Mohon tunggu...
Opa Jappy Official
Opa Jappy Official Mohon Tunggu... Administrasi - Administrator
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bebas Menyuarakan Kebebasan Owner dan Pengelola Jappy Network http://jappy.8m.net Tidak Menerima dan Membaca Pesan Melalui Fitur Pesan di Kompasiana Hubungi E-mail, opa.jappy@gmail.com Telp/WA +62 81 81 26 858

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Renungan Natal 2023, "Waktu Itu Tiada Tempat, Sekarang Ada Tempat"

24 Desember 2023   07:58 Diperbarui: 24 Desember 2023   13:36 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber, Livescience com

Srengseng Sawah, Jakarta Selatan | Waktu itu, Siang menjelang Malam, sepasang suami-isteri mudik ke Kampung Halaman. Perjalanan cukup melelahkan, menyenangkan, dan tidak bergegas seperti para pemudik lainnya yang terburu-buru pulang Kampung. Keledai Beban yang mereka tumpangi pun tidak dipaksa berjalan cepat, karena Sang Isteri sementara hamil tua, menanti waktu melahirkan.

Ketika mendekati Kota, pasangan itu, pelankan langkah mereka, dan ngobrol pelan; sungguh suatu Quality Time, mereka gunakan sebaik mungkin.

Suami, "Adi Mia (adik Mia, panggilan sayang pada Sang Isteri, dari Maria), Cape ko? Katong Istirahat ko jalan tarus?"

Isteri, "Kaka Usu (Usu panggilan sayang Sang Suami, dari Yusuf), mau berenti?"

Usu, "Sonde, su dekat nich, katong jalan tarus sa. Tapi, kalo adi Mia cape, na katong berenti di sabantar"

Mia, "Sonde usa. Beta masih kuat, jalan tarus sa. Adi Mea di dalam parut ju tenang, sonde banyak gerak. Jadi, jalan sa"

Usu, "I ya ya. Adi Mea tahu mama-papa ada jalan pulang kampung, jadi dia sonde rewel" (Usu sontoh Maria pung parut, ia rasakan gerakan kecil Adi Mea dalam  kandungan Mia).

Mia, "Kaka, Beta tunggu di sini. Kaka pi cari tanpa menginap ya."

Usu, "Na Bae. Hati-hati orang jahat ganggu."

Mia, "Sonde, Tuhanku tahu dan lihat samua, Ia pasti jaga Beta."

(Dialog Imaginer Yusuf dan Maria oleh Opa Jappy. Adaptasi ke dalam Bahasa Kupang oleh OJ)

Mereka terus berjalan, melangkah pasti dengan semangat. Menjelang Hari Baru (waktu itu, satu hari dihitung 12 Jam. Dari Matahari Terbit hingga Terbenan, Siang Hari; Matahari Terbenam hingga terbit, Malam Hari. Malam Hari dibagi lagi ke waktu jaga, tengah malam, menanti matahari, dan lainnya), Usu dan masuk kota, tempat kelahiran mereka.


Tidak Ada Tempat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun