Apa itu dopamin?
Sebelum membahas mengenai dopamin detox, harus memahami apa yang dimaksud dengan dopamin itu sendiri. Apakah yang dimaksud dengan dopamin? dopamin adalah zat senyawa di dalam otak yang berfungsi sebagai hormon yang mempengaruhi sensasi kesenangan. Dengan kata lain dopamin bisa disebut sebagai hormon kebahagiaan.
Saat kita melakukan kegiatan yang kita sukai, tubuh akan melepaskan dopamin yang menghasilkan perasaan bahagia. Namun, apakah semakin banyak dopamin juga akan membuat kita semakin bahagia? Tentu sesuatu yang berlebih akan memiliki dampak tersendiri.
Perasaan bahagia yang dihasilkan oleh dopamin akan membuat kita menjadi kecanduan dan memiliki ketergantungan. Kegiatan yang kita sukai otomatis akan selalu kita lakukan secara terus menerus dan menjadi rutinitas keseharian demi mendapatkan perasaan bahagia tersebut. Akan menjadi masalah apabila kecanduan terjadi pada kegiatan yang negatif seperti kecanduan social media, pornografi, masturbasi dan kegiatan negatif lainya. Tentu hal tersebut akan berdampak negatif juga dalam kehidupan sehari hari.
Kita pasti pernah mengalami kesulitan tidur hanya karena asik melihat sosial dan bermain game selama berjam jam walaupun setelah seharian bekerja dan melakukan aktifitas yang melelahkan. Tanpa sadar waktu sudah larut malam dan terpaksa bergadang karena masih harus bekerja dihari selanjutnya. Hal itu disebabkan karena tubuh melepaskan dopamin dan mengakibatkan kecanduan pada kegiatan yang negatif. Tentu secara otomatis produktifitas dan kesehatan pun akan munurun.
Pernahkah anda mendengar bahwa seorang pengguna narkoba dapat terjaga selama 2 hari berturut turut tanpa tidur? Hal tersebut disebabkan oleh jumlah dopamin yang dilepaskan pada saat menggunakan narkoba sangatlah besar jumlahnya. Hal tersebut berdampak berbahaya bagi kesehatan
Berapakah kadar normal dopamin dalam tubuh?
Dikutip dari journal U.S National Library of Medicine mengenai test kandungan katekolamin dalam darah. "kandungan normal dopamin dalam darah yaitu 0 - 30 Pg/ML (195.8 pmol/L)." Yang berarti apabila kurang dari jumlah tersebut akan mengalami deficiency dopamine dan apabila kadar dopamin melebihi jumlah tersebut akan mengalami Excess of dopamine. Dopamin berperan penting dalam mengendalikan kegiatan yang dilakukan seseorang, serta respons emosional mereka. Keseimbangan dopamin yang tepat sangat penting untuk kesejahteraan fisik dan mental.
Deficiency Dopamine
Kekurangan dopamin dapat disebabkan oleh penurunan jumlah dopamin yang dibuat oleh tubuh atau masalah dengan reseptor di otak.
Gejala kekurangan dopamin tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Misalnya, sseseorang dengan kadar dopamin rendah karena penggunaan narkoba akan berbeda gejalanya dengan pengidap bipolar
Gejala
- Gairah seks rendah
- Halusinasi
- Merasa bersalah
- Energi rendah
- Penambahan berat badan
- Kram otot, kejang, atau tremor
- Pikiran untuk bunuh diri atau pikiran untuk menyakiti diri sendiri
Pengaruh kekurangan dopamin terhadap kesehatan mental :
- Skizofrenia : Diakibatkan oleh disregulasi dopamin pada otak individu. Mungkin setidaknya sebagian bertanggung jawab atas gejala positif dan negatif skizofrenia, termasuk halusinasi dan delusi serta kurangnya kesenangan dan motivasi.
- Depresi: Dalam beberapa jurnal, depresi lebih sering dikaitkan dengan disregulasi serotonin, namun beberapa penelitian mendukung gagasan bahwa dopamin juga dapat dikaitkan depresi.
- ADHD: Dopamin dianggap sebagai faktor kunci dalam perkembangan ADHD. Penelitian telah menunjukkan bahwa jumlah dopamin yang lebih rendah dari biasanya di otak seringkali bersamaan dengan adanya gejala ADHD.
- Anxiety: Dopamin dapat bertindak sebagai cara untuk penenang ketika bereaksi terhadap "alarm palsu." Tanpa dopamin yang cukup untuk menghentikan respons "alarm palsu", tingkat kecemasan yang lebih tinggi bisa menjadi hasilnya.
Excess of Dopamine
Memiliki terlalu banyak dopamin membuat seseorang menjadi lebih kompetitif, agresif dan memiliki kontrol impuls yang buruk. Ini dapat menyebabkan kecanduan
Gejala
- Melakukan kegiatan yang berulang ulang
- Hypersexuality
- Mual
- Kesulitan tidur
- Stress
- Agresif
Detox Dopamin
Detox dopamin ditemukan oleh seorang psikiater California Dr. Cameron Sepah yairu cara mereset dopamin dengan tindakan menghindari melibatkan otak dalam aktivitas yang menciptakan kecanduan. Orang yang memiliki kadar dopamin yang normal memiliki hidup yang lebih berkualitas, teratur dan produktifitas yang baik. Memiliki energi yang besar untuk beraktivitas pada siang hari dan memiliki waktu istirahat yang berkualitas pada malam hari.
Berbeda dengan orang yang memiliki kecanduan akibat dopamin, selalu melakukan kegiatan yang sama secara berulang ulang setiap hari. tidak memiliki orientasi waktu yang baik sehingga menurunkan kualitas produktifitas dan kesehatan. Tidak bersemangat pada siang hari dan tidak dapat beristirahat pada malam hari
Caranya adalah sebagai berikut:
- Singkirkan benda yang menjadi stimulus
- Lakukan aktivitas aktivitas baru pada siang hari
- Block semua akses ke tempat atau situs yang memfasilitasi kebiasan lama
- Atur waktu dan jadwal
- Sempatkan diri berolahraga
Durasi detox
- 1 hingga 4 jam menjelang tidur
- Satu hari penuh pada akhir pekan
- 1 minggu penuh per tahun (dengan berlibur ke suatu tempat)
Metode tersebut disesuaikan dengan kemampuan, tidak ada aturan mengikat dalam detox dopamin. Misalnya apabila tidak sanggup untuk meninggalkan ponsel selama 4 jam menjelang tidur, mulailah dari 1 jam lalu naikan durasinya seiring berjalanya waktu. Jangan sampai kita salah kaprah dalam memahami detox dopamin dan malah mengakibatkan masalah penyesuaian diri. Dikutip dari pernyataan Dr. Cameron Sepah dalam kesempatan wawancara oleh majalah New York Times, “Dopamin hanyalah mekanisme yang menjelaskan bagaimana kecanduan dapat diperkuat, dan menjadikannya judul yang menarik. Judulnya jangan diartikan secara harfiah.”
Pada dasarnya motivasi, kesadaran dan konsistensi anda sendiri lah yang berpengaruh besar dalam efektifitas detox dopamin. Setelah kebiasaan lama ditinggalkan akan muncul kebiasaan kebiasaan baru yang lebih produktif dan teratur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H