Halloo Kompasianers,..
Pasti tau kana pa itu ABK?
ABK merupakan suatu singakatan dari Anak Berkebutuhan Khusus. Mungkin ada yang belum tau apa itu anak berkebutuhan khusus. Penulis akan menjelaskan secara detail apa maksud dari anak berkebutuhan khusus.
Sebelumnya apakah ada yang tau dengan lagu ini?
Que sera-sera
Whatever wil be will be (apa yang akan terjadi, terjadilah)
The future not our to see (masa depan kita tak bisa dilihat)
Que sera-sera
It will be will be
Mungkin, lebih jelas nya bisa dilihat disini
Dari video lagu diatas menceritakan bahwa anak berkebutuhan khusus memiliki hak untuk menggapai masa depannya. Masa depan wajib dimiliki semua manusia tanpa memandang tua muda, kaya miskin, cacat normal,dll. Masa depan wajib dimiliki semua orang, namun tidak semua orang bisa menggapainya. Usaha dan berdoa adalah kunci menggapai masa depan yang cerah.
Seperti pada video diatas, terdapat banyak sekali anak yang bisa dibilang *maaf tidak normal. Yang mana ketidaknormalan itu dalam hal fisik yang tidak sama seperti kita pada umumnya, atau yang tidak kuat mental nya yang mana harus berhadapan dengan lingkungan sosial, dan juga anak yang autis. Ada yang buta dari kecil, cacat panca indera, tidak punya tangan dan kaki, dll. Dengan demikian banyak yang memandang bahwa anak yang tidak normal itu tidak bisa memiliki masa depan yang cerah. Dari kecil nya pun juga harus home schooling dengan anak yang berkebutuhan khusus lainnya. Yang biasa nya kita sekolah dengan teman-teman sambil bermain berlari-lari. Tidak seperti mereka yang sekolah dengan kursi roda nya, atau dalam kegelapan penglihatannya.
Banyak dari mereka yang tidak bisa menerima keadaan nya sebagai anak yang berkebutuhan khusus, namun ada juga yang bisa menerima nya dan sanggup menjadi seseorang yang sukses dengan ketidaknormalannya. Bukan hanya itu, banyak orang tua yang tidak bisa menerima anak nya seperti itu dan bahkan mmebuangnya atau dititipkan ke pamti demi menjaga martabatnya, tapi ada juga yang sanggup mendidiknya sampai ia sukses.
Melihat hal itu, perlu diketahui bahwa anak berkebutuhan khusus harus memiliki dan mendapatkan pendidikan yang khusus juga. Tujuan dari pendidikan khusus ini adalah agar anak bisa mencapai derajat yang sama dengan anak yang diluar sana, selain itu agar besarnya nanti juga memiliki masa depan yang sama dengan anak yang diluar sana yang normal pada umumnya.
Home schooling merupakan cara yang baik untuk ABK dengan sekolah didalam rumah dengan mendatangkan guru khusus atau guru yang bisa dikatakan lulusan pendidikan luar biasa. Hal ini perlu dilakukan orang tua untuk anaknya yang ABK agar anak juga tetap bisa mendapatkan pengertahuan serta pelajaran.
Cara yang kedua adalah dengan menyekolahkan anak di SLB atau Sekolah Luar Biasa. Yang mana sekolah ini memang khusus bagi ABK. Yang telah terhandle dengan guru-guru khusus. Dengan menyekolahkan nya di SLB maka anak juga akan belajar dengan baik untuk mengejar ilmu-ilmu yang lainnya.
Dua cara diatas mungkin bisa dilakukan bagi orang tua demi anak nya agar bisa menjalankan kehidupannya dengan baik. Karena ilmu adalah suatu bekal kehidupan yang penting. Melihat dua cara diatas mungkin bisa dilakukan oleh orang tua yang beruang atau berkecukupan. Tentu dua cara diatas perlu melakukan biaya khusus atau bisa dibilang tidak murah. Namun, bagaimana bagi orang tua yang belum mampu menyekolahkan anak nya dengan cara tersebut? Tentunya ada banyak cara yang dilakukan oleh orang tua agar anak tetap bisa bersekolah.
1. Bimbingan dan konseling sebagi layanan
Tentunya layanan merupakan cara utama bagi anak. Melayani anak dengan sepenuh hati agar bisa mengambil hati sang anak. mungkin jika di SLB sudah ada yang mengangani bimbingan konseling nya sendiri. Dengan pelayanan yang baik juga. Bagaimana jika anak tidak di SLB? Tentu pelayanan yang baik bisa dilakukan oleh siapapun, bukan hanya guru luar biasa saja yang bisa melakukannya. Orang tua dirumah juga bisa melakukannya. Dengan cara pendekatan-pendekatan, seperti pendekatan krisis, remedial, perkembangan, serta pencegahan.
Pada hakikatnya, orang tua memang sebagai konselor utama. Wajib bagi orang tua melayani anak dengan baik. Jika orang tua memang memiliki anak yang berkebutuhan khusus maka orang tua wajib mendidik anaknya dengan hati-hati dan lemah lembut.
Mengajarkan anak bimbingan konseling setiap harinya. Tentunya bimbingan yang diajarkan berbeda dengan bimbingan pada umumnya. Bisa jadi belajar nya pun butuh tenaga yang ekstra atau menggunakan media yang lebih mengacu kepada pemahaman anak. Dengan demikian, pelayanan anak berkebutuhan khusus juga sangat perlu diperhtikan, mengajari nya belajar dengan tanpa memarahinya atau membentaknya.
Tentunya, layanan bimbingan konseling pada anak berkebutuhan khusus sangatlah penting dan cara penggunaan nya pun juga harus sangat hati-hati. Agar anak bisa terlatih dengan sempurna secara perlahan-lahan.
2. Kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus
Pada hakikatnya, anak berkebutuhan khusus pasti membutuhkan media, peraga, atau kebutuhan lainnya dalam belajarnya. Tentunya ini sangat berat jika dilakukan sendrian. Tak layak jika di SLB banyak yang menangani dalam satu murid saja. Seperti anak yang tuli pasti ia membutuhkan alat bantu dengar, dan media apa saja yang bisa membuatnya nyaman. Selain itu ada juga anak yang autis yang anak itu pasti aktif sekali dalam bertingkah, tentunya ini tak hanya membutuhkan satu guru saja dalam belajar, pasti membutuhkan banyak tenaga guru. Seperti contohnya anak autis tadi, kita sebagai konselor harus bisa mengmbil hati sang anak, dengan cara pendekatan kepada anak, mencari apa yang ia senangi dan membuat hal yang disenangi itu adalah suatu media kebutuhan pembelajarannya. Contohnya jika anak autis tadi lebih suka main lempar-lemparan kertas yang berbentuk bola. Maka konselor juga bisa memanfaatkan bola kertas tadi sebagai media pembelajaran yang nantinya akan lebih seru jika diselingi pengetahuan-pegetahuan tentang mengenal hewan-hewan atau buah-buah an misalnya. Dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lainnya.
Dengan dua cara diatas dapat membuka kemungkinan bahwa anak berkebutuhan khusus bisa menimba pembelajaran dengan nyaman dan baik. Sehingga anak juga bisa menempatkan dirinya dimana dn bagaimana nantinya.
Banyak diluar sana orang-orang yang berkebutuhan khusus mengalami kesuksesan dimasa dewasanya. Dan itu merupakan perjuangan konselor yang selama ini mendidiknya hingga menjadi sedemikan baik. Seperti contohnya seorang atlet yang kehilangan sebelah kaki nya tapi bisa menggapai kejuaran lomba atlet di dunia, ada juga anak yang kehilangan tangannya namun bisa menggapa kejuaraan dalam atlet berenang. Selain itu, ada juga yang tidak berupa kompetisi, namun lebih kepada skill kehidupan yaitu seseorang yang tidak memiliki kedua tangan tapi masih sanggup berjualan gulali dengan bentuk yang unik dan kreatif.
Dari pengalaman penulis juga merasakan, di taman pendidikan alqur'an atau TPQ saya mengajar disana. Namun ada satu murid saya yang mana keterbelakangan mental nya tertinggal. Umurnya sudah 15 tahun namun sifatnya masih seperti anak berumur 5 tahun. Sifat yang kekanan-kanak an, sering tertawa dan tersenyum sendiri, bahkan sering menyendiri di pojokan kelas. Hal ini merupakan tantangan bagi saya pribadi menjadi seorang guru bagi dia.
Saya mencoba untuk mengajarkannya seperti anak-anak yang lain, Cuma lebih kepada hati dan sikap yang lebih lembut lagi. Dan dengan cara itu saya berhasil mengajarkannya mengaji alqur'an secara perlahan-lahan memang keterbelakangan mental ini sangat berpengaruh bagi belajarnya. Namun hal ini tidak menutup semangat belajar dia. Dan saya terus mencoba mengajarkannya apa yang saya ajarkan.
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa anak yang berkebutuhan khusus sangat perlu adanya layanan bimbingan konseling secara optimal. Layanan ini bertujuan agar anak berkebutuhan khusus juga tetap bisa memiki masa depan dan cita-cita nantinya.
- Vicca Wardahtul Ishlah-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H