Ya, hingga hari ini, kejadian itu masih sangat memengaruhi saya. Setiap naik pesawat atau mendengar aircraft crash, Â pasti selalu menakutkan. Saat beberapa kali mengalami kejadian hampir berjumpa dengan maut itulah saya banyak merenung, kebaikan apakah yang belum saya lakukan? Apa harapan yang belum saya wujudkan? Semua terlintas dipikiran.
Pernahkah kita semua berfikir, jika besok atau hari ini adalah hari terakhirku, apakah aku akan menyesal menjalani hidup? Kadang, saat kita merasa maut hampir menjemput, di situlah baru kita sadar bahwa hidup begitu berharga. Saat kita diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup, berarti Tuhan punya rencana bagi kita yang harus diselesaikan yaitu berbuat kebaikan.
Beberapa cuplikan video tentang penumpang Sriwijaya SJ-182 sebelum berangkat membuat saya menangis. Kita tidak pernah tahu, bisa saja itu lambaikan atau senyuman terakhir dari orang yang kita kasihi. Â Bisa saja itu adalah pelukan terakhir atau juga suaranya yang terakhir kita dengar. Jika memang begitu, maka berdamailah. Jangan tinggalkan luka dan benci tapi terus mengasihi dan mengampuni. Karena jika mereka atau kita sudah tidak ada,maka ucapan apapun akan sia-sia. Semua perbuatan kita kelak harus dipertanggungjawabkan kepada Sang Pencipta, bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H