Mohon tunggu...
Vicky Hayden Alzaini
Vicky Hayden Alzaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Selamat datang di halaman profil Kompasiana saya. Pada situs ini, saya akan memberikan artikel-artikel yang bermanfaat untuk para pembaca situs Kompasiana dan seluruh warga internet. Pantau terus ya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Salah Satunya FOMO! Inilah 4 Alasan Seseorang Kerap Membeli Barang yang Sebenarnya Tidak Dibutuhkan

30 September 2024   08:15 Diperbarui: 30 September 2024   08:16 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lingkungan sosial dan kebiasaan juga memainkan peran penting dalam perilaku belanja.

Jika Anda sering berada di sekitar orang-orang yang suka berbelanja atau memiliki kebiasaan konsumsi tinggi, Anda mungkin merasa terpengaruh untuk mengikuti perilaku mereka.

Kebiasaan ini bisa sangat kuat, terutama jika Anda merasa tertekan untuk selalu "kekinian" atau mengikuti tren.

Perilaku Belanja Kelompok

Perilaku belanja kelompok dapat menciptakan suasana di mana orang merasa terdorong untuk membeli barang-barang baru untuk diterima dalam kelompok tersebut.

Misalnya, saat berbelanja dengan teman-teman, Anda mungkin merasa terdorong untuk membeli sesuatu hanya karena mereka melakukannya, meskipun Anda tidak benar-benar membutuhkan barang tersebut.

Mengubah Lingkungan dan Kebiasaan

Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk mengevaluasi lingkungan sosial Anda. Cobalah untuk bergaul dengan orang-orang yang memiliki pola belanja yang lebih bijaksana.

Anda juga bisa membuat kebiasaan baru, seperti melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan belanja, seperti berolahraga atau mengikuti kursus, sehingga Anda tidak merasa tertekan untuk terus berbelanja.

4. Rasa Emosional dan Kebutuhan untuk Menghibur Diri

Banyak orang sering kali menggunakan belanja sebagai cara untuk mengatasi emosi negatif, seperti stres, kesedihan, atau kebosanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun