Angka sepuluh kini dipecah dua, menjadi angka lima yang kian berharga dan tak berharga sekalipun. Ditepi lapangan, Ronaldo yang angkat kaki terlalu cepat dilaga ini, kini berdiri tegang sembari memekikkan semangat kepada rekan-rekannya ditengah lapangan. Ronaldo kini mengambil posisi yang lebih tinggi dari Santos sebagai pelatih kepala, ya, Ronaldo menjadi motivator dadakan yang berjalan pincang di sisa-sisa waktu penghabisan. Sesekali ia menunjuk pergelangan tangannya sendiri, mengingatkan kepada para pejuang yang tersisa agar jangan sampai lengah disisa-sisa waktu yang kian kritis itu. Tentu, Ronaldo tak ingin pesta perayaan sejarah yang sudah didepan mata menjadi utopia yang sia-sia. Semuanya harus menjadi nyata!
Laga masih berlangsung, gempuran Perancis masih berkobar, sementara tabel waktu sengaja disembunyikan oleh pemegang hak siar. Dari pinggir lapangan, seorang asisten wasit mengangkat papan digital bertulis angka dua berwarna hijau. Oh No! Sejarah akan segera dituliskan kurang dari 120 detik ke depan! Sorotan kamera terus memelototi Ronaldo. Air mukanya sedang menahan sesuatu yang mengendap selama 12 tahun sejak tragedi De Dragao silam, cita-cita menggondol Trophy Henry Delaneuy, sedikit lagi menjadi kenyataan, tinggal sedikit lagi!
Akhirnya, prittttttttttttttt, priitttttttt, priitttttttttttt....!!! Waktu tambahan usai, dan waktu pula yang mendaulat Portugal sebagai pemenang lotre kali ini, Bung!
Mark Cluttenber, Pria asal Britania bertubuh ceking itu meniup peluit, pertanda kita baru saja menjadi saksi lahirnya sejarah baru di benua biru, di sebuah stadion bernama Stade De France yang pernah menampung tangis kekalahan Mario Zagallo dan pasukan samba di tahun 1998, di sebuah Negeri yang pertama kali mengagungkan derajat kemanusiaan dan kebebasan, Perancis!
Duarrr, para pemain dan tim official Portugal yang tak sabar menunggu peluit sejarah dibunyikan, tumpah ruah menyerbu lapangan, Eder menjadi sasaran pertama dikejar massa sebagai orang yang mencatatkan satu-satunya nama di papan skor dan sekaligus menjadi sejarah yang akan selalu hidup di dalam ingatan bahagia para pendukung Portugal diseantero dunia, juga mimpi buruk yang butuh waktu lama untuk hilang dari dalam kepala Deschamps dan pasukannya! Ronaldo tak kuasa membendung air mata bahagia yang tumpah dari sepasang bola matanya. Malam yang paripurna untuknya, malam bersejarah yang akan dikenang kelak hingga ia menjadi kakek-kakek. Lencana dipundaknya bertambah, kini ia memenangkan Trophy dambaan seluruh negeri di daratan kontinental Eropa! Sekaligus menegaskan bahwa ia bukan Messi yang menang banyak trophy di klub tapi tak pernah membanggakan bangsanya di pentas benua! Adios Messi! CR7 kini paripurna sebagai raja sepakbola dunia, lencananya kini bertmbah trophy Delaneuy yang mahal itu! Inilah malam yang dimenangkan bangsa Portugal, tapi panggung yang terlanjur diistimewakan untuk Ronaldo seorang!
Sementara pasukan Ayam Jantan tampak loyo tak berdaya diatas rumput Stade De France, memendam sekaligus perasaan kecewa, marah, malu dan tak percaya! Tentu pengalaman paling horror dan tak sedap rasa adalah menyaksikan orang-orang dari Negeri seberang berpesta-pora di rumah sendiri. Beberapa bangku stadion tiba-tiba kosong melompong ditinggal keloyor tanpa tenggang rasa para pendukung yang kecewa di rumah sendiri. Deschamps kehilangan kata-kata, biasanya ia memompa semangat para pemainnya, kini bahkan untuk menyemangati dirinya sendiri pun ia tak mampu, atau mungkin lupa. Matuidi tersedu-sedan masih tak percaya. Griezman tampak mengalami goncangan psikologis, ia masih terlalu muda untuk menderita dua kekalahan di partai puncak dalam selang waktu berdekatan; kekalahan bulan Mei di San Siro dan tentu kekalahan barusan di tanah kelahirannya sendiri! Dan dua-duanya menghadapi si penguasa panggung malam ini, Cristiano Ronaldo!
*
Tato Baru Trophy Henry Delaunay; PORTUGAL
Di lorong stadion, tampak trophy Henry Delaunay edisi ke-16 sedang tertidur pasrah menyaksikan seorang pandai besi mengukir tato baru dibagian dadanya. Tato baru yang hanya tediri dari 8 kata membentuk horizontal; PORTUGAL! Pita warna biru yang sebelumnya menggantung di kuping kirinya, kini digantikan pita berwarna hijau  yang bersanding pita merah tua disebelah kanannya. Trophy Henry Delaunay itu kini siap dengan dandanan barunya. Terlihat gagah terikat pita merah hijau dikuping kiri dan kanannya, dan tentu tatto baru bertulis, PORTUGAL!
Sebuah panggung kecil dibagian tribun VIP sedang disiapkan untuk penyerahan medali dan piala. Replika Trophy Henry raksasa yang sempat digotong ke pinggir lapangan, kini muncul ke permukaan lagi, menemui kembali tempatnya semula dipasung gagah menjulang kelangit malam kota Saint Denis. Â
Panggung kecil sudah disiapkan. Ronaldo tampak girang, hukum yang selalu sama untuk setiap pemenang. Ia kini mengenakkan kembali jersey merah tua bernomor punggung tujuh, yang hanya merasakan keringat badan kekarnya selama 16 menit. Dibeberapa sudut, beberapa kali kamera menangkap aneka rupa air muka manusia. Seorang bocah masih diliputi air mata, hingga lukisan bendera Perancis di pipi kiri-kanannya menjadi redup mengandung lara. Matuidi masih tersedan-sedan menanggung duka kekalahan. Pogba yang tak lagi ceria. Griezman menatap kosong entah kearah mana, masih tak percaya dengan nasibnya. Dan para pendukung Portugal yang tak mau beranjak diposisi tempat mereka berdiri. Diselimuti euforia kemenangan, lautan manusia yang sedang berbahagia, siap memasang mata menjadi saksi sejarah secara langsung tanpa sekat layar kaca, bagaimana Ronaldo cs. menggangkat Trophy yang dirindukan keatas udara!