Mohon tunggu...
Vicky Muzakka
Vicky Muzakka Mohon Tunggu... Mahasiswa - profil vicky yudha

Akun untuk tugas kuliah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyambung Hidup dari Budaya Cosplay

6 Januari 2022   06:54 Diperbarui: 6 Januari 2022   06:57 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengutip dari Okezone.id berawal dari hobi cosplay, sejumlah anak muda di Malang menghasilkan cuan hingga bernilai jutaan rupiah. Mereka membuat kostum cosplay yang berhasil diekspor ke berbagai negara.

Melihat tempat pembuatannya tak ada yang menyangka, bila kostum cosplay kreasi pemuda di Kota Malang ini menjelajahi pasaran benua Eropa, Amerika, hingga Asia. 

Lokasi pembuatan kostum cosplay berada di sebuah studio kecil di belakang rumah di kawasan Jalan Janti Barat Nomor 31, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Seniman pembuat cosplay Magisterian Zona Pahlevi menyatakan, ide pembuatan kostum cosplay dimulai sejak dirinya dengan sejumlah temannya memiliki kesamaan hobi. 

Dari hobi tersebut, kemudian pada 2006 ia dan empat orang temanya mencoba membuat kostum cosplay, hingga akhirnya pesanan mulai datang pada tahun 2008. "Belajar buat itu mulai 2005, ikut suatu komunitas cosplay dari situ berkembang ingin membuat kostum cosplay. 

Belajar otodidak membuatnya," ujar pria yang akrab disapa Levi ini. Tak mudah memang mengembangkan penjualan kostum cosplay, terlebih lagi banyak kesulitan dalam hal mendetailkan ukuran kostum cosplay. 

Tak hanya sekali keluhan pelanggan yang ia terima, tetapi Levi dan empat temanya tidak berputus asa dan menjadikanya sebagai sebuah evaluasi. Perlahan tapi pasti, kostum cosplay produksi ACT Costum cosplay mulai memasuki pasar ekspor.

"Kita mulai eskpor itu tahun 2010 perlahan-lahan. Promosinya melalui media sosial, komunitas, dan internet pokoknya, akhirnya sekarang sudah merambah pasar luar negeri," katanya. Levi menambahkan, saat ini tercatat sejumlah negara menjadi tujuan cosplay kreasi ACT Costum. 

Beberapa target pasar mereka sudah meliputi negara seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, serta negara-negara di benua Eropa dan Amerika. Sementara untuk di Indonesia, sejumlah kota besar mulai Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, hingga Surabaya menjadi tujuan pemasarannya. "Kalau pemasaran kita pasarkan kemanapun yang penting nyantol, tapi memang sampai saat ini kebanyakan lakunya malah dipasar luar negeri. Jadi hampir sebagian besar pelanggannya di sana," ungkapnya.

Menguntungkan bagi cosplayer

Mengutip dari Binus.ac.id, fenomena bertambahnya cosplayer dalam event bertemakan Jepang membuat cosplayer profesional kini menjadi alternatif profesi baru,salah satu orang yang memanfaatkan maraknya budaya cosplay sebagai hobi yang menghasilkan adalah Princess Pitaloka atau yang dikenal sebagai Pr Pitaloka,namanya sudah tidak asing lagi di dunia cosplay Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun