Menurut data terbaru sepanjang Mei 2021, tercatat sebanyak 744.488 orang menggunakan layanan MRT. Jumlah menunjukkan bahwa rata-rata per hari, sekitar 24.016 orang menggunakan MRT. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan penggunaan layanan MRT pada bulan sebelumnya, yaitu bulan April 2021 yang tercatat sebesar 710.803 orang dengan rata-rata per hari 23.693 orang. Kenaikan angka jumlah pengguna layanan transportasi ini tentunya memberi sinyal positif tentang meningkatnya kepercayaan masyarakat dalam menggunakan transportasi publik dalam beraktivitas.
Dengan data tersebut, MRT bisa disebut menjadi moda transportasi yang bisa menjadi solusi mengurangi kemacetan di Jakarta, selain kehadiran moda transportasi lainnya seperti transjakarta dan lainnya.
Pembuatan MRT bukan merupakan solusi utama dalam mengatasi kemacetan di Ibu Kota, sebelumnya pemerintah sudah menerapkan sistem ganjil-genap, three in one, integrasi pengaturan lalu lintas, dan yang lainnya. Langkah pembuatan MRT ini diambil pemerintah dalam tujuan untuk memenuhi kebutuhan barang publik bagi masyarakat dan tentunya diharapkan setidaknya membuat presentase kemacetan yang terjadi di Jakarta menurun, seperti yang sudah dapat dibuktikan dalam tiga tahun terakhir.
Solusi lain bagi pemerintah adalah terus meningkatkan transportasi publik, serta traffic management yang baik. Maka dari itu diharapkan kepadatan lalu lintas yang terjadi di Jakarta akan dapat terus menurun, sehingga masyarakat tidak harus terus menerus mengeluh tentang kemacetan Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H