memperbaiki hubungan antara sang ayah dan ibu.

Solusi diatas ialah solusi untuk masalah yang perjalaannya dimulai dari broken home. Namun, jika perjalanannya tidak dimulai dari broken home apa yang menjadi solusi?

Disini saya akan memberikan solusi yang berkaitan dengan islam.

SOLUSI DALAM AGAMA ISLAM

Ada sebuah pepatah yang mengatakan "Perbaikilah shalatmu maka Allah akan memperbaiki hidupmu".

Itu berarti apabila hidup kita berantakan, dan juga shalat kita bolong-bolong maka perbaiki dulu shalat kita.

Maka secara tidak langsung hidup kita akan lebih tertata dan terasa nyaman kembali.

Apa hubungannya dengan kenakalan remaja?

Sudah jelas bahwa seorang anak yang terjerumus ke dalam kenakalan remaja hidupnya tidak akan tertata, karena jelas jelas seorang anak tidak akan memperhatikan shalatnya

Maka dari itu bagaimana caranya anak yang sudah terjerumus bisa kembali melaksanakan shalat lima waktu?

Caranya adalah ajakan shalat berjamaah dari orang-orang terdekatnya. Bisa dari temannya, kedua orangtuanya, maupun kerabatnya. Bisa dengan cara memperbanyak pendekatan kepada seorang anak dari orang tua yang membuat pertemanan seorang anak bersama rombongan nya menjadi renggang.

Setelah orang tua bisa mendapatkan kembali anaknya, mulailah ajarkan agama dengan baik, bisa juga dimulai dari dasar dasarnya. Mulailah ajarkan apa itu islam, apa itu iman, dan apa itu ihsan. Serta ajarkan juga shalat wajib kepada sang anak.

Yang terpenting adalah bimbingan dari orang terdekat dari seorang anak, atau bisa melalui bimbingan konseling dan psikolog yang bisa merubah kembali pola pikiran seorang anak.

Bimbingan tersebut berupa ajakan-ajakan kepada seorang anak supaya mempercayai pepatah diatas, sehingga seorang anak akan kembali melaksanakan shalat lima waktu dengan tertib yang membuat kehidupan seorang anak yang terdampak krisis moral semakin hari semakin baik. 

MEMBUDAYAKAN NILAI-NILAI NORMA AGAMA.

 Dilansir dari https://smp1lada.sch.id/berita/detail/cara-mengatasi-krisis-moral-generasi-muda-dengan-pendidikan-karakter,

Dalam hal ini perlu kejasama seluruh pihak, baik dari orang tua, pendidik, pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama mau berkomitmen membudayakan moral berbangsa yang berlandaskan Pancasila sehingga tercipta keharmonisan hidup dan lingkungan yang religius sesuai dengan karakter bangsa .

Setelah membahas beberapa solusi dalam memperbaiki moral generasi bangsa dengan pendidikan karakter, berikut kami kupas juga terkait apa saja indikator keberhasilan dalam penerapan pendidikan karakter. Nah berikut diantaranya:

Generasi muda mampu memahami kekurangan dan kelebihan dirinya sebagai anugerah dari Tuhan yang wajib disyukuri

Adanya sikap percaya diri

1.Menurunnya pelanggaran terhadap aturan sosial yang berlaku di masyarakat

2.Generasi muda mampu menunjukkan pemikiran yang logis dan kreatif

3.Mampu menunjukkan kemandirian sesuai kemampuan yang dimiliki

4.Mampu menunjukkan cara komunikasi yang baik dan santun

5.Mampu menunjukkan rasa menghargai hak dan kewajiban dalam bergaul di masyarakat

6.Mampu menunjukkan sikap menyimak dan keterampilan membaca, menulis dan bicara

7.Dan yang lebih penting diatas segalanya adalah bagaimana pendidikan generasi muda mampu sejalan dengan cita-cita pendidikan Indonesia

Dengan cara-cara diatas diharapkan seorang anak yang terjerumus kedalam kenakalan remaja bisa kembali menuju jalan yang benar.

Maka dari itu mari kita cegah terjadinya krisis moral yang lebih jauh, serta peduli terhadap remaja remaja terutama dari kalangan Gen-Z yang sudah terjerumus kedalamnya agar harapan bangsa negara kita tercinta Indonesia ikni kembali cerah, dengan begitu muda-mudi harapan bangsa yang akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang akan kembali tercetak dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun