Dunia bersama memperingati hari HIV/AIDS hari ini, 1 Desember 2020. Hal ini menjadi penting dan harus diperingati guna menumbuhkan kesadaran masyarakat global bahwa HIV/AIDS bukanlah masalah sepele.Â
Secara global, diperkirakan ada 38 juta orang yang memiliki virus tersebut. Virus HIV yang menyebabkan AIDS ini baru diidentifikasi pada 1984.
Lebih dari 35 juta orang telah meninggal hingga menjadikannya salah satu pendemi paling mematikan dalam sejarah, karena hingga saat ini penyakit ini belum ada obatnya.
Di Indonesia penyebaran HIV/AIDS juga cenderung bertambah dari tahun ke tahun. Menurut data dari Kemenkes RI per 2019, penderita AIDS terbanyak berada di Papua, yaitu 22.554 orang. Jawa Timur 20.412 orang. Jawa Tengah 10.858 orang. DKI Jakarta 10.242 orang. Dan, Bali 8.147 orang. Dan yang mengidap penyakit ini banyak dari usia produktif dan anak-anak.
Tahun ini, WHO memberi tema "Global Solidarity, Resilient Services" untuk memperingati hari penting ini. Di mana masyarakat global bekerja sama dalam mencegah penyebaran HIV/AIDS.
Dunia juga bersama memberi apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam menangani penyebaran penyakit tersebut.
Tentu hal ini harus menjadi salah satu perhatian khusus terlebih di dunia kesehatan. Masyarakat harus lebih diingatkan kembali tentang HIV/AIDS.
Walau di masa pendemi akibat Covid-19, kita semua tidak boleh lupa bahwa ada masalah lain yang tetap harus diperhatikan.Â
HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia, jika berkembang dalam tubuh manusia bisa menyebabkan AIDS.Â
Secara penyebarannya, HIV bisa menjangkiti orang lain melalui:Â
1. Berganti jarum suntik secara bergantian/ sembarangan.
2. Melalui body piercing ( Tato ) yang tidak steril.
3. Dari ibu ODHA yang sedang hamil pada bayi dalam kandungan.
4. Melalui air mani atau cairan vagina serta darah dari luka terbuka dan ciuman dengan penderita yang sariawan.
Bagaimana upaya kita agar tidak terjangkit virus HIV?
Walau belum bisa disembuhkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup para penderitanya. Antara lain:Â
1. Minum obat ART secara rutin.
2. Menjaga berat badan ideal.
3. Mengkonsumsi makanan bernutrisi.
4. Berolahraga secara teratur.
5. Menghindari gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan minuman beralkohol.
Selain itu, diharapkan masyarakat sadar agar tidak berganti pasangan sembarangan, tidak menggunakan jarum suntik sembarangan ( apalagi jarum suntik yang tidak steril dan tidak jelas asal usulnya ).
Melalui penyebaran yang telah dipaparkan diatas, kita tidak perlu khawatir jika harus bersentuhan kulit seperti berjabat tangan atau berpelukan dengan penderita.
Atau ketika berada di dekat mereka saat mereka batuk dan bersin. Kita juga tidak peru khawatir menggunakan kolam renang atau kloset yang sama. Membantu mengingatkan mereka agar melengkapi imunisasi.Â
Ternyata penularan virus HIV tidak mudah bukan? Kita tidak perlu takut berlebihan saat harus hidup berdampingan dengan mereka. Sikap tak reaktif itu perlu agar para penderita merasa tidak disingkirkan.
Mereka membutuhkan sikap yang suportif dari lingkungan sekitar agar tidak mudah stres dan mengalami depresi. Dukungan moral semacam ini sangat perlu guna menjaga kualitas hidup mereka.
Ingat pemain basket NBA terkenal, Magic Johnson? Dia adalah penderita HIV/AIDS sejak 28 tahun silam, dan beliau masih hidup sehat sampai sekarang.Â
Saya ingat saat masih magang di salah satu radio swasta di Manado. Kami pernah mengundang nara sumber pengidap HIV/AIDS. Kebetulan saat itu topik yang akan dibahas tentang HIV/AIDS.Â
Tanpa ragu saya berjabat tangan dengan wanita tersebut, menggenggam erat tangannya tanda memberi semangat dan dukungan moral.
Bisa dilihat dari matanya yang berbinar bahwa dia merasa diterima. Beberapa teman saya juga melakukan hal yang sama ( saya masih sehat sampai sekarang ).
Hari HIV/AIDS mengingatkan kita semua bahwa para penderita virus ini layak hidup normal dan diterima di masyarakat.
Dengan kita hidup saling mendukung satu sama lain dan juga menjaga gaya hidup sehat, diharapkan kita bersama bisa menghambat penyebaran penyakit HIV/AIDS.
Akhir kata, selamat memperingati hari HIV/AIDS.
Semangat.
Balikpapan, 1 Desember 2020.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI