Aku tidak tahu apa namanya
Ada rasa manis di sana
dan asin; oleh air matamu
Kau mengucap duka yang kukecup di tepi gelas
Maka tersayatlah sampai kerongkonganku yang kemudian meradang
oleh tangis yang kau titip
Hei, rupanya kau membiarkan pintu depanmu terbuka
dan ada tamu di sana
Kau mengambil gelas yang baru habis separuh dari tanganku
Bukan lagi haus yang menjadi kesakitanku,
namun dia yang sungguh kau tawari madu;
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!