Mohon tunggu...
Vicky Hayden Alzaini
Vicky Hayden Alzaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Selamat datang di halaman profil Kompasiana saya. Pada situs ini, saya akan memberikan artikel-artikel yang bermanfaat untuk para pembaca situs Kompasiana dan seluruh warga internet. Pantau terus ya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

3 Cara Mengatasi Rasa Bersalah Saat Menolak Permintaan Orang Lain

2 November 2024   04:25 Diperbarui: 2 November 2024   05:11 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Cara Mengatasi Rasa Bersalah Saat Menolak Permintaan Orang Lain/Freepik.com/@freepik/Diedit oleh Vicky Hayden Alzaini

Apakah itu karena waktu yang tidak cukup? Atau mungkin Anda sedang menghadapi masalah pribadi yang perlu diselesaikan?

Ketika kita menyadari bahwa penolakan bukanlah tindakan egois, melainkan keputusan yang berlandaskan pada kebutuhan kita sendiri, rasa bersalah itu akan berkurang.

Misalnya, jika seorang teman meminta bantuan untuk suatu proyek dan Anda merasa tidak memiliki waktu atau energi, ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental dan fisik Anda juga penting.

Memprioritaskan diri sendiri adalah langkah yang sehat dan menunjukkan bahwa Anda menghargai diri sendiri.

Selain itu, ingatlah bahwa menolak permintaan tidak berarti Anda tidak peduli.

Anda masih bisa mendukung teman Anda dengan cara lain, seperti memberikan saran atau mendorong mereka untuk mencari bantuan dari orang lain.

Dengan memahami bahwa penolakan itu wajar dan kadang-kadang perlu, Anda akan merasa lebih lega dan bisa bergerak maju tanpa beban rasa bersalah.

2. Komunikasikan Penolakan dengan Baik

Cara kedua untuk mengatasi rasa bersalah adalah dengan mengkomunikasikan penolakan Anda dengan baik.

Komunikasi yang jelas dan jujur dapat mengurangi ketidakpastian dan membantu orang lain memahami posisi Anda.

Ketika Anda menolak permintaan seseorang, penting untuk menyampaikan penolakan itu dengan cara yang sopan dan penuh empati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun