Jelang seremoni Natal & Tahun Baru 2023, harga beberapa bahan pokok utama mulai naik padaKota Jakarta.Berdasarkan output tinjau lokasi eksklusif pada salah satu toko supermarket populer yaitu
Ramayana, harga beras, telur, & minyak goreng mengalami kenaikan.
Dari output pengamatan, hampir seluruh harga jual semua bahan pokok atau sembako, contohnya
harga beras yang naik mulai dari Rp 500 hingga Rp 1.000 per kilogram/liter.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap pada bulan November 2022 harga beras telah & masih
terus naik hingga sekarang. Rupanya kenaikan ini ditimbulkan oleh banyak sekali faktor, mulai
dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mengahibatkan berkurangnya produksi beras.
Berdasarkan data BPS, pada November 2022 harga beras dibanderol Rp 11.877 per kilogram
(kg) atau naik tipis menurut bulan sebelumnya yang sebesar Rp 11.837 per kg. Tetapi kenaikan
ini lebih landai dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang kenanaikannya lebih signifikan.
Harga beras pada Agustus 2022 sebesar Rp 11.555 per kg kemudian naik jadi Rp 11.720 pada
September 2022 & menjadi Rp 11.837 per kg dalam Oktober 2022.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, terdapat sejumlah komoditas
pangan yang harganya naik selama Natal 2022 & tahun baru 2023. Pria yang biasa disapa Zulhas
itu mengungkapkan bahwa salah satu komoditas pangan yang harganya naik merupakan telur
lantaran meningkatnya kebutuhan rakyat.
"Memang Desember ini terdapat beberapa (komoditas) yang kami waspadai lantaran
permintaannya naik telur, telur ini kan dibutuhkan karna banyak orang bikin kue, permintaannya
naik," ujar Zulhas seusai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin
(19/12/2022).
Update terbaru saat ini, sembako jenis telur mengalami kenaikan paling tinggi sampai
menyentuh angka Rp 32.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya kurang lebih Rp 25.000 sampai
Rp 27.000 per kg.
Diperkirakan, selain menjelang Natal & Tahun Baru, kenaikan harga sembako pada Kota Jakarta
juga dipicu banyaknya masyarakat yang menggelar pesta hajatan lainnya.
Menurut Muti salah satu pembeli sembako di Ramayana, kondisi perekonomian rakyat sampai
waktu ini belum pulih sejak pandemi Covid-19 melanda. Sehingga, rakyat merasa terbebani
apabila harga sembako yang sebagai kebutuhan utama masyarakat ikut melonjak.
"Warga setelah Covid-19 telah dalam kondisi yang susah, jadi jika kini sembako ikut naik kami
bakal tambah susah," tutur dia.
Sedangkan jenis sayur mayur yang melonjak tajam yaitu cabe rawit. Kini harga cabe rawit merah
& hijau mengalami kenaikan Rp 20.000 dari harga normal.
Harga cabe rawit merah saat ini mencapai Rp 60.000 per kilogram berdasarkan harga normalnya
Rp 40.000 per kg pada bulan lalu. Kemudian, harga cabe rawit hijau mencapai Rp 50.000 per
kilogram berdasarkan harga sebelumnya Rp 30.000 per kg.
Diketahui lebih lanjut bahwa Muti merupakan seseorang penjual cathering, usahanya kini
mendapat laba yang begitu tipis diakibatkan kenaikan modal bisnis yang wajib beliau keluarkan
karena adanya kenaikan harga bahan utama.
"Abis gimana ya mba, aku beli cabe rawit hijau tadinya tuh cuman diangka Rp 25.000 per
kilogram terus kini Rp 50.000 per kilogram. Cabai rawit merah pula sama, kini Rp 50.000an
tadinya aku bisa dapet diharga Rp 20.000 hingga Rp 25.000 mentoknya"
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, & Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati
mengatakan, kenaikan harga tersebut timbul karna jumlah permintaan yang tinggi.
Pernyataan beliau menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui terdapat
kenaikan harga sejumlah pangan di Ibu Kota menjelang Natal & tahun baru 2023.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI