Mohon tunggu...
Victor David Gultom
Victor David Gultom Mohon Tunggu... Peternak - I have a dream

Tetap Semangat

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

7 Alasan untuk Tidak Pergi ke Bukchon Hanok Village

15 Juni 2019   14:49 Diperbarui: 15 Juni 2019   15:32 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sangat menyesal ketika saya mengunjungi Bukchon Hanok Village. Harapan saya sangat tinggi ketika melihat foto-foto rumah-rumah tradisional yang indah di situs-situs yang mengulas tentang Bukchon Hanok Village. Lokasi ini juga merupakan salah satu tujuan favorit turis Indonesia. Kekecewaan itu saya sampaikan ke dalam 7 poin berikut supaya calon turis Indonesia tidak mengalami hal yang sama.

Bukchon Hanok Village itu:

1. Terlihat tidak alami (artifisial)

Bila mendengar namanya Bukchon Hanok Village (Perumahan Rumah Tradisional Bukchon) saya membayangkan perkampungan dengan rumah-rumah tua yang dibangun 600 tahun yang lalu, terbuat dari kayu, berpagar batu yang disusun rapi dengan pintu gerbang terbuat dari kayu tua. Tidak sama sekali.

Walaupun terlihat seperti rumah tua yang terbuat dari kayu, sebagian besar rumah-rumah tersebut sudah dipugar dan direnovasi, sudah dilengkapi dengan kunci pintu elektronik berkamera, kamera CCTV, kompressor AC menimbulkan kesan artifisial (menurut saya pribadi). 

http://www.newspim.com 
http://www.newspim.com 

2. Terlalu ramai

Setiap tahun turis yang datang mengunjungi Bukchon Hanok Village selalu meningkat drastis. Anda harus rela berjalan pelan atau berjalan cepat sesuai dengan banyaknya turis yang datang. Berdasarkan pengalaman, beberapa tangga untuk menuju lokasi lainnya hanya dapat dilalui per satu orang sehingga harus antri. Foto-foto rumah tradisional yang anda ambil juga terlihat tidak bagus karena selalu berlatar belakang keramaian turis atau selalu menunggu turis lewat supaya mendapatkan momen yang tepat.

http://www.newspim.com 
http://www.newspim.com 

3. Harus antri foto

Banyaknya turis yang berkunjung menyebabkan antrian untuk berfoto pada hampir semua spot. Anda bahkan tidak leluasa untuk mengambil foto dalam waktu lama karena sudah ditunggu antrian.

http://www.newspim.com
http://www.newspim.com

4. Harus tenang dan tidak boleh bersuara keras

Walaupun merupakan obyek wisata, anda harus ingat, rumah-rumah tradisional itu dimiliki oleh warga pribadi. Mereka tinggal, beristirahat di rumah tersebut. Sebagian besar warga juga lanjut usia. Warga lokal bahkan membenci keramaian yang disebabkan turis-turis. Selayaknya perumahan , turis tidak diperbolehkan berteriak, berbicara keras. Setiap sudut jalan ditempel permberitahuan supaya menjaga keheningan. Anda harus siap bila ditatap dengan wajah sinis oleh warga lokal.

Waktu kunjungan dibatasi dari jam 9 pagi hingga jam 6 sore. Mulai tahun 2018, turis  bahkan dilarang masuk ke Bukchon Hanok Village pada hari minggu.

http://www.newspim.com 
http://www.newspim.com 

http://www.newspim.com
http://www.newspim.com

5. Harus mendaki

Lokasi Bukchon Hanok Village ada di puncak bukit. Sebaiknya anda memakai sandal atau sepatu yang nyaman untuk mendaki jalan. Sebagian  lorong bahkan hanya bisa dilewati dengan menaiki atau menuruni tangga. Saya tidak menyarankan anda untuk mengunjungi tempat ini apabila anda bepergian dengan anak kecil, orang tua lanjut usia, pemakai kursi roda atau tongkat jalan. 

visitkorea.or.kr
visitkorea.or.kr

6. Terlalu luas

Bukchon Hanok Village terlalu luas untuk dikunjungi. Dibutuhkan waktu 3 jam 30 menit untuk mengelilingi semua rute. Lokasi ini merupakan pemukiman warga sehingga ada banyak jalan masuk menuju tempat ini. Tetapi hanya ada satu jalan masuk utama yang menyediakan loket informasi turis dan brosur peta lokasi yang didalamnya terdapat rute dan jalur untuk menuju ke spot foto.  Kalau anda tidak memiliki brosur peta lokasi atau salah memilih jalan masuk niscaya anda akan menghabiskan banyak waktu untuk mencari spot foto.

Jangan kecewa kalau anda sudah tiba di spot foto dan mendapati obyek dan lokasi yang "terlalu biasa" dan tidak seperti yang anda lihat di situs atau blog wisata. Saya bahkan tidak sengaja melewati beberapa foto spot karena tidak dapat melihat sudut atau obyek seperti yang ada di brosur iklan.

https://cafe.naver.com/jotrago/27 
https://cafe.naver.com/jotrago/27 

7. Monoton dan membosankan.

Anda hanya bisa melihat puluhan rumah tradisional dengan model relatif seragam selalu dengan warna rumah dan warna tembok yang sama. Rumah-rumah lainnya hanya rumah bata biasa yang umum dijumpai di seluruh Korea.

http://www.newspim.com 
http://www.newspim.com 

Walaupun demikian, saya mengakui sebagian kecil Bukchon Hanok Village sangat indah dan masih sangat layak dikunjungi sebagai tujuan wisata disekitar pusat kota Seoul. Anda boleh berfoto di rumah Hanok, menginap di Hanok guest house, melihat museum-museum dan pusat kebudayaan atau nongkrong di puluhan cafe di sekitaran Bukchon Hanok Village.

Dokumentasi pribadi : Foto menyamping karena gang kecil dan sisi sebelah kanan cuma tembok tinggi. Foto lokasi yang sama ada di atas
Dokumentasi pribadi : Foto menyamping karena gang kecil dan sisi sebelah kanan cuma tembok tinggi. Foto lokasi yang sama ada di atas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun