Mohon tunggu...
Victor Rempas
Victor Rempas Mohon Tunggu... -

apa adanya...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surabaya dan Setangkup Rindu

11 Juli 2014   07:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:41 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

jika dulu aku datang dengan sejuta kerinduan

kali ini aku datang tak ada rasa

hanya desahan nafas tak beraturan

saat aku tiba di Kota Pahlawan nan rupawan

aku berjalan dalam lorong yang dulu kugemari

namun sekarang hanya rasa lelah tak berujung

mungkin semuanya sirna terbawa waktu

kerinduanpun tak menyala lagi

hanya sorotan lampu yang membuatku terjerumus

menyamar melintas pagar dan trotoar yang dulu pernah menyandungku

gerah, menyeruak bau got yang pernah kukenal

seandainya waktu berputar pelan, ada kisah yang tak terlupakan

aku tau, aku hanya sesuatu yang dilupakan

namun rasa itu enggan menyapaku

jika engkau menyentuh kulitku

aku tau engkau angin yang dulu membantuku

menemukan ruang indah yang tak terjangkau

Surabaya, engkau kian elok

6 tahun tak ketemu, engkau kian perkasa

masih ada setangkup rindu dalam kalbu yang silau

jika engkau sadar, engkau pasti tahu

rasamu bukan nafasku lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun