Mohon tunggu...
Victor Wijaya
Victor Wijaya Mohon Tunggu... Arsitek -

Hanya pengamat yang mencoba ber-akal sehat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok bukan Kuda atau Menteri

18 November 2016   23:20 Diperbarui: 27 November 2016   04:03 1328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan mungkin yang paling berani dan solusi banget buat saya adalah dengan membuat semua angkutan kota DKI ini berada di dalam naungan Transjakarta, dengan para penyedia layanan swasta langsung dibayar Rupiah / Kilometer ( bukan / penumpang ).. dengan pengharusan juga sterilisasi jalur Busway, dan bayar cuma 3500 rupiah ( bahkan bakal ada tiket mingguan, bulanan atau tahunan ), bakal bikin pemandangan ngetem jadi tidak ada, dan bikin angkutan umum jadi murah dan selalu terakses setiap saat ( bukan pada jam-jam sibuk aja )

Sebenarnya masih banyak terobosan Gubernur kita yang satu ini.. seperti RPTRA, Pengelolaan Puskesmas, KJP sampe murid-murid pesantren, Parkir meter, duckting, pengelolaan PKL, Reklame yang jadi LED nempel bangunan, Rencana pengelolaan bangunan bersejarah.. pokoknya banyak banget dah.. ada seribu satu alasan buat gua bilang kalau Ahok adalah Gubernur terbaik yang pernah Indonesia punya.. Salah satu orang yang dapat menjalankan Pancasila dan UUD 45 dengan sangat baik..

Mungkin bagi anda, masih ada yang mengganjal di Ahok, seperti Sumber Waras, Reklamasi, dan Kasus Penodaan Agama yang baru-baru ini ramai.. Untuk Sumber Waras sih rasanya gaperlu saya jelaskan.. Lokasi di Kyai Tapa uda jelas banget (BTW itu tanah tuh diperuntukan buat bikin rumah sakit kanker terbesar di Asia Tenggara, lho.. dengan juga bakal dibangun "Apartemen" buat para penderita kanker stadium 4 supaya dapat menjalani hari-hari terakhir mereka di tempat yang manusiawi)..

Tapi ada beberapa kawan saya yang merasa Ahok sangat tidak tepat kalau melanjutkan proyek Reklamasi.. Karena Pro Pengembang dan Merusak Lingkungan.. Jawaban saya adalah ini masalah kepercayaan investor.. (seperti yang Pak Presiden perjuangkan selama ini.. bagaimana caranya investor masuk ke Indonesia). Kenapa? karena Proyek Reklamasi ini sudah ada kepressnya sejak Jaman Soeharto.. sudah diperjual belikan hak reklamasi-nya berkali-kali.. artinya sudah ada investor-investor yang menanamkan uang-nya di proyek ini.. dan untuk Pulau Agung Sedayu.. itu sudah di keluarkan Zaman Foke, lho.. Makannya yang Ahok bisa lakukan di situ adalah hanya Damage Kontrol (kontribusi tambahan), dan.. karena cuma Presiden yang bisa membatalkannya, dengan resiko investasi yang sudah terjadi, harus mubazir, sehingga kepercayaan investor ke Indonesia akan hancur berantakan.. So.. Silahkan berkepala dingin dan salahkan orang yang sepatutnya di salahkan.. Ahok hanya terima tongkat Estafet aja..

Nah.. kalau buat ucapan Ahok di Pulau Seribu sih.. saya rasa memang sebuah blunder kecil beliau.. Tapi kita tau, Pak Ahok sudah minta maaf, lho.. kalau itu kurang sih, susah juga yah.. Tapi buat saya pribadi sih.. saya sangat maklum dengan ucapan itu.. dari awal karir politiknya.. Ahok sudah diserang dengan berbagai isu ras dan agama.. Dan Gus Dur lha yang punya pemahaman bahwa Surat Al Maidah itu bukan merujuk ke pemilihan kepala daerah.. Sebagai Orang yang cinta Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, Pasti dari lubuk hati yang paling dalam, ada gelisah luar biasa, kalau melihat ada yang di "bodoh bodoh"-i pakai isu seperti itu.. Dan jangan menutup mata juga, memang di banyak tempat ibadah, Isu itu selalu dihembuskan..

Banyak yang bilang kalau Jokowi mengorbankan Kuda atau Mentri-nya, untuk bisa menyerang lawan-lawan-nya.. Tapi Hati - hati Pak Presiden.. Ahok itu Ratu dalam permainan Catur-mu.. Dia bisa berbuat banyak hal, dan Ahok cuma 1.. Gua gak yakin 100 tahun lagi pun bakal muncul orang se-kaliber Ahok di Indonesia ini.. bukan sepasang macam kuda atau mentri.. Dia itu adalah pasangan-mu sang Raja.. dan kalau kau kehilangan Ratu-mu.. permainan catur ini akan sangat susah dimenangkan.. Jangan sekali - kali mengorbankan Aset paling berharga bangsa ini.. sebuah harapan akan terciptanya Bhineka Tunggal Ika, dan seorang eksekutor brillian dalam mengemban Pancasila..

Jadi jangan biarkan 1 lagi orang baik menjadi korban di negri ini.. sudah terlalu banyak Kawan.. Kalau sampai Ahok dinyatakan bersalah.. rasanya kita semua harus berkumpul di monas, untuk bersama-sama menyampaikan pesan.. "JANGAN MAU DIBODOHI PAKAI SURAt AL****** 51 itu " dan mari kita semua penuhi penjara di Indonesia ini menemani Pak Ahok, kalau memang ucapan itu dianggap menista salah satu kitab suci tertentu..

Baca juga

http://www.kompasiana.com/vicwijaya/garis-tangan-sang-petahana_5839b1852f93735c0a31b010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun