Mohon tunggu...
Victor David Gultom
Victor David Gultom Mohon Tunggu... Peternak - I have a dream

Tetap Semangat

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ayo Liburan ke Pulau Jeju

7 Juni 2019   15:10 Diperbarui: 8 Juni 2019   19:02 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi saya yang pernah tinggal di Banyuwangi, liburan ke Pulau Bali, merupakan hal yang biasa. Kalau Bali layak disebut pulau dewata Indonesia maka Pulau Jeju layak disebut pulau dewata Korea. 

Saya mengakuinya karena saya pernah menetap dan bekerja di Pulau Jeju. Semua bermula ketika saya mendapat tawaran untuk bekerja di Pulau Jeju, tanpa pikir panjang, saya menerima tawaran tersebut.

Saat liburan di pinggir pantai Pulau Jeju, anda bisa menikmati pemandangan pantai biru dengan pasir putih bersih, air laut yang jernih dan ombak yang gemuruh, kincir angin raksasa pembangkit tenaga listrik, rumah-rumah dengan susunan batu yang unik, padang rumput yang tinggi dan hijau, udara yang bersih bebas polusi dan debu. Semua sudut Pulau Jeju layak diabadikan dan "instagramable".

Pulau Jeju terletak  di sebelah selatan Semenanjung Korea. Meskipun Provinsi Jeju bagian dari Republik Korea, Jeju merupakan satu-satunya provinsi di Korea dengan otonomi khusus. Lebih dari 180 warga negara, termasuk warga Negara Indonesia (WNI), tidak memerlukan visa untuk masuk dan liburan ke Pulau Jeju. WNI dapat liburan di Pulau Jeju selama maksimal 30 hari dengan bermodalkan paspor hijau Indonesia.

Pulau Jeju merupakan pulau yang terbentuk dari gunung vulkanik sehingga wisata alam utamanya terbentuk dari aktivitas gunung vulkanik seperti Gunung Halla (gunung berapi yang masih aktif), Seongsan Ilchulbong (kawah seperti benteng alam yang muncul dari permukaan laut) dan Gua Manjanggul (gua panjang bawah tanah bentukan erosi lava). Ketiga situs itu merupakan warisan alam dunia yang diakui UNESCO (World Natural Heritage Site)

Gua Manjanggul panjangnya hampir 8 km, bagian yang boleh dimasuki  sepanjang 1 km
Gua Manjanggul panjangnya hampir 8 km, bagian yang boleh dimasuki  sepanjang 1 km

Pulau Jeju beriklim sub tropis tapi suhu jarang turun hingga minus walaupun saat musim dingin. Kawasan pantai selalu berangin kencang sehingga sehingga suhu akan terasa lebih dingin dibandingkan suhu sebenarnya. 

Kalau berlibur di musim dingin (November -- Februari) anda mempunyai peluang lebih tinggi untuk mengalami hujan salju dibandingkan daerah lainnya di selatan semenanjung Korea seperti Busan.

Seongsan Ilculbong dilihat dari atas (www.ijto.or.kr)
Seongsan Ilculbong dilihat dari atas (www.ijto.or.kr)

Jalan-jalan provinsi maupun pedesaan di Jeju sudah terhubung dengan baik dan moda transportasi seperti bus dan taksi jumlahnya sangat mencukupi. Setiap bus di Pulau Jeju dan hampir semua halte pemberhentian bus dilengkapi fasilitas wifi gratis dengan kecepatan tinggi. Berdasarkan pengalaman, hanya beberapa halte kecil di jalan pedesaan yang tidak dilengkapi wifi. 

Halte bus di kota, halte transit dan halte di jalan provinsi selalu menyediakan wifi gratis. Setiap halte selalu dilengkapi dengan monitor jadwal kedatangan bus "real-time" sehingga waktu dan no bus yang akan datang bisa diketahui saat itu juga. Setiap bus memiliki monitor yang selalu menunjukkan nama halte pemberhentian dan halte berikutnya yang akan dilewati.

Tempat penginapan murah seperti guesthouse sangat melimpah jumlahnya dan tersebar di semua jalanan provinsi bahkan hingga di pedesaan. Cafe-cafe (Coffee shop) yang unik bisa dijumpai di seluruh penjuru Pulau Jeju hingga di pinggir pantai ataupun di pelosok pedesaan. Bahkan di daerah tempat saya bekerja di pinggir pantai pedesaan, cafe saya jumpai hampir setiap seratus meter. Warga Negara Korea sendiri menyebut Pulau Jeju dengan julukan pulau ribuan cafe.

Selain puluhan obyek wisata alam, banyak juga obyek wisata lain seperti Museum Teddy Bear, Museum Haenyeo (penyelam wanita), Shinhwa World, Loveland, Osulloc Tea Museum, Taman Halla (Halla arboretum), Jalan Olle, dan lain lain. Hebatnya, hampir semua obyek wisata dapat dicapai dengan bus umum.

Pembangkit listrik tenaga angin umum ditemui di Pulau Jeju
Pembangkit listrik tenaga angin umum ditemui di Pulau Jeju

Suksesnya pengembangan ekoturisme di Pulau Jeju menarik perhatian gubernur DKI Jakarta untuk mencontoh dan menerapkan model ekoturisme yang sama di Kepulauan Seribu. Berdasarkan pengamatan pribadi, kebanyakan turis yang berlibur ke Pulau Jeju berasal dari Asia seperti Cina, Malaysia, Singapura, Vietnam bahkan Indonesia.

Menurut perkiraan saya, Dengan anggaran 5-8 juta rupiah per orang sekama 3 hari, anda dapat berlibur ke Pulau Jeju, pulau dewata versi Korea. Pengalaman dan kenangan yang anda dapatkan bakal sebanding bahkan lebih dari pengeluaran yang anda korbankan.

Oleh-oleh khas Pulau Jeju
Oleh-oleh khas Pulau Jeju

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun