Mohon tunggu...
Vicky Sandria
Vicky Sandria Mohon Tunggu... Desainer - suka seni, gunung, dan tempe orek

..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bukan Topik Cinta

26 Juli 2019   10:24 Diperbarui: 26 Juli 2019   10:53 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ih aku tak bisa buat kata cinta-cintaan. Memang mau kasih ke siapa?

ya siapa saja yang kau cinta, berimajinasi sedikit

em, kau laksana embun yang datang di pagi hari

ah! embun pagi, cahaya mentari, fajar menyingsing, terlalu umum

baik

seperti dedaunan yang berguguran

hei, siapa yang menyuruhmu membuat puisi?

bukankah kata-kata cinta itu ya berarti seperti membuat puisi?

hm ya bisa jadi sih
tak melulu puisi, anggap saja kau sedang menulis surat

ah!
diamlah, dengar sebentar

baiklah

Atau pernahkah kau perhatikan saat saat gulungan awan indah terhampar di langit luas,
cantik bukan?
hiasan indah saat kau mengadahkan kepalamu ke langit
seringkali pula mereka membentuk apa yang pikiranmu inginkan
kemudian bergulung seakan tak peduli angin membawanya kemana
angin yang tak sopan itu membawanya melewati hamparan gurun yang luas
menari nari di sana dengan sangat menenangkan
namun jangan terlewat, angin juga membawanya melewati celah antara bukit yang sempit
memisah-misahkan mereka dengan seenaknya
sementang hukum alam telah mengatur keberadaannya
ia perlakukan sang awan dengan sangat tidak bijaksana
sementang awan yang terlalu rela
ia yang tak berperasaan
ia yang..

ah, itu bukan puisi cinta!
dan kau terlalu bepihak, tidak adil bagi angin

tidak adil bagaimana jelas anginlah sang tersangka, patut disalahkan

hah? kau tak sadar bagaimana segulungan awan jika mereka terus bersama
terikat kuat, mereka akan membuat gulungan hitam pekat
dengan cahaya sana sini
belum lagi suara yang mereka ciptakan
sontak semua pemilik mata pun tak berani memandang,
bersembunyi dan mengabaikan
jika bukan karena angin yang memisahkan mereka,
hal itu akan terus terjadi, menakutkan!

Kau harus kritis kawan!
siapa membuat mereka bersama terikat kuat?
siapa yang membawa mereka bergerak kalau bukan angin
bukankah lebih baik angin biarkan awan dengan ikhlasnya pergi kemana ia mau
tak perlu dia atur kemana arah yang ia tuju
biarkan awan dengan otoritasnya mengatur dengan saksama
betul tidak?

Kau kepahitan dengan angin!
Cari topik lain!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun