Di serambi kecil itu sekitar delapan anak berjejalan duduk bersila dengan buku tulis mereka. Bang Maknun, sang guru, memberi soal baca-tulis-hitung sesuai dengan usia dan kecepatan pelajaran mereka. Saya kebagian membantu Ngarong dengan soal berhitung dasar. Saya membuat beberapa soal pertambahan, dan dia akan menghitung dengan sepuluh jarinya sebelum menulis angka hasilnya. Saya terkesima betapa hal sederhana ini membuat hati saya tersentuh. Hanya dengan pelita beberapa batang lilin, anak-anak ini begitu bersemangatnya belajar.
saya dan Ngarong
Jisel, Sang Legendary Biker 2017, mengajari anak-anak bernyanyi 'Kalau Kau Suka Hati' dan anak-anak mencatat liriknya di buku mereka. Ngarong belum bisa membaca-tulis, jadi saya membantu mengeja liriknya supaya dia bisa ikut bernyanyi. Ceria sekali anak-anak ini dalam dinginnya hujan di tengah hutan itu. Karena berjejalan di serambi kecil itu, ditambah dengan kru film, akhirnya kami merasa hangat juga.
Tetapi karena sempat kehujanan, saya merasa cepat lelah dan akhirnya menyerah di jam 10.30. Padahal anak-anak masih bersemangat belajar sampai tengah malam. Saya sungguh kagum pada komitmen dan dedikasi para sukarelawan WARSI yang mengikuti permintaan anak-anak ini untuk belajar--yang biasanya dimulai setelah petang dan bisa selesai jam 2 pagi!
saya, keluarga Bu Paryan, dan warga Desa Sungai Jernih
Nah, untuk menindaklanjuti kunjungan kami ke Suku Anak Dalam, saya dan Anin berinisiatif mengumpulkan buku bacaan untuk anak-anak (usia TK-SD) yang akan disumbangkan melalui teman-teman di WARSI. Buku ini akan sangat membantu anak-anak ini belajar membaca, menulis dan berhitung. Tentu saja, buku-buku ini akan kami kurasi agar sesuai dengan nilai-nilai yang dianut suku ini. Buku yang tidak lolos seleksi akan tetap disumbangkan ke perpustakaan Desa Sungai Jernih. Kami juga berniat mengumpulkan dana untuk membantu para pengajar dari WARSI. Klik di sini: kitabisa.com.
(Artikel asli ditayangkan 1 Desember 2017 di web saya.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H