Startegi nya pun cukup banyak, ada strategi belajar kelompok, individu, luar kelas, atau lainnya yang dapat menjadikan anak lebih merasa nyaman dan semangat dalam belajar. Proses bimbingan tidak hanya berlaku untuk usia dini hingga jenjang SMA namun berlaku juga untuk seluruh kalangan usia. Hal ini membuktikan bawwa bimbingan harus terus berjalan hingga berhasil. Bimbingan itu diperuntukkan oleh siapa pun dan kepada siapaun.
Strategi lainnya juga bisa dengan konseling individu antara siswa dengan konselor bagi mereka yang sudah akhir jenjang yang kan meneruskan ke jenjang berikutnya. dengan cara memberikan amunisi atau nasihat atau arahan kemana ia akan melanjutkan jenjang yang sekiranya siswa itu diterima dengan baik. jadi guru memang berpengalaman dalam hal ini, dan faham akan kemana seharusnya siswa akan melanjutkan jenjang nya. agar tidak salah kaprah juga akan yang dilakukan nantinya dan berakhir mengecewakan. disini sangat perlu kolaborasi antara stakehlder, baik orang tua, wali kelas, guru Bk dan siswa.
Dengan demikian, dalam hal kesiapan-kesiapan siswa juga tergantung seberapa usaha nya konselor dalam stakeholder terhadap siswa yang menjadi lebih baik dalam belajar dan berprestasi. Sejauh mana konselor dalam menerapkan strategi bimbingan yang baik maka sejauh itu pula siswa nantinya akan berkembang. Maka dari itu, mulai sekarang kita sebagai konselor.
Ayo terapkan bimbingan yang baik pada anak didik kita, siswa di sekolah serta kepada adek-adek disekitar lingkungan kita, agar menjadi siswa yang berprestasi. Dengan begini.. maka.. Konselor? Jika bukan kita? Siapa lagi?
Tanamkan sebiji kebaikan pada anak diusia dini makan akan menuai pohon kebaikan dimasa tua.
Selamat membaca, semoga bermanfaat, dan share ke semua orang/media sosial sebagai ladang mencari ilmu.
Terima kasih
"Carilah ilmu sejak dalam gendongan hingga ke liang lahat"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H