Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dapat dibandingkan dengan Taman Sari Surakarta dan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765/9.
Salah satu pengunjung dari kabupaten Jepara, yakni keluarga wartawan Vico Rahman dan Elisa Fitriana Prihandari istri serta Firmaningsih (kakak ipar) bersama putrinya Fadila Alivian Magfiroh (keponakan) jalan-jalan di Taman Sari Yogyakarta, pada Jum'at (11/10/2024) pagi.
Sebelumnya, keluarga Vico ke Malioboro dan The Lost World Castel Sleman. Saat di Taman Sari Jogja, Arshyla Quinnsha Qiana Qalesya (3 tahun) putri Vico bertemu dengan rombongan bapak-bapak dan ibu-ibu dari negara Spanyol. Salah satu bule atau turis mau diajak foto dengan Arshyla dan bahkan dalam jalan-jalan di bangunan kerajaan yang ada di Taman Sari tersebut, Arshyla diberi makanan Wingko Babat Jogja.
"Ya, keluarga kami mampir ke Taman Sari ini setelah itu kita langsung pulang ke Jepara. Ya Alhamdulillah putri Saya bisa berfoto dengan bule asal Spanyol dan juga di kasih makanan cemilan Wingko Babat, " ujar Vico, Jum'at (11/10) pagi.
Ia menambahkan, "Tempat sejarah Taman Sari ini bagus banget bisa banget untuk syuting film layar lebar hehehe, " imbuhnya.
Lanjutnya, "Kita juga masuk ke terowongan yang lumayan panjang, sejarahnya Saya blom baca, tapi tempat sejarah di Jogja wajib dilestarikan, tentunya bisa untuk pendapatan daerah dari tiket masuknya. Murah sih 15 ribu per orang, untuk anak-anak 10 ribu, " tuturnya.
"Oya, satu pertanyaan saja, apakah bangunan sejarah di Indonesia itu memang yang buat orang Belanda? Apakah benar orang Belanda yang buat sebagai tukang bangunan nya? Pemikiran Saya sih, orang Belanda yang hanya mengatur design bangunan dan ketebalan tembok bangunan, tapi tukang batunya orang Indonesia asli, menurutku begitu, " pungkasnya.***
Sumber: VR.
Penulis: VR.