Mohon tunggu...
MARIA FRANCISKA VIANNEY BORO
MARIA FRANCISKA VIANNEY BORO Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia Ilmu Keperawatan Peminatan Kepemimpinan dan Manajemen

"EXCELLENCE IS NOT BEING THE BEST; IT IS DOING YOUR BEST".

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Peran Manajemen Risiko Rumah Sakit di Era Pandemic Covid-19

26 Mei 2020   13:05 Diperbarui: 26 Mei 2020   13:11 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan banyaknya malaikat yang muncul disaat masa pandemic dengan jumlah sumbangan berbentuk apd yang tidak pernah berhenti. Namun berbeda kasus dengan rumah sakit swasta yang harus survive dengan keadaan ini. Terkhusus untuk urusan pengadaan APD dan penunjang lainnya. Semakin berkurang minat pasien ke RS karena parno dengan penularan covid-19 mengakibatkan adanya krisis tersendiri yang harus disiasati oleh para manajer rumah sakit untuk tetap mengutamakan standar keselamatan pasien, manajemen resiko dan k3 dilingkungan rumah sakit.

Beberapa hal yang menjadi concern utama bidang manajemen adalah kesiapan ruangan, sumber
daya, metode, dan sarana-prasarana. Hal tersebut membutuhkan kesigapan dan keputusan yang tepat didalamnya. Dengan terbatasnya SDM, APD dan sarana prasarana mengharuskan para manajer untuk berpikir kreatif untuk mensiasati hal tersebut. 

Karena keamanan pelayanan akan sangat dipengaruhi oleh kepatuhan petugas kesehatan dan pasien terhadap prosedur, ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang standar, pelatihan yang terstandar, dan pemahaman petugas kesehatan terhadap protokol penanganan COVID-19. Sedangkan efektifitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana prasarana, ketepatan penanganan dan pengobatan yang untuk kasus COVID-19 sangat berkejaran dengan waktu.

Pada kondisi pandemic saat ini  peran desain rumah sakit sangat penting untuk dilakasanakan jika merujuk dari angka insiden keselamatan pasien dan infeksi nosokomial (infeksi yang terjadi pada pasien selama mereka menjalani perawatan di rumah sakit), yang menurut WHO  terjadi pada 7-10 pasien diantara 100 pasien yang menjalani rarat inap.  Kesalahan atau keterlambatan diagnosis penyakit berkontribusi terhadap kematian yang terjadi di rumah sakit sekitar 10%. Selain itu kegagalan dalam berkomunikasi di antara tenaga kesehatan dalam memberikan perawatan berkontribusi 70% terhadap insiden yang menyebabkan pasien meninggal atau menyebabkan pasien mengalami disabilitas. Pada kondisi pandemi ini, angka-angka tersebut kemungkinan menjadi lebih besar. Misalnya, keterlambatan diagnosis kasus COVID-19 terjadi karena pasien dan dokter butuh waktu berhari-hari mendapatkan hasil tes swab (PCR). Hal ini menyebabkan pasien tidak mendapatkan perawatan sesuai standar COVID-19 dan mengakibatkan pasien meninggal saat dalam perawatan sebelum terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19. Untuk mencegah infeksi selama di rumah sakit, protokol pengendalian infeksi COVID-19 dibuat sangat ketat. Item yang diatur meliputi berbagai aspek, mulai dari alur masuk pasien ke rumah sakit, ketika pasien berada di ruang tunggu, pengelompokan pasien berdasar kondisinya, saat pasien harus dibawa ke unit pelayanan lain di rumah sakit, perawatan di ruang isolasi ataupun di ruang perawatan intensif, pengelolaan linen, bahkan sampai pengelolaan limbah.

Hal tersebut perlu dipikirkan oleh manajer keperawatan khususnya dirumah sakit hingga akhirnya pengendalian infeksi di tingkat rumah sakit dan pemberian pelayanan yang efektif akan lebih terkontrol pada akhirnya akan meningkatkan keselamatan pasien dan tenaga kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun