Mohon tunggu...
Viani Virian
Viani Virian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Masuk SMAN 16 Bekasi

29 Juli 2018   08:03 Diperbarui: 29 Juli 2018   08:30 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalam'mualaikum WR.WB

Hai semua!! Perkenalkan, saya Viani Virian. Saya biasa di panggil pipin/viani. Saya dulu, ber-sekolah di SMPN 34 BEKASI. Dan sekarang, saya ber-sekolah di SMAN 16 BEKASI. Ya, memang benar SMAN 16 BEKASI ini, bukan sekolah pilihan saya yang pertama. 

Saya sekarang kelas X-IPS 2. Sebenarnya cerita ini saya buat, karena saya mendapat tugas SOS(sosiologi) dari guru saya,yaitu BPK. Wahyu. Sebelumnya, saya berterimakasih kepada BPK. Wahyu. Karena sudah memberikan saya tugas menceritakan tentang perjalanan saya. Dari hari pembagian hasil UN. Dan dampai saat ini saya sudah menjadi keluarga besar SMAN 16 BEKASI dan keluarga besar "VERSTEHEN_3rd". Baiklah saya akan bercerita sekarang.

Senin, 28 mei 2018 pukul 19:30WIB. Saya, dan teman-teman saya, masing-masing sudah memegang 1 lembar kertas yang, ber-isikan hasil ujian kami semua. Saya bingung, takut, namun saya juga penasaran dengan hasil UN saya. Dengan tangan bergetar, saya membuka kertas tersebut. "kecewa", satu kata yang sangat pas untuk mewakili saya saat itu, saat saya masih menatap hasil UN saya, teman saya yang duduk di samping saya sudah menangis kejar. Bukan hanya dia, tapi orang-orang di sekitar saya pun ikut menangis. Saya saat itu memang kecewa. Namun saya tidak menangis seperti teman-teman saya, yang lainnnya. Kenapa saya tidak menangis? Karena saat itu saya sadar. Saya dari awal memang kurang usaha. Tapi tidak 100% mungkin kalau di persen-kan usaha saya hanya 70% ada alasan di balik 70% itu. Saya akan menceritakannya, di cerita ini.

Alasan pertama, mengapa perjuangan saya hanya 70% saya dari SMP ingin sekali bersekolah di SMAN 106 Jakarta Timur. Mengapa saya sangat ingin ke sana? Dulu saya TK di TK syarifatunissa. TK itu berada di daerah Jakarta Timur. TK itu sangat dekat dengan SMAN 106 Jakarta Timur.  

Saya berfikir, kalau saya ber-sekolah di SMAN 106 Jakarta Timur. Saya akan bertemu teman lama saya lagi. Ya, hitung-hitung saya mengenang masa kecil saya di sana. Saya ber-mimpi, dan ber-khayal apabila saya bersekolah di sana, dan bertemu kembali dengan teman-teman kecil saya,  Namun. ibu menghancurkan khayalan saya, dalam waktu kurang dari 1 menit. Ralat, bukan hanya ibu. Ayah juga ikut menghancurkan mimpi dan khayalan saya. Ayah dan ibu, tidak meng-izinkan saya bersekolah di SMAN 106 Jakarta Timur.

Alasan ibu tidak meng-izinkan saya ber-sekolah di SMAN 106 Jakarta Timur, karena terlalu jauh dari rumah, lalu ibu juga khawatir dengan saya, karena posisi saya masih anak umur 15 tahun yang, tidak mengerti apa itu kehidupan SMA. Alasan ayah, ayah takut saya tidak fokus belajar. Ayah juga takut,  kata ayah di sana sering terjadi tauran. Maka dari itu ayah melarang keras saya untuk tidak bersekolah di Jakarta. Padahal di sana ada saudara, saya bisa tinggal di sana. 

Dan juga tentang tauran, saya pernah berbicara dengan ayah. "ayah, aku kan perempuan. Aku ga bakal tauran. Aku mau SMA di sana, aku gak suka SMA Bekasi" ayah jawab, "kamu ini, ya karena kamu perempuan ayah gak kasih kamu sekolah di Jakarta". Ya, karena ayah, dan ibu tidak mengizinkan saya. Saya pun hanya bisa menerima keputusan yang mereka ambil untuk saya, saat itu saya pikir mungkin ini yang terbaik.

Setelah keputusan itu. Saya tidak punya tujuan untuk menarget-kan SMA mana yang mau saya ambil. Saya saat itu berfikir, "impian saya sudah hilang. Ngapain saya belajar?" kata-kata itu awal kekecewaan saya. Orang tua tidak meng-izinkan saya dari semester 1 akhir. 

Di semester 2 saya, belajar se-perlunya saja. Anggap saya bodoh. Tapi kalau kalian pernah ada di posisi saya(posisi di mana orang tua anda tidak meng-izinkan anda dengan impian anda. Pasti anda mengerti apa yang saya rasakan saat itu). Teman-teman saya mengerti apa yang saya rasakan saat itu. Teman-teman saya membujuk saya agar saya merubah pikiran saya, menjadi anak yang mempunyai target. Mereka me-motivasi saya, mendukung saya, dan lainnya. Namun, hati saya keras. Saya tidak mau menanggapi semua yang teman saya katakan. Hanya 1 alasan, 1 alasan penyebab ke-kecewaan saya.

Setelah 5 menit saya mencoba menenangkan teman saya, di situ saya, merasakan air mata saya mulai jatuh. Entah mengapa, rasa kecewa itu sangat menyakiti hati saya, lalu saya dan teman-teman saya pulang, namun sebelum pulang kerumah. Kami kumpul di rumah salah satu teman saya, di sana kami semua menangis lagi. 

Setelah tenang kami pun pulang ke rumah masing-masing. Saya pun masuk ke rumah dan menyerahkan surat nilai tersebut kepada ibu saya sambil menangis. Sebenarnya selain usaha saya kurang soal-soal UN 2018 agak tidak masuk akal. Sehingga banyak nilai UN 2018 banyak yang anjlok. Bahkan pada saat UNBK komputer yang di pakai juga(terkadang) bermasalah. Saya tidak menyalahkan 100% soal UN 2018. Saya sadar juga kok saya kurang usaha, ibu hanya bisa menenangkan saya, lalu ibu menyuruh saya untuk tidur karena saat itu sudah larut

Di pagi hari ibu bertanya kepada saya, "mau swasta umum/agama?" mendengar kata "swasta" hati saya sedikit sakit. Karena tujuan awal saya adalah SMAN 106 Jakarta Timur. Namun takdir berkata lain. Saya menjawab kepada ibu, "serterah, aku ngikut aja" ibu mungkin saat itu mengerti saya masih kecewa. Lalu ibu mengajak saya untuk melihat SMA yang ingin saya masuki. Namun, bukannya membawa saya ke SMA swasta. Ibu membawa saya ke SMA 106 Jakarta Timur. Saya bingung, mengapa ke sini? Saya sadar diri, saya gabisa masuk situ. Ingin nangis rasanya. Melihat impian kecil saya yang tidak bisa tercapai. Ibu bertanya ke pihak SMA 106. Ternyata saya tidak bisa masuk ke sana. Lalu saya dan ibu kembali ke rumah. Esok nya saya di beritahu ibu. Saya di ikut sertakan masuk ke SMAN 16 Bekasi menggunakan jalur luar kota

 Saat itu saya yakin. Tidak akan masuk ke SMAN 16 Bekasi,prosedure online saya pantau setiap hari. Takut, panik, deg-degan. Bercampur menjadi satu. Tanggal 30 juni 2018. Saya, dan ibu datang ke SMAN 16 Bekasi. Saya takut, nama saya tidak ada di, sana. Saya melihat beberapa pendaftar yang tidak ke-terima. Mereka menangis sama seperti saya saat pembagian hasil UN. Saya mendekat ke papan pengumuman, rasanya jantung saya berhenti berdetak. Saya di terima di SMAN 16 Bekasi!!! Saya sangat bahagia, ingin rasanya menangis saat itu. Tapi saya bisa menahan nya. "sangat bahagia". 

Satu kalimat yang membuat saya berbeda. Tuhan memang tidak mngabulkan saya masuk ke SMAN 106 Jakarta Timur. Tapi tuhan menakdirkan saya untuk melanjutkan perjalanan saya ke SMAN 16. Sekolah ini memang bukan pilihan pertama saya, namun saya akan ber-karya/ber-prestasi di sekolah ini.

Masa-masa MPLS. 14 jully 2018. Saya mengikuti intruksi dari kakak OSIS(kakak PJ), tanggal 16 jully sampai 18 jully saya dan murid lainnya mengikuti masa MPLS tanpa ada masalah, dan kekerasan. 

Masa MPLS itu berjalan sangat baik. Saya masuk ke gugus 9-kasepuhan, di gugus 9 ada 2 PJ(penanggung jawab) yaitu teh caca, dan kang Al. 2 hari bersama 2 PJ tersebut sangat menyenangkan. Teh caca dan kang Al, seru di ajak ngomong mereka ber-2 juga sangat baik kepada kami(anak gugus 9) mereka membimbing, dan menjaga kami dengan sangat baik. Mereka sangat sabar mengurus, membimbing, dan melindungi kami selama 4 hari.

 Psikotes. 2 PJ itu sudah tidak membimbing kami lagi, 2 PJ itu di gantikan oleh seorang guru yang mengarahkan kami untuk mengikuti psikotes dengan benar. Saya mengerjakan soal psikotes itu dengan serius. Agar saya bisa masuk IPS mengapa saya ingin masuk IPS? Bukannya IPA? Karena saya kuliah nanti ingin mengambil fakultas hukum kenegaraan. Sebenarnya ada 2 mimpi utama saya saat ini yaitu menjadi pengacara dan yang satu lagi saya ingin menjadi politikus.

Demos (demo ekskul) setelah 2 hari sesi psikotes selesai ada acara demos 1 hari full yang memperkenalkan semua ekskul yang ada di SMAN 16 Bekasi. Ada banyak ekskul di SMAN 16 Bekasi yaitu: basket, pramuka, PMR, paskibra, volley, panahan, dance, tari tradisional, dan masih banyak lagi.

Dari lulus SMP saya ingin ikut ekskul basket, saya memilih ekskul basket agar saya bisa berolahraga, dan juga menambah pengalaman. Ekskul yang saya ambil hanya basket kalo saya kuat semua ekskul saya ambil hehe. Semoga pilihan saya mengambil ekskul basket tidak salah.

Pembagian kelas dan jurusan. Ini adalah awal saya di SMAN 16 Bekasi, tanggal 23 jully 2018. Pagi itu kami kelas X panik. Kami takut, takut tidak masuk jurusan yang kami mau. Papan pengumuman penuh oleh seluruh kelas X sehingga saya tidak bisa melihat saya masuk IPA atau IPS. Salah satu teman saya sudah melihat papan pengumuman panik, dia bilang nama nya tidak ada di IPS 2 ataupun IPS 3 saya pun makin panik. 

Karena di sana terlalu ramai guru pun mengumpulkan kami di lapangan. Guru pun mulai menyebutkan nama kami, satu-persatu. Di mulai dari IPA 1, saya mulai panik, saat IPA 2, saya semakin panik. 

Saat IPA 3, saya dan teman saya mulai saling menguatkan, saat IPA 4, saya mulai semakin takut, saat IPA 5, saya mulai berdoa, saat IPA 6, saya mulai kehabisan kata-kata. Dan saat guru itu selesai menyebut IPA 6 kami(anak IPS) bersorak girang. Kami masuk ke jurusan yang kami mau.

Saya masuk X-IPS 2. Dengan Bpk. Wahyu sebagai walikelasnya. Saya mempunyai beberapa teman baru. Bpk.Wahyu, membentuk struktur organisasi kelas, dan menunjuk beberapa murid menjadi PJ setiap pelajaran. Saya menjadi PJ PKN. 

Saya tidak menyangka, saya bisa masuk SMAN 16 walaupun SMA ini bukan tujuan awal saya, namun saya bersyukur saya bisa bergabung menjadi keluarga besar SMAN 16 Bekasi, dan juga menjadi keluarga besar "VERSTEHEN_3rd"

Baiklah, hanya sampai di sini cerita saya, "cerita pengalaman saya masuk ke SMAN 16 Bekasi" semoga kalian yang membaca cerita saya tidak patah semangat seperti saya, teruslah berjuang, dan semangat!! Saya viani virian dari X-2 undur diri. Apabila ada salah kata/tulisan yang kurang rapih mohon di maafkan. Wassalam'mualaikum wr.wb 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun