Fluxus mengacu pada gerakan seni avant garde internasional, populer pada 1960-an dan 1970-an yang menghargai peluang, ketidakpastian, dan proses pembuatan seni di atas produk akhir.Â
Gerakan avant-garde, yang memberontak terhadap estetika tradisional kelas atas, bertujuan untuk mengembalikan seni ke dalam kehidupan sehari-hari. Namun, konsepsi seni rupa yang mendalam dari pendekatan estetis Marxis tidak terlibat dalam praktik integritas dalam kehidupan ini; sebaliknya, mempertanyakan batas-batas apa yang dianggap seni pada saat itu bukanlah seni.
Musik aleatorik (juga aleatory atau musik kebetulan) adalah musik di mana beberapa elemen komposisi dibiarkan kebetulan, dan/atau beberapa elemen utama dari realisasi karya yang digubah diserahkan kepada penentuan pelakunya.Â
Musik surealis menggunakan penjajaran yang tidak terduga, otomatisisme, dan teknik surealis lainnya. Mendiskusikan Theodor Adorno, Max Paddison mendefinisikan musik surealis sebagai musik yang "menyandingkan fragmen-fragmennya yang secara historis didevaluasi dengan cara montase yang memungkinkannya menghasilkan makna baru dalam kesatuan estetika baru,"
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar pustakaÂ
Banoe, Pono. 2011. Kamus Musik. Penerbit Kanisius.
Ibrahim, G. M. (2016). Apresiasi Musik Eksperimental Grup Gelapin Dengan Karya "Makam Fir'Aun". Gilang Maulana Ibrahim 106040069. http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/12430
Jeongwon, J., & Song, H. (2002). Roland Barthes' "Text" and aleatoric music: Is "The birth of the reader" the birth of the listener? Muzikologija, 2, 263--281. https://doi.org/10.2298/muz0202263j
Rondhi, M. (2014). Fungsi Seni bagi Kehidupan Manusia: Kajian Teoretik. Imajinasi: Jurnal Seni, VIII(2), 115--128.
Sumber lain: